17. Beruntungnya Aku

4.1K 454 42
                                    

"Ingat! Dance nya biasa saja, tidak usah berlebihan, pahamu akan terlihat jika kau dance terlalu semangat!"

"Jangan tebar pesona dengan fanboymu!"

"Kurangi aegyomu itu!"

"Jangan terlalu banyak senyum! Kau ini mudah sekali senyum, bagaimana nanti kalau mereka jatuh cinta dengan senyumanmu itu!"

"Jangan dekat-dekat dengan back dancer laki-laki!"

"Jangan terlalu seksi!"

"Jangan macam-macam! Aku mengawasimu dari sini!"

"Kau mengerti??"

Aku hanya mengangguk pasrah, Yoongi akan seperti ini jika penyakit overnya kambuh.

"Mengerti tidak?" tanyanya lagi.

"Iya sayang iya aku mengerti, astaga kau cerewet sekali! Bahkan eommaku tidak mengatakan hal seperti itu jika aku mau konser!"

"Sekarang aku yang menjadi eommamu! Jadi kau harus patuh padaku!"

"Iya sayang iya, ya sudah yah aku harus ke sebelah, ear-monitorku belum terpasang, kau mau disini saja? Tidak ke venue? Tidak mau melihat aku tampil heum?" tanyaku

Dia malah melengos lalu duduk disoffa.

"Pacarku tidak memesankan tiket spesial untukku mana bisa aku lihat dirinya tampil" sindirnya padaku.

"Cih! Kau bahkan sudah menjadi orang kaya Min Yoongi! Membeli rumah seharga milyaran kau mampu, membeli tiket konser kau malah mengaharapkan pacarmu yang membelikan! Mau taruh dimana muka seorang Min Yoongi!" sindirku balik tidak mau kalah.

"Yang membeli rumah itu kan Suga, bukan Min Yoongi, Min Yoongi yang dihadapanmu masih menjadi lelaki miskin!" alasannya.

"Alasan!! Bilang saja tidak mau membaginya dangan pacarmu! Dasar tuan pelit! Apa gunanya black cardmu itu ha?" cecarku.

Dia malah terkekeh.

Dasar pelit!

Dia bangkit mendekat padaku yang sedang berdiri bersender meja rias, aku masih diam pura-pura merajuk, biar saja, biar dia tersindir.

Dia beda sekali dengan Namjoon oppa yang tidak hitungan jika berbelanja, tidak hitungan menghabiskan uangnya yang didapat dari hasil kerja kerasnya sendiri, Yoongi malah menyimpan semua uangnya entah untuk apa dan siapa!

Ah aku jadi kesal!

Dia berdiri di hadapanku dan memandangku lembut.

Dia tersenyum.

"Memang kau mau ku belikan apa heum? Rumah sudah ku belikan, tak tanggung-tanggung, 4 milyar langsung ku keluarkan untukmu" ocehnya.

"Cih! Itukan rumahmu, bukan rumahku!"

Dia lagi-lagi tersenyum.

"Makanya menikah denganku biar itu menjadi rumahmu juga" ucapnya santai.

"Bagaimana mau menikah, kau saja tidak melamarku!" sanggahku.

"Ini aku sedang melamarmu Hyo."

"Lamaran macam apa itu!"

"Lamaran ala Min Yoongi!" jawabnya.

Aku berdecih pelan, debat dengannya susah untuk menang.

Yoongi tiba-tiba memelukku erat, akupun membalas pelukannya, dan mencari tempat ternyaman di dadanya, ah rasanya dimanapun itu asal itu didalam dekapannya, semua terasa nyaman.

D A N (YoongHyo) [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang