《 L o s t, one 》

16.7K 906 20
                                    

🎧 Rainbow Falling - Cha Eun Woo 🎧
< Especially this tittle >
Votement thankyou ! 🙏
____________________________________________

○ Begin ○

Gadis itu tersenyum saat wajahnya terkena rintikan hujan. Rasanya damai, tidak ada kegelisahan dihatinya. Gadis itu suka hujan, karena hatinya merasa tenang ketika bening-bening air itu turun ke bumi dan menimbulkan suara gemercik yang menenangkan.

Perasaannya memang terluka, tapi ia tetap berusaha untuk terlihat tegar kapanpun itu. Hingga ia berhasil menutupinya dengan baik, ya walau sudah begitu tetap saja ia tidak bisa menutupinya ketika air hujan tepat mengenai wajahnya. Satu rintikan yang sedari tadi membendung telah turun tanpa diketahui oleh siapapun.

Rasanya patah, menyakitkan, bahkan remuk jika dirasakan terlalu lama. Hingga ia merasa hujannya mulai berhenti, tapi tidak hujannya masih sangat deras kali ini. Ada sebuah payung yang mengadahkan air yang turun itu, gadis itu menoleh dan ia mendapati laki-laki yang sedang menatap dengan tatapan yang tak bisa dijelaskan. Hatinya tersenyum getir agaknya ia merasakan rasa sakit itu mulai kembali.

"Kau harus masuk ke dalam, ini cukup deras. Bagaimana jika nanti kau sakit bodoh." kalimat itu tidak sedikitpun membuat gadis itu tergubris. Ia tetap menatap rintikan hujan itu dan mengadahkan tangannya untuk merasakan rintikan hujan.

"Memangnya apa pedulimu padaku?" gadis itu menoleh dengan senyum remehnya diakhir kalimat.

Laki-laki itu bungkam. Kali ini gadis itu benar, memangnya apa pedulinya? Sedangkan dirinya itu selalu membuat gadis yang berada disampingnya selalu merintikan air dari mata indahnya. Ah, ia memang sangat jahat.

"Aku tahu, aku begitu menyakitimu selama ini. Dari awal aku sudah memperingatimu jangan-"

Seolah gadis itu tahu apa yang akan dikatakan laki-laki itu selanjutnya, ia memotong perkataan laki-laki itu dengan cepat.

"Sudahlah, aku sudah paham apa yang ingin kau bicarakan. Sudah ya," terlihat ada tatapan nanar di wajah gadis itu, membuat Jungkook semakin merasa tak enak hati dengan gadis yang selama ini selalu ia sakiti.

"Aku tahu kau selalu menangis ketika hujan. " Jungkook memasukan tangan kanannya disaku celananya berusaha melindungi tubuhnya dari kedinginan saat itu. Bahkan Jungkook baru saja berdiri lima menit disana dan ia merasa tubuhnya membutuhkan sebuah jaket untuk melindungi dirinya dari kedinginan, namun tidak dengan gadis disampingnya yang dengan tegar memamerkan senyumnya, bahkan gadis itu hanya memakai croptee dan hotpants tetap saja tak terlihat tanda-tanda bahwa gadis itu kedinginan.

Gadis itu hanya tersenyum sebagai jawabannya. Hatinya kali ini benar-benar remuk. Ingin rasanya ia menjawab laki-laki yang sedang berusaha mengajak dirinya berbicara, namun otaknya menolak. Rasanya cukup dengan tersenyum sudah menandakan bahwa itu sebuah jawaban.

"Aku tahu kau membenciku, Lisa. Tapi aku hanya ingin kita berteman setelah kita sudah sibuk dengan urusan masing-masing." Ia memejamkan matanya sebelum melanjutkan kalimatnya, "jadi, mari berteman." Jungkook tersenyum, walaupun dirinya tidak mengerti mengapa ia mengucapkan dua kalimat itu. Seolah yang ada dipikirannya hanya kalimat itu yang bisa ia utarakan sekarang.

"A-ah.. sebaiknya kau masuk saja, Kook. Aku tidak akan sakit disini. Payung ini, untukmu saja. Aku tidak perlu." ucap Lisa berusaha tersenyum walau bibirnya sedikit bergetar disana. Lisa tak yakin jika dirinya bisa menerima Jungkook sebagai temannya setelah apa yang laki-laki itu lakukan padanya. Ia tidak bilang jika ia membenci Jungkook, tapi rasanya saat ini hatinya hanya tidak bisa menerima pernyataan Jungkook dalam waktu sekejap. Ia butuh waktu untuk itu.

Sadness | Lizkook ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang