Berharap banget setiap orang tahu bagaimana cara menghargai karya orang lain dengan baik
Terimakasih🙏❤
____________________________________________.
.
.
.
.
Siap ?
.
.
Let's
.
.
.
.
○ Begin ○4 bulan setelah itu.
"Jadi apa yang ingin kau bicarakan, hm?" laki-laki itu memasang wajah cerianya ketika tiba-tiba kekasihnya mengajaknya untuk bertemu.
Gadis itu menunduk dan tidak terlihat sama sekali wajah cerianya agaknya memasang wajah yang cukup serius.
"Sebenarnya aku ingin mengungkapkannya padamu sebelum kalian membatalkan perjodohan itu."
Wajah ceria yang semula memenuhi raut wajah Jungkook, perlahan memudar. Mengapa kekasihnya membicarakan hal itu lagi?
"Mungkin saja dengan ini kau bisa membenciku dengan sekejap." gadis itu menghela nafasnya berusaha tenang. Lalu ia tersenyum kecut sebelum ia melanjutkan kalimatnya. "Aku menyesal, Jungkook."
Laki-laki itu menatap dengan tatapan tak mengerti. Lalu menggeleng-gelengkan kepalanya cepat sebelum kekasihnya itu melanjutkan kalimatnya.
"Hei, sudah, kau ini bahas apa sih?" tangan laki-laki itu bergerak diatas surai milik gadis yang sedang menunduk dihadapannya.
"Bertahun-tahun aku memendam rasa bersalahku padanya, bahkan ia tahu apa yang aku lakukan. Tapi tetap saja ia memperlakukanku dengan baik."
Gadis itu menunduk menahan tangisnya yang mulai membendung disana. Laki-laki yang sedang menatapnya itu semakin tidak mengerti, mengapa gadisnya berlaku aneh seperti ini.
"Saat itu aku yang meminjamkan blazer milikku padanya karena aku melihat blazernya basah karena jatuh. Ah, dasar anak itu selalu ceroboh setiap melakukan apapun." gadis itu tertawa getir.
"A-apa yang sedang kau bicarakan? Aku tidak mengerti, sayang." laki-laki itu ikut tertawa getir diakhir kalimatnya.
"Ia harus buru-buru saat itu karena tiba-tiba saja ibunya mengabarinya bahwa ayahnya jatuh sakit. Ini memang salahku karena aku tidak berkata jujur bahwa aku bukan Yoora yang kau maksud." satu rintikan jatuh ke pipinya yang mulus. "Iya, benar. Yoora yang kau maksud itu Li-"
"Kumohon jangan lanjutkan kalimatmu." laki-laki itu menutup mulut gadis dihadapannya dengan tangan kekarnya.
Gadis itu semakin menunduk dan sayup-sayup terdengar isakan disana. Matanya memejam dalam-dalam sebelum ia mengucapkan kalimat berikutnya.
"Lisa. Dialah gadis hujanmu yang sebenarnya, Kook. Maafkan aku."
Laki-laki itu mengepal tangannya keras. Ah, gadisnya ini selalu bercanda, apa maksudnya tiba-tiba mengatakan itu padanya.
"A-ah.. kau ini ada-ada saja saat bercanda." nadanya terlihat dingin, karena memang sebenarnya Jungkook sedang berusaha tenang saat itu.
Laki-laki itu meminum kopi yang sudah ia pesan sebelumnya, mencoba menenangkan dirinya.
"Tidak, aku serius."
Tiga kata itu berhasil membuat ia menelan minumannya dengan kasar. Rasanya masih tidak percaya, tapi melihat wajah serius yang sedari tadi gadisnya tunjukkan membuat Jungkook sedikit ragu.
"Jika kau bertanya apa aku mencintaimu, jawabannya sangat. Aku sangat mencintaimu. Tapi aku tidak mungkin terus-terusan bahagia diatas penderitaan orang lain." semakin terlihat jelas air bening yang sedang membendung dipelupuk mata gadis itu, yang menandakan ia sangat menahan kesedihannya didepan orang yang dicintainya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sadness | Lizkook ✔
FanfictionStory about Lizkook. Happy reading! [ if u hate or don't like my story, just skip it. and i also don't need u for read this story. thankyou👌 ]