"Jadi kau mau langsung pulang?" tanyanya dengan wajah sendu.
"Eumm, sore nanti flight ke Hongkong." jelasku sambil menambahkan daging pada piringnya.
Setelah menangis hampir dua jam, dia mengeluh lapar dan kami berakhir makan makanan resto favoritku di Jepang, tentunya dengan jasa pesan antar, kami tidak mau mengambil resiko ketahuan media, namun sejujurnya aku mau-mau saja kalau media dan dunia tahu hubunganku dengannya.
"Kenapa tidak flight dari sini saja? Konsernya masih besok kan? Kau flightnya besok terus nanti malam menginap disini." dia masih ingin menahanku disini.
"Akan curiga Hyo kalau aku tidak flight bersama bangtan, banyak Army dan kamera disana nanti." jelasku meminta pengertiannya.
"Tapi kan hanya hari ini kita bisa bertemu, besok kau sudah mulai tour sampai sabtu, aku juga sampai minggu disini, kapan lagi bertemu?" keluhnya membuatku gemas.
"Kita bisa video call Hyo, jangan seperti orang susah." jawabku santai.
"Aku tidak yakin kau bisa mengangkat panggilanku, kau pasti sibuk dengan pacar-pacarmu!" ucapnya dengan kesal Dan itu membuatku lagi-lagi terkekeh.
"Pacar-pacarku siapa? Pacarku hanya satu" balasku sambil menyuapinya.
"Ya ARMY pacarmu, aku kan entah pacarmu atau bukan!" ungkapnya dengan lucu.
"Lalu kau mau bagaimana? Kita memang sedang sibuk begini, bukannya sudah biasa?"
"Kau datang kan ke konserku?" tanyanya mengalihkan tema pembicaraan.
"Kuusahakan, tapi tidak janji, aku takut janji padamu kalau aku tidak bisa menepati kau akan marah." jawabanku rupanya membuat dia berhenti mengunyah makanan dan menatapku tajam.
"Yoon ini impianku, konser disini impianku dan Twice sejak lama, kau tidak mau melihatku berdiri dipanggung besar itu?"
"Aku usahakan Hyo, bukannya aku tidak akan datang, ku usahakan okey?" ucapku menenangkannya.
"Hari terkahir aku usahakan datang setelah dari Hongkong." tambahku lagi dan dia masih diam.
"Jika tidak bisa ya tidak apa-apa, aku tidak akan memaksa, maaf kalau aku memaksa dan terlalu egois." ucapnya menunduk merasa bersalah.
"Dimaafkan, sudah jangan cemberut begitu! Aku kesini untuk melihat senyummu, supaya energi bertambah agar besok aku semangat saat konser."
"Benarkah?" tanyanya dengan senyum manisnya langsung merekah.
"Eumm, cepat habiskan makananmu, aku ingin berpelukan lagi denganmu." ucapku membuatnya tersipu malu.
***
"Harus pulang sekarang?" tanyaku tidak rela.
"Namjoon sudah ribut, ini juga sudah lebih satu jam dari waktu yang diberikan Namjoon, aku tidak enak padanya." jelasnya membuatku mengerti.
"Kau akan ke dorm dulu atau bagaimana?"
"Aku menunggu di airport, biar menghemat waktu." jawabnya masih sibuk membalas chat Namjoon.
"Maaf yah, karena diriku kau jadi susah dan lelah begini." ucapku merasa bersalah.
"Sudah biasa! Kau kan memang wanita yang menyusahkan dan melelahkan!" ledeknya membuatku kesal.
"Yakk Min Yoongi!" kutendang saja kakinya biar tahu rasa.
"Begitu sikapmu dengan orang yang sudah mau menampung air mata dan ingusmu heuh?" omelnya membuatku tertawa.
Aku langsung memeluknya erat.
"Terima kasih." ucapku.
"Hanya itu." balasnya menyebalkan.
"Lalu apa maumu?" tanyaku .
"Kissing." bisiknya lirih ditelingaku.
"Kita sudah ciuman hampir satu jam Yoon!" teriakku tidak santai.
"Ya bagaimana ya, aku masih mau lagi" ucapnya menyebalkan.
"Sana ciuman dengan pacar-pacarmu!" ucapku pura-pura merajuk.
"Okay, aku mau ciuman dengan pacar-pacarku saja." ledeknya.
"Min Yoongi mati kau!" ku pukul dan kucubit perut gembilnya itu.
"Yakk! Sudah hentikan! Aku harus pulang, aku sudah terlambat." ucapnya membuatku kembali sedih.
"Jaga dirimu baik-baik, selesaikan konsermu dengan baik, buat Once bangga dan bahagia, buat orang tuamu bangga, buat para haters terdiam karena penampilan keren kalian, dan yang paling terpenting, buatlah dirimu bahagia." ucapnya tulus sambil membelai lembut rambutku.
"Jangan pikirkan apapun, nikmati saja konsernya, ini hari kemenanganmu, ini yang kau impi-impikan bukan? Bahagialah untuk ini." tambahnya membuat ku berkaca-kaca.
Cupp!!
Dia mencium kedua mataku lagi.
"Jangan menangis, aku menyuruhmu untuk bahagia."
"Hikss, aku menangis juga karena bahagia." ucapku terisak.
"Jangan menangis, nanti pergiku jadi tidak tenang." balasnya yang kini sibuk menghapus airmataku.
Aku mengangguk menurut pada ucapannya.
"Kau juga, semangat untuk konsermu, hati-hati saat konser nanti, aku kadang takut saat melihatmu melakukan rapp diatas panggung begitu." ucapku jujur, dia malah terkekeh.
"Oh jadi itu alasannya kau tidak mau datang langsung ke konserku heuh?"
"Eum, aku takut melihatmu begitu." jawabku polos.
"Padahal banyak yang bilang aku keren kalau diatas panggung." ucapnya sangat percaya diri.
"Tapi bagiku---" ucapanku terhenti dan mendekat kearahnya, membisikan sesuatu tepat ditelinganya.
"Kau lebih keren diatas ranjang." bisiku membuatnya tersenyum aneh.
"Lama tidak olahraga diranjang heum?" ledeknya membuatku panas.
Dia mendekat dan gantian berbisik padaku
"Setelah kita selesai konser bagaimana? Kita seharian penuh diranjang heum?" bisiknya lagi-lagi membuatku panas.
"Yoon!" aku mencubit perutnya lagi.
"Sial! Aku sudah tegang Hyo!" ucapnya tersiksa.
"Mesum!!" teriakku mendendang kakinya.
Dia malah tertawa keras menyebalkan. Tiba-tiba ponselku bergetar panjang.
"Namjoon." ucapku pada Yoongi ketika melihat nama yang tertampang di ponselku
"Dia mulai rewel lagi, tidak usah diangkat."
"Kenapa dia menghubungiku? Ponselmu mati?" tanyaku heran.
"Sengaja kumatikan." balasnya sibuk merapikan diri.
"Aku pergi, jaga dirimu baik-baik." ucapnya.
"Eum, kau juga jaga diri baik-baik." balasku.
"Love you." ucapnya lalu mengecup keningku.
"Too." balasku. Aku tersenyum melihat kepergiannya, entah kenapa dia jadi manis begini.
______
KAMU SEDANG MEMBACA
D A N (YoongHyo) [END]
FanfictionBook 1 : Problematica pasangan Idol TERSEDIA DALAM BENTUK E-BOOK