《 Best Friend, three 》

3.5K 352 1
                                    

"Jadi bagaimana perasaanmu sekarang?" gadis itu menoleh.

Laki-laki itu menarik napasnya panjang lalu kembali dihembuskan dengan pelan. "Gwenchanaseo. Ya, gwenchanaseo." (Aku baik-baik saja. Ya, aku baik-baik saja.)

Kali ini giliran Lisa yang menghela napasnya panjang. Ia tahu jawaban itu ada banyak kejanggalan dan keraguan disetiap katanya. Bahkan tidak sesuai dengan apa yang Jungkook rasakan sekarang.

"Kenapa aku justru mendengarnya bahwa kau tak baik-baik saja?" gadis itu menoleh menatap bola mata milik Jungkook yang sudah menatapnya dengan tatapan tak terartikan, "kau seakan-akan berkata seperti 'Aku akan baik-baik saja' bukan 'aku baik-baik saja."

Penuturan gadis itu mampu membuat Jungkook bungkam. Gadis itu memang benar, dirinya sedang tidak baik-baik saja saat ini. Pikirannya entah sedang tertuju kemana. Bagaimana bisa dirinya menerima kenyataan dalam sekejap? Itu mustahil.

"Kau bisa jujur padaku kapanpun kau mau. Kau bisa melampiaskan kekesalanmu padaku kapanpun kau mau. Aku siap untuk itu. Kau ini juga manusia. Kau bisa tertawa, menangis, dan kecewa. Lalu kenapa kau menahan semuanya? Untuk apa aku menjadi sahabatmu jika kau tak pernah berbagi kesedihanmu pada sahabatmu sendiri? Bahkan sahabatmu seperti tak ada gunanya."

Sontak laki-laki itu langsung mendongakkan kepalanya menatap Lisa yang sedang mengadahkan padangannya ke langit. "A-ani.. bukan begitu maksudku, Lisa."

"Ya ya, aku paham. Kau ini serius sekali." Lisa terkekeh, sementara Jungkook sudah mendelik sebal.

Gadis itu terkekeh melihat ekspresi yang diberikan Jungkook sekarang. Lucu sekali!

"Ya!! Tak usah tertawa kau! Ayo cepat, kita pulang! Dasar kau menyusahkan saja." Cetus Jungkook seraya menatap Lisa garang.

"Ya!! Apa kau bilang? Aku menyusahkan?" sahut gadis itu tak kalah garang, "lagipula aku tak memintamu untuk mencariku! Kaunya saja yang berlebihan."

"Ya!! Pabbo! Kau tak dengar tadi ku bilang jika Ibumu sudah mengkhawatirkanmu? Huh?!"

"Tidak."

"Y-ya! Kau ini."

"Apa-apa? Kau ingin marah-marah padaku? Silahkan saja." Lisa berlari sesekali meledek Jungkook dengan tingkahnya.

"Aish, dia benar-benar bocah."

🎧

Pagi ini terasa lebih berbeda dari sebelumnya, lebih terasa tenang dan sejuk saat merasakan udaranya. Dihirupnya udara itu seraya menghayati setiap hirupannya. Cukup tenang dari sebelumnya. Tapi tetap saja ada yang mengganjal dipikirannya.

Jungkook masuk kedalam kelasnya lalu duduk dibangkunya. Pandangannya membeku ketika mendapati Eunbi yang memasuki kelas. Ia hanya merasa ada kecanggungan diantara mereka.

Eunbi sadar jika Jungkook sedang menatapnya, jadi ia menoleh kearah laki-laki itu untuk tersenyum sekilas. Setelah itu, gadis itu kembali tertuju pada buku-buku didepannya.

"Tidak usah merasa canggung seperti itu. Mari, biasakan situasi seperti ini." ucap Eunbi tanpa menoleh sama sekali.

Pandangan Jungkook buyar. Seakan-akan ada mantra dalam kalimat yang dilontarkan oleh gadis itu.

"Apa kau—"

"Anyeonghase—" ucap Lisa ketika masuk kedalam kelasnya. Lisa tak sadar jika diruang kelasnya sudah ada penghuni disana. Namun, perlahan-lahan sadar dan meghentikan tingkah konyol itu.

Sadness | Lizkook ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang