9

340 61 11
                                    

"Kurasa aku harus mengganti pertanyaannya." Chanyeol terdiam sejenak, sebelum dia kembali membuka mulutnya. "Eunji, bagaimana jika aku masih mencintaimu?"

***

Eunji melepaskan genggaman Chanyeol secara mendadak, membuat pria itu sedikit tersentak. "Aku akan berpura-pura tidak mendengar apapun darimu."

Chanyeol tersenyum kecut mendengar jawaban Eunji yang terkesan dingin. Namun jika Chanyeol bisa menyelam ke dalam bola mata Eunji, maka dia akan bisa menemukan yang sebenarnya. Karena yang Eunji perlihatkan sekarang, hanyalah topeng supaya Eunji terlihat kuat di depan orang lain.

"Kau tidak mau pulang?" Chanyeol bertanya.

"Sebentar lagi."

"Aku akanㅡ"

"Aku bisa pulang sendiri."

Chanyeol menyerah. Dia tidak bisa memaksa Eunji jika sudah begitu. Bahkan ketika akhirnya Eunji menaiki taksi, Chanyeol tidak berbuat apa-apa.

"Sial."

Satu umpatan keluar dari mulut Chanyeol. Padahal beberapa hari terakhir berjalan dengan sangat baik. Hubungannya dengan Eunji juga bisa dibilang mengalami peningkatan.

Tapi kejadian barusan terlihat sama persis seperti kejadian 3 tahun lalu, ketika Chanyeol pada akhirnya kehilangan Eunji. Untuk kedua kalinya, Chanyeol merasa dunianya runtuh.

Di dalam taksi, Eunji menekan dadanya dengan kuat, membiarkan air matanya mengalir. Luka lama yang mati-matian berusaha Eunji tutup dengan rapat, kini terbuka kembali, membawa rasa sakitnya lagi.

***

Satu minggu berlalu tanpa kejadian apapun. Eunji tengah dalam perjalanan menuju studio Chanyeol. Urusan pribadi mereka tidak boleh sampai menghancurkan pekerjaan. Chanyeol dan Eunji memang sama-sama profesional, termasuk dalam menyembunyikan perasaan mereka.

"Hai." Chanyeol menyapa Eunji, berusaha sibuk dengan kameranya.

"Hai." Eunji menjawab seadanya, melepaskan tas kecil yang ia gunakan.

Seorang make up artist menyuruh Eunji masuk ke dalam ruang make up, meninggalkan Chanyeol sendirian. Setidaknya mereka berdua tidak harus merasakan suasana canggung lebih lama.

Eunji memilih tenggelam dalam lamunannya ketika wanita yang tengah menata rambutnya itu memulai percakapan.

"Aku Kim Namjoo." Wanita itu memperkenalkan diri tanpa diminta, sedangkan tangannya masih sibuk menata rambut Eunji.

Eunji menatap ke arah cermin besar yang ada di hadapannya, tersenyum singkat. Dia sedang tidak ingin berbicara dengan siapapun.

"Aku menjadi make up artist sejak 3 tahun lalu. Ketika itu Chanyeol baru saja membuka studio miliknya."

Eunji hanya menggumam pelan, tidak terlalu mendengarkan cerita wanita itu.

"Yang aku tahu, Chanyeol baru bercerai dengan istrinya waktu itu."

Tubuh Eunji kaku seketika. Bibirnya mendadak terasa kering. Chanyeol bercerita apa saja pada wanita ini?!

Namjoo tersenyum. Perubahan ekpresi Eunji terlihat sangat jelas. Umpannya telah berhasil dimakan.

Perlahan, Namjoo berpindah ke depan. Dia menunduk di hadapan Eunji dan mulai memakaikan beberapa riasan di mata Eunji.

Eunji yang tengah menutup matanya, tidak sadar bahwa Namjoo beberapa kali memerhatikan dirinya.

"Nama studio ini vingt-deúx. Chanyeol mengambilnya dalam bahasa Prancis. Ketika kutanya artinya, dia hanya tertawa. Terakhir aku mengetahui kalau artinya 22."

Emergency CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang