Author pov
Setelah Ameta pulang sekolah, dia langsung berganti pakaian dan menuju mushollah rumahnya, keluarga Ameta sangat mengutamakan agama, mereka semua selalu sholat berjamaah kecuali sholat subuh karena mereka sholat di kamar masing - masing
mereka mulai sholat dengan diimami oleh vero, karna Bram selaku kepala keluarga sedang ada pekerjaan di luar kota
Setelah mereka sholat, Ameta langsung pamit le mamahnya
"Mah Ameta ke kamar duluan ya"
"Iya, kamu gak makan dulu ?" Tanya mamahnya
"Nanti aja mah, soalnya Ameta ngantuk banget" ucap Ameta sambil berjalan ke kamarnya
Ganka pov
Sekarang gue lagi duduk di balkon kamar sambil main gitar dan nyanyi lagu 'tentang rindu', lagu kesukaan wanita yang gue sayang, dia wanita yang bisa membuat es batu ini mencair
Gue memang bersifat dingin ke semua orang, tapi tidak dengan bundaku dan cewe yang selalu bersamaku dua tahun belakangan ini, gue juga kadang bersifat dingin Vero dan Bara
Setelah bosan bernyanyi gue langsung masuk kamar untuk tidur karna hari ini cukup melelahkan
Author pov
Matahari sudah menampakkan sinarnya, sama halnya dengan wanita cantik yang sudah siap berangkat ke sekolah, dia turun ke bawah dengan senyum yang tidak luput dari wajah cantiknya
"Wah kenapa nih anaknya papah kok semangat banget" tanya Bram
"Papaa" teriak Ameta sambil menghambur ke pelukan Bram
"Papa kapan pulang ?" tanya Ameta ke papanya
"Tadi malam baru sampai rumah" ucap Bram
"Ohhh" ucap Ameta menganggukkan kepala sambil melepas pelukannya
"Tumben kamu bangun pagi, biasanya papa liat telat mulu"
"Iya dong pah kan Ameta udah jadi anak sma" ucap Ameta semangat
"Ala lo dek bilang aja lo semangat banget karena di bangunin pacar kan" ucap Vero
"Iiih abang mah bongkar kartu, gak seru" ucap Ameta memanyunkan bibirnya
"Udah - udah kalian ini ya pagi - pagi udah berantem" ucap Riska mamanya
"Yauda sekarang kita berdoa dulu sebelum makan" ucap Bram
Selesai berdoa mereka langsung makan, mereka makan dengan tenang tanpa ada yang mengeluarkan suara karna sudah aturan di keluarga ini, tidak boleh bicara saat makan
Setelah Ameta selesai makan dan minum, dia langsung berdiri dari kursinya
"Ameta udah selesi makan" ucap Ameta
"Bang hari ini Ameta bawa mobil sendiri aja" lanjut Ameta lagi
"Lah tumben lu dek, biasanya juga ngerengek minta di anterin" ucap Vero
"Ya kan Ameta gak mau orang tau kalau ameta itu adikny abng"ucap Ameta
"Oh jadi lo malu dek punya abang kaya gue, ok fine kita musuhan" Vero pura - pura ngambek
"Iiih abang bukan gitu, Ameta tuh gak mau kalau orang - orang tau kalau abang itu kakaknya Ameta dan juga anak pemilik sekolah" ucap Ameta
"Ameta gak mau orang - orang deketin Ameta cuman gara - gara itu" lanjutnya menjelaskan
"Oh jadi gitu, yaudah gak jadi musuhan deh" ucap Vero
Bram dan Riska hanya tersenyum melihat tingka anak - anak mereka, mereka tau kalau kedua anaknya itu selalu bertengkar tapi mereka berdua saling menyayangi
"Yaudah ma, pa bang aku berangkat dulu" pamit Ameta
"Iya sayang" ucap mama, papa dan kakaknya berbarengan
"Hati - hati bawa mobilnya, gak usah ngebut" ucap Riska
"Iya mah" ucap Ameta lalu menyalami tangan semua anggota keluarganya
"Assalamualaikum" ucap Ameta
"Waalaikumsalam" jawab mereka serempak
Bonus foto Ganka dan Ameta buat kalian, biar semangan bacanya kalau liat cogan sama cecan😁😉
Ameta taruni raydan
Ganka fausta aditamaJangan lupa di vote yaa😉
Seteluk, 20 januari 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay here
Teen FictionPROSES REVISI Kisah cinta yang sangat rumit, dijalani oleh dua remaja sma cevic international high school, mereka saling mencintai tapi tidak bisa selalu bersama