SANA POV"IJINKAN SAYA MENIKAHINYA"
*DEG
(Jeongyeon? Bagaimana dia bisa berani mengatakan hal itu pada daddy?)
Daddy terlihat diam seribu bahasa, dia berbalik arah keluar dari rumah meninggalkan pernyataan Jeongyeon tanpa menjawab.
~
Tak terasa hari menjelang malam, dan kami semua masih berkumpul di rumahku 'minus' daddy yang entah pergi kemana.
Jeongyeon dan Mommy berada di ruang tengah, sekilas aku melihat Mommy yang membantu membersihkan luka di ujung bibirnya yang berdarah akibat tanparan Daddy.
Sedangkan aku dan Mina ada di pantry dapur saat ini.
"Sekarang jelaskan padaku? Sejauh apa hubungan kalian?" Tanya Mina padaku yang sedari tadi mencuri pandang ke arah Jeongyeon dari dapur.
"Huh? Uhm.. aku sendiri juga masih bingung" jawabku sekenanya. Karena aku tidak mengerti apa yang dipikirkan Jeongyeon tentangku saat ini.
(Cinta? Atau kasihan?)
"Heol Sana.. jika aku jadi dirimu, aku tidak akan melepaskannya" komentar Mina.
"Menurutmu begitu?" Tanyaku balik ke arah Mina.
"Yup.. seribu satu ada orang seperti itu. Ya kau tau kan apa maksudku?"..
"Kau benar" gumamku.
"Oh iya.. aku belum memberi tau Momo tentang semua ini. Biarkan dia tau sendiri soal kehamilanmu saat tiba di Korea besok lusa" jelas Mina.
"Kenapa? Atau aku sendiri saja yang menghubunginya sekarang? Akan ku jelaskan sendiri padanya" ucapku.
"Eitss.. jangan, jika Momo mendengar sekarang. Aku yakin dia akan berenang dari Jepang ke Korea sekarang juga dengan hebohnya, bahkan bisa lebih parah lagi"..
Akupun reflek tertawa mendengar celetukkan Mina yang sangat jarang bercanda ini.
"Apa makan malam sudah siap? Kasian dia sudah kelaparan" Tanya Mommy yang tiba-tiba muncul di sampingku.
"Nee.. ini sudah hampir selesai Mom" jawabku sambil tersenyum ke arah Mommy.
Mommy mengayunkan tangan ke arah Jeongyeon yang masih duduk di ruang tengah untuk memanggil.
Dan dia dengan patuh berjalan ke arah kami.
Kami berempat pun akhirnya makan malam bersama.
Sesekali aku menangkap Jeongyeon yang bercengkrama dengan Mommy, kurasa dia cukup mempunyai selera humor yang tinggi sampai-sampai membuat kami bertiga tertawa.
Sejenak kami melupakan apa yang terjadi tadi sore.
Setelah makan malam berakhir, Jeongyeon pamit untuk pulang. Dan entah perasaanku sebenarnya ingin mengatakan.
(Jangan pulang.. menginaplah disini dan temani aku)
Tapi itu tidak mungkin melihat status kami yang masih belum jelas, dia memang dengan lantang ingin menikahi ku di depan daddy.
Mengingat sikapnya dingin padaku akhir-akhir ini, aku tidak begitu yakin akan perasaannya.
"Kenapa diam?" Tanyanya tiba-tiba memecahkan lamunanku. Kami berdua berjalan ke arah gerbang rumahku untuk mengantarnya.
"Huh? Tidak apa.. uhm.. besok kau kuliah?" Tanyaku.
(Oh sial! Apa hanya itu pertanyaan yang ada di pikiranku)
![](https://img.wattpad.com/cover/175537997-288-k781790.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Greatest Love
RandomFF ini aku bikin sesuai judulnya.. terinspirasa dari film thailand yg aku tonton dan sedikit aku ubah jalan ceritannya. Di mana seorang gadis bernama Minatozaki Sana yang tidak sengaja hamil oleh pria yang tak ia kenal di club. Seorang pria brengsek...