"Kau gila?!" pekikku dan Jaehyun meringis kecil.
"Mark sepupuku, bagaimana mungkin aku bisa jauh darinya."
"Lalu kenapa kalau dia sepupu? Bahkan kau tidak mengetahui sosok asli orangtuanya, yang notabenenya adalah paman dan bibimu."
Aku terheran. Mengagumi sifat "google" seorang Jung Jaehyun. Darimana dia tau semua itu?
"Bagaimana kau tau?"
"Because i'm Jung Jaehyun." sahutnya dengan wajah sombongnya. Aku berdecak kesal.
Ya, aku mungkin memang akrab dengan Mark sejak kecil. Tapi anehnya, aku hanya mengingat kalau sosok Mark kecil itu sering mengunjungi ku sendirian kerumah tanpa siapa-siapa. Bahkan kuingat, kalau dia diumur 7 tahun sudah berkelana sejauh Ilsan-Daegu hanya untuk mengunjungi ku. Dulu aku tidak menghiraukan nya dan sibuk bermain lalu menghabiskan sepanjang hari bersama sosok cowok imut bernama Mark itu. Namun saat makin dewasa kusadari bahwa mungkin ini sedikit diluar nalar. Tapi lagi-lagi aku tidak peduli karena sikapku yang terlalu cuek dengan sesuatu.
Semenjak remaja juga, aku mulai kepo seputar orangtua Mark. Paman dan bibiku tentu saja. Aku hampir tumbuh berkembang bersama Mark tapi tidak pernah melihat sosok ayah dan ibu Mark. Apakah sudah tiada? Itulah yang aku pikirkan, namun saat kutanyakan pada Mark dia hanya menjawab "orangtua ku ahli bisnis, aku sudah terbiasa hidup sendiri ditinggal oleh mereka sejak kecil karena mereka jarang dirumah. Jangankan kamu, aku saja bahkan sering lupa sosok wajah mom and dad." Itulah jawaban Mark setiap ku bertanya tentang paman dan bibiku.
Aku mulai memakluminya dan seiring dewasa dan berjalan waktu, aku mulai tidak terlalu peduli lagi dengan itu. Biarlah, yang pasti Mark tidak meninggalkan ku dan selalu setia bersamaku sampai sekarang.
"Jauhi Mark, Key. Dia misterius meskipun kau menganggapnya sudah akrab dengan dirimu. Meski dia sepupumu, kita tidak harus mempercayai seseorang. Mungkin dia ada maksud terselubung untuk baik padamu selama hampir 10 tahun itu." kata Jaehyun.
"Lalu bagaimana kau? Apakah aku pantas mempercayai mu? Aku bahkan mengenalmu lewat nama dan karena kita classmate selama satu bulan saja. Ingat, satu bulan!"
"Jika aku hendak mencelakakanmu apakah aku akan menolongmu saat asmamu kambuh? Atau aku akan repot-repot membawa mu kerumah ketika kau pingsan?"
"Ya siapa tau aja kamu berniat modus padaku."
"Ck! Jika aku modus padamu, dari awal masuk sudah kukatakan terus terang padamu."
"Wow jadi kamu adalah tipe cowok yang tidak suka berbasa-basi ya hmm..."
Jaehyun berdecak sebal, sementara aku hanya terkekeh kecil lalu kembali terdiam. Menerawang segala pikiran dan perkataan Jaehyun padaku. Siapa sebenarnya Mark? Atau siapa sebenarnya lelaki pucat ini? Who are you, guys?
"Well well well! Look who is there? Asik berduaan disini ya rupanya!" Suara seseorang dari arah belakangku membuat aku maupun Jaehyun langsung menoleh.
Seorang gadis cantik berambut pekat yang berpenampilan cukup girly.
"Go away, Rose!" usir Jaehyun cuek.
Aku hanya menatap gadis ini dari ujung rambut sampai ujung kaki. Siapa dia? Pacarnya Jaehyun? Atau mungkin tunangannya? Seperti nya wajahnya tidak asing. Ah dia salah satu saudara Jaehyun itu.
"Hei, aku Roseanne Park. You can call me Rose." kata Rose ramah sambil tersenyum lalu mengulurkan tangannya padaku.
Aku membalas jabatan tangannya. "Aku Kathryn Park, panggil aku Katie."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bloody Destiny ❨ J ❩ UPDATED SEASON 2
Fanfic❨ on going season 2 ❩ "Who are you?" Our destiny has begin and only you can change what happen in the past is will be happen again in the future. but what if when you doubt your path of destiny? Jangan lupa votement:D ⚠anti plagiarism⚠ Started seas...