8

4.7K 536 20
                                    

Pukul 3 dinihari. Jaehyun membangunkan ku dalam tidur nyenyakku lalu berkata bahwa aku harus bersiap-siap.

Dengan setengah kesadaranku, aku bangkit dan mempersiapkan segala yang ku perlu untuk ikut Jaehyun menuju kerajaannya. Aku tidak tau dan tidak paham pasti bagaimana cara kami kesana, dialah yang mengurus segalanya.

Aku mempersiapkan beberapa pakaian dan barang yang kubawa seperlunya. Hm terdengar seperti ingin pergi liburan saja. Tapi memang begitulah, Jaehyun berpesan aku tidak perlu repot membawa segala barang karena sudah disediakan disana nanti. Enaknya jadi reinkarnasi orang lain.

Ini perjalanan teranehku selama 18 tahun aku hidup. Matahari saat ini belum memancarkan sinarnya sementara aku memiliki penglihatan yang sedikit kurang apalagi saat gelap seperti ini. Jaehyun hanya berkata padaku untuk memejamkan mata selama 10 menit. Dia akan membimbingku menuju kesana.

Aku mengiyakan saja. Dibalik kegelapan, aku merasa aneh. Tidak bisa dijabarkan menggunakan kata-kata karena yang kulalui ini benar-benar aneh meski tangan Jaehyun tidak lepas dari genggaman tanganku.

Sampai akhirnya dia membuka suara.

"Buka matamu."

Perlahan aku membuka mata. Mataku berusaha menyesuaikan cahaya, tapi anehnya ini masih gelap seperti tadi.

"Kenapa ini masih gelap?" tanyaku sambil menggosok-gosok mataku.

"Kita sudah sampai."

"Ha?"

Aku menelisik keadaan sekitar. Hanya samar-samar terlihat pohon pinus yang menjulang tinggi berbaris tumbuh diatas tanah subur hutan ini.

"Tapi kenapa tidak terlihat perumahan?"

"Kita tidak bisa langsung muncul didepan perumahan, harus dari sini berjalan kaki sampai cahaya fajar menjelang."

Ah aku baru ingat kalau vampire jelmaan kelelawar yang memang suka berkeliaran saat gelap daripada siang hari.

"T-tapi bagaimana denganmu? Kamu tidak terbakar jika terkena sinar matahari?"

Jaehyun hanya terkekeh kecil melihat wajahku yang polos karena khawatir padanya.

"Tenanglah, kalung ini melindungi ku."

Jaehyun mengeluarkan sebuah kalung yang selama ini menggantung dilehernya, dibalik kemeja satin yang dia kenakan saat ini.

Kalung batu safir merah. Benar-benar indah, merahnya terlihat kontras dengan mata Jaehyun yang kulihat tempo hari.

"Ayo sekarang kita jalan dulu sebelum para strigoi mendapati kita berkeliaran disini."

Jaehyun langsung menarik tanganku, membimbingku melewati segala jalanan lika-liku di hutan gelap ini. Mengarungi sungai kecil yang sebatas lutut, lalu menanjak batu-batu kerikil yang sangat besar, lebih besar dari batu arung jeram.

Kulihat punggung kokoh Jaehyun yang menjinjing tas ranselku, dia berjalan lebih dulu dariku meski tangannya tidak pernah lepas dari genggamanku. Kemeja satin biru dongker nya sudah awut-awutannya, meski wajahnya datar tidak berekspresi tapi aku tau kalau dia cukup kelelahan. Meski dia makhluk yang berbeda dariku, dia juga makhluk yang bisa merasakan lelah.

Sibuk memandang Jaehyun dari belakang, aku tidak menyadari bahwa sinar matahari mulai menyinari belahan bumi pagi ini. Akhirnya aku bisa menikmati pemandangan yang indah ini. Tepat sekali kami berhenti ditengah hamparan bunga matahari yang sangat luas ini.

"Jae, berhenti sebentar."

Jaehyun berhenti lalu menoleh kebelakang menatapku.

"Ada apa? Kamu terluka?" tanyanya. Aku hanya menggeleng.

Bloody Destiny   ❨ J ❩ UPDATED SEASON 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang