Jangan lupa votement oi
oke oke? Niceeee👍👌
.
.
.
.
.
.Ponsel Jungkook bergetar, sepertinya ada panggilan masuk disana. Ia mulai merogoh saku celananya lalu melihat nama di layar ponselnya.
Eunbi his calling..
Ah, ternyata kekasihnya. Dengan segera, ia langsung menekan tombol hijau dan mendekatkan ponselnya ditelinganya.
"Hei," sapa Eunbi yang terlihat canggung.
"H-hei, apa kabar?"
"Baik. Kau sedang dimana? Apa kita bisa bertemu sekarang?"
Jungkook terdiam. Malam ini Jungkook berencana akan ke markas untuk melakukan kebiasaannya yaitu "minum". Tapi kenapa Eunbi harus mengajaknya untuk bertemu?
Laki-laki itu tak sadar jika ini adalah salah satu taktik Eunbi untuk menahan Jungkook agar ia tidak melakukan kebiasaan buruknya itu. Eunbi benar-benar mendengarkan permintaan Lisa saat ini, karena apa yang dikatakan Lisa sangatlah benar dan bermanfaat.
"Hallo? Kookie-ya apa kau masih disana?"
"A-ah.. iya, aku disini. Apa harus sekarang?"
"Harus kookie, ini penting. Ah, ternyata kau tak merindukanku."
"Ya! Sangat kau tahu?! Ya sudah, aku akan menjemputmu. Sampai jumpa nanti, chagi."
"Ne, bye kookie-ya!"
Gadis itu sekarang tersenyum didalam kamarnya. Ah, senangnya bisa menahan kekasihnya dari kebiasaan buruk.
Sekitar 20 menitan setelah itu, mereka sekarang sudah berada didalam sebuah cafe. Sempat ada keheningan disana karena Eunbi bingung harus memulainya darimana. Dua insan itu tertunduk dan bergeming dalam pikirannya masing-masing. Jari-jari Eunbi yang sedari tadi ia gerakan karena gugup semakin terlihat jelas. Aish, ini benar-benar buruk.
"Jadi kau ingin berbicara apa?" tanya Jungkook yang sukses membelah keheningan.
"Hah?" gadis itu terlonjak lalu berdehem untuk memperjelas suaranya, "a-apa aku menyusahkanmu?"
Laki-laki itu mengernyit, tidak mengerti maksud dari kekasihnya. "Tidak, memangnya kenapa?"
"Ah, jika aku terus bertanya pun kau tak akan jujur padaku. Baiklah, kali ini aku sengaja mengajakmu kesini karena aku ingin membicarakan sesuatu padamu."
Mulai ada ketegangan disana, mereka juga mulai berasumsi dalam pikiran masing-masing. Apa yang ingin dibicarakan? Jungkook tidak melakukann kesalahan, lagipula yang memulai Eunbi bukan dirinya. Hei, apa kau sedang menyalahkan kekasihmu sendiri, Jungkook?
"Baiklah, apa yang ingin kau bicarakan?"
Gadis itu menarik nafasnya dalam-dalam. "Kau tidak perlu menjauhi Lisa, Kookie. Lakukan saja untukku, arra?"
"Maksudmu?"
"Maaf Kookie, sepertinya aku-"
"Ceritakan saja padaku, Eunbi." Laki-laki itu berhasil memotong kalimat kekasihnya.
"Tapi aku tidak siap-"
"Kau siap. Aku percaya padamu."
"Tapi kau nanti-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sadness | Lizkook ✔
FanfictionStory about Lizkook. Happy reading! [ if u hate or don't like my story, just skip it. and i also don't need u for read this story. thankyou👌 ]