Apakah aku pantas bahagia? Sepertinya tidak,karena kebahagiaan terakhirku sudah dirampas oleh orang yang mementingkan ego nya sendiri,aku lelah tuhan,bisakah kau mengubah skenario ku sedikit saja,aku ingin bahagia,sungguh.
-Anneth👾👾👾
"kangen kali si klepon"ucap iden asal
Deven hanya menatap iden tajam
"gajadi"ucap deven datar
Dadaku sesak tuhan,tolong.
Aku membalikkan badan berniat menghampiri joa kembali.
"hukuman lo gw ringanin"ucap deven tiba tiba namun masih dengan nada datarnya
Aku memutar balikkan kembali badanku dan menatap deven,dengan tatapan bertanya.
"rapihin rambut lifia supaya bagus,ga acak2 an kayak gini sebelum mama gw dateng,cepetan"jawab deven yg mengerti tatapan ku.
Aku hanya mengangguk malas dan mengajak lifia ke kamarku untuk merapihkan rambutnya sebentar.
"kak uchie,anneth sama joa izin ke kamar sebentar ya,ntar anneth sama joa kesini lagi kok"ujar ku kepada ka uchie.
"oke,jangan ketiduran"peringat kak uchie
Aku hanya mengangkat jempolku,dan bergegas kekamarku bersama joa dan lifia.
***
"ma maafin lifia,lifia udh bilang ke abang kalo kak ucha yg motong rambut lifia tapi abang ga percaya trus kata ka ucha aku disuruh mama anned buat bilang ke abang kalo yg motong ka ucha padahal aslinya ka anned,ka ucha mau fitnah mama anned,lifia bener2 benci kak ucha"kata lifia merasa bersalah
"gapapa lifia,emang ga ada yg salah kok,udah ayo kita rapihin rambut lifia"ujarku lalu membawa lifia kedepan meja rias ku.
Aku mulai memotong rambut lifia dengan potongan segy sepertinya,mengingat rambutnya pendek sebelah.
Aku sering membantu mami memotong rambutnya jadi bukan masalah besar bagiku untuk hanya merapihkan rambut yg pendek sebelah.
"jo,bantu aku ambilin tempat sampah dan sapu dong"pintaku
"udah nethy kuh sayang,lo gausa bersihin biar gw aja,lo fokus rapihin rambut lifia,ntar joa yg bersihin semuanya"ucap joa sambil tersenyum.
Aku hanya tersenyum manis,dan melanjutkan merapihkan rambut lifia.
"lifia sayang mama anned,sayang mami jooo"ucap lifia tiba tiba
"we love you too lifiaaaa ku sayangg"teriak joa sambil mencubit pipi lifia gemash
Oh god,aku mengingat pipi deven yg sering kali kucubit karena gemash.
Lupakan anned,deven sudah tak perduli kepadamu.
"trus hubungan lo sama deven gantung gtu aja ned?"tanya joa
"hmm ya gitulah"ucapku datar
Aku pun bingung tentang hubunganku dan deven saat ini.
"nah udh selesaii,bagus gaaa?"tanya ku kepada lifia
"aaa mama annedd aku suka rambut iniiii,bagus bangetttt,tambahh sayang deh sama mamaaaa"teriak lifia seraya memelukku
Aku membalas pelukan lifia dan menggendongnya.
"gemes deh"ucap joa sambil mencubit pipi lifia kembali
Lalu joa membersihkan rambut yg dibawah bekas potongan tadi.
***
Sudah satu minggu hubunganku menggantung tak jelas seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Couple cold [END]
Short Story"Yang ku harap,aku adalah titik dari akhir paragraf mu" -Anneth "Sahabat itu harusnya dukung dan kasih support,bukannya nikung lalu nyerobot"-friden "Aku belum pernah takut kehilangan seseorang sampai aku bertemu denganmu"-anneth "You're a star in m...