Prolog (We Me Again?! Please Don't!)

128K 4.2K 53
                                    

Tahun 2019

Riana dan Radika berjalan santai menyusuri pantai kute yang terlihat sangat ramai

Riana menggenggam erat jemari Radika yang tengah asik memainkan air dengan kakinya, hari ini untuk merayakan usia Radika yang sudah memasuki umur 8 tahun

Riana membawa Radika berlibur ke bali, tidak bukan hanya itu alasan Riana membawa Radika berlibur, tapi ada 1 hal penting, hal yang harus Rania lakukan sebagai seorang ibu yang akan segera di tinggalkan, yaitu mengisi hari-hari Rania bersama Radika dengan semua hal yang membuat mereka bahagia, sehingga jika mereka berpisah nanti, hanya ada kenangan yang membahagiakan yang akan di ingat

"Mom! Lihat itu ada gulali, aku mau gulali!" pinta Radika semangat sambil melepaskan genggaman erat Riana dan berlari menuju ke arah penjual gulali, Riana tersenyum senang, keceriaan dari sang anak lah yang membuat Riana selalu bahagia

Riana bergegas menyusul ke tempat Radika berada.

Tinggal setengah meter lagi Radika akan sampai ke tempat penjual gulali itu, tapi sayangnya karena terlalu bersemangat, Radika tidak sengaja menabrak seseorang

tabrakan itu membuat tubuh Radika nyaris terpelanting ke belakang, tapi untung saja orang yang menabrak Radika segera menahan tubuh Radika

"Radika!" jerit Riana panik bergegas berlari menghampiri Radika

"Are you oke little girl?" tanya seseorang yang di tabrak Radika, Radika mendongkakan wajahnya, melihat wajah dari orang yang ia tabrak, seorang pria dewasa yang sepertinya bule, dengan wajah yang lumayan tampan bagi anak kecil seusia Radika

"Sayang, kamu baik-baik saja?" tanya Riana sambil memegang kedua bahu Radika, mengamati keadaan putrinya dari ujung kepala sampai ujung kaki, memeriksa apakah putrinya terluka

"Riana?!" panggil sebuah suara mengagetkan Riana, Riana langsung menoleh ke arah orang yang memanggilnya, Radika juga ikutan menoleh ke arah orang yang menyebut mamanya, orang yang memanggil Riana ternyata pria yang barusan di tabrak Radika.

Riana mengamati penampilan pria yang baru saja memanggilnya, pria yang bertelanjang dada memamerkan otot-otot tubuh yang sempurna, tinggi dan tegap, wajah yang di penuhi bulu-bulu halus bernama brewokan, rambut yang bewarna blonde yang terlihat acak-acakan tertiup angin.

Riana mengerutkan keningnya bingung, sama sekali tidak mengenali pria itu, Riana merasa mungkin dirinya tadi salah mendengar, Riana mengalihkan tatapannya pada Radika lagi

"Ayo sayang, katanya kamu mau gulali" ajak Riana membuat Radika langsung kembali bersemangat

"Ayo!" jawab Radika senang

"Riana Hafiza" panggil pria itu lagi membuat Riana benar-benar kaget, jarang ada yang tau nama lengkap Riana selain orang-orang terdekat Riana, Riana Hafiza adalah nama lengkap Riana sampai Riana menginjak bangku SMP, tapi karena sering sakit-sakitan, orang tua Riana membuang nama belakang Riana Hafiza, dan hanya menyisakan nama Riana sampai sekarang.

Riana kembali menatap pria bule itu dengan tatapan penuh selidik

"Who are you?!" tanya Riana sambil menatap pria itu tajam, tanpa di duga pria itu tersenyum, bukan senyuman lebar seperti iklan pasta gigi, senyuman ringan yang hanya menarik salah satu sudut bibir, senyuman seperti para mafia-mafia yang berhasil menemukan buruannya, senyuman yang berupa seringaian sinis

"Ralvin" jawab pria bule itu membuat Rania menaikkan sebelah alisnya tanda meragukan keaslian nama yang di pakai pria itu untuk mengenalkan diri

"Ralvin zackhari" kenal pria itu dengan tegas, lagi, Rania masih mengerutkan keningnya bingung, sama sekali tidak mengenal nama yang pria bule itu sebutkan

"Tidak mengenal ku? Really?" tanya pria bule itu terdengar sangat fasih berbahasia indonesia, berbanding terbalik dengan wajahnya yang terlihat sangat bule

Riana berusaha mengingat lagi di mana pernah melihat pria itu, tapi ingatannya sepertinya benar-benar buruk karena sama sekali tidak menemukan di tempat seperti apa ia pernah bertemu pria itu

"Mom!" rengek Radika membuat fokus Riana buyar, Riana langsung menoleh ke arah putri semata wayangnya

"Gulali" ujar Radika mengingatkan

"Oh, oke sayang, kita beli gulali" ajak Riana membuat Radika tersenyum senang, Radika langsung menghampiri penjual gulali, Riana seketika melupakan keberadaan pria bule itu melihat tingkah Radika yang begitu lincah

Riana bergegas menyusul Radika, tapi belum juga 1 langkah Riana pergi, pria bule itu sudah menghadang Riana dengan dada bidangnya, Riana menatap pria itu bingung

"Permisi tuan, mas, om, pakde, sir, siapapun anda, tolong jangan ganggu saya, saya harus menemani anak saya" pinta Riana sedikit jengkel dengan sikap pria bule itu yang menurut Riana bersikap seenaknya

"Langit Biru" ujar pria bule itu lagi membuat Riana makin jengkel, saat ini keinginannya hanya 1, menemani putrinya membeli gulali, bukannya ingin membahas tentang seperti apa keadaan langit saat ini

"Namaku" ujar pria itu lagi membuat Riana makin jengkel, demi apapun Riana tidak perduli siapa nama pria itu, Riana tidak ingin berkenalan dengan siapaun saat ini

"Langit Biru, itu nama ku, aku harap kamu mengingatnya sekarang" ujar Langit membuat Riana tercenung sejenak, berpikir bahwa nama Langit Biru sungguh sangat unik sekaligus menggelikan jika di berikan pada pria bule yang macho ini, sangat tidak cocok, orang yang pantas memakai nama Langit Biru harusnya pria asli keturunan indonesia

Langit Biru

Setelah Riana berusaha berpikir keras, ingatan samar-samar tentang sesuatu yang berhubungan dengan Langit Biru membuat Riana teringat tentang sesuatu kejadian di masa lalu yang memang sudah terlupakan di ingatan Riana, tapi sekarang memori tentang masa lalu itu kembali muncul
Riana langsung memandang lekat-lekat wajah pria di hadapannya yang mengaku bernama Langit Biru

"Langit Biru?" tanya Riana memastikan, pria itu, yang mengaku bernama Langit Biru, kembali memamerkan senyumannya, kali ini benar-benar senyuman manis

"Sudah mengingat tentang ku Riana?" tanya pria bule itu

Sekelebat tentang memori di masa lalu menyeruak ke dalam ingatan Riana, memori masa lalu yang begitu indah, tapi tidak ingin Riana ingat lagi

Tbc

Wanted! Be Mine! (You Make Me Pregnant 2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang