5

710 130 12
                                    

"Jujur, aku masih takut karena film tadi. Meskipun aku memejamkan mata, tapi suaranya masih terngiang di pikiranku." Eunji menatap ke luar kaca mobil. "Apalagi ini sudah malam."

Wajar jika Eunji takut. Tinggal di apartemen sendirian saja beberapa kali membuatnya bergidik. Apalagi jika habis menonton film horror seperti ini.

Chanyeol mengetuk-ngetukkan jari telunjuknya ke setir mobil, berusaha mencari jalan keluar. Beberapa detik kemudian dia menoleh ke arah Eunji. "Menginap saja di apartemenku malam ini."

***

Entah apa yang membuat Chanyeol mengusulkan 'ide' gila itu. Entah apa juga yang membuat Eunji malah mengangguk mengiyakan tawaran Chanyeol.

Sekitar pukul 8 malam, Chanyeol sudah memasuki lingkungan apartemennya dan memakirkan mobilnya di basement. Eunji berjalan mengekor di belakang pria itu sambil melihat kanan kiri.

"Jangan berjalan di belakangku, Eunji. Nanti kalau ada hantu yang menangkapmu dari belakang bagaimana?"

"Hei, Park Chanyeol!" Reflek, Eunji langsung mempercepat kaki mungilnya untuk mengimbangi langkah Chanyeol. "Kau berjalan terlalu cepat dengan kakimu yang panjang."

"Makanya, tumbuhlah tinggi. Masa sejak dulu tinggimu masih saja se pinggangku?"

"Aku tidak sependek itu!" Eunji mendelikkan matanya ke arah Chanyeol. "Nanti aku akan bertambah tinggi. Kau lihat saja."

Seperti ini saja. Biar enak ketika kupeluk.

Eunji tidak menyadari bahwa Chanyeol menatapnya sejak tadi. Pria itu hanya diam memperhatikan sambil sesekali tersenyum melihat tingkah Eunji yang sibuk melihat kesana kemari.

Mereka memasuki lift dan Chanyeol menekan tombol 7 untuk menuju apartemennya. Kebetulan hanya mereka berdua yang berada di dalam lift.

"Sepi sekali..." Eunji menggumam lirih.

"Biasanya jam-jam seperti ini, jika lift berhenti di lantai 6, konon yang masuk bukan manusia."

"Chanyeol!"

Eunji langsung merapatkan tubuhnya di samping Chanyeol. Tangannya memeluk lengan Chanyeol dengan erat.

Ting!

Lift berhenti di lantai 6. Pintu lift terbuka membuat Eunji semakin mengikis jaraknya dengan Chanyeol. Bahkan kini Eunji setengah bersembunyi di balik punggung pria itu.

Tidak ada yang masuk. Lantai 6 sangat sepi. Pintu lift kembali tertutup setelah beberapa detik.

"Tidak ada apa-apa, Eunji. Mungkin tadi ada yang menekan tombol lift dari luar namun tidak jadi karena sudah menggunakan tangga."

Chanyeol berusaha menenangkan Eunji yang masih bersembunyi di balik punggungnya, walaupun tidak dapat dipungkiri kalau Chanyeol juga merasa sedikit takut tadi.

Akhirnya lift berhenti di lantai 7. Chanyeol kembali memegang tangan Eunji dan menariknya dengan pelan keluar dari lift.

Eunji masih diam. Raut ketakutan tetap terlihat di wajah cantiknya. Tangannya juga tak lepas memeluk lengan Chanyeol.

Pintu apartemen Chanyeol terbuka dan Eunji ditariknya masuk ke dalam. Setelah menutup pintu, Chanyeol mendudukkan Eunji di sofa.

"Hei."

Eunji yang tadinya menunduk, sekarang melihat ke arah Chanyeol yang tengah berlutut di hadapannya. Entah kenapa ketakutannya sedikit berkurang ketika matanya bertemu dengan mata Chanyeol yang tengah menatapnya.

"Mau segelas coklat hangat?"

Anggukan kecil yang diberikan Eunji membuat Chanyeol langsung berdiri dan berjalan menuju dapur kecilnya. Tangannya cekatan membuat coklat hangat. Takaran untuk Eunji sudah dihafalnya di luar kepala.

Emergency CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang