14

376 57 15
                                    

"Tidak ada yang ketinggalan, kan?" Tanya Chanyeol memastikan.

"Namjoo yang membawa alat make up sekaligus pakaian untuk pemotretan." Ucap Eunji sambil memperbaiki posisi duduknya. "Kita yang mengurus lokasi untuk pemotretan di Busan nanti."

Anggukan Chanyeol dilanjutkan dengan bertambahnya kecepatan mobilnya yang kini dengan mulus membelah jalanan Seoul. Pagi ini, perjalanan mereka menuju Busan dimulai.

***

Eunji mengerjapkan matanya beberapa kali, berusaha mengusir kantuk yang masih terasa. Dilihatnya Chanyeol masih fokus menyetir, belum sadar kalau Eunji sudah bangun.

"Kita sampai dimana, Chanyeol?"

Suara serak Eunji membuat Chanyeol menoleh. Senyumnya muncul begitu melihat Eunji dengan rambut yang sedikit berantakan tengah menatapnya.

"Satu jam lagi kita sampai di Busan." Tangan Chanyeol bergerak membenarkan rambut Eunji, sebelum mengusapnya dengan lembut. "Tidurlah lagi. Nanti akan kubangunkan kalau sudah sampai."

Eunji menggeleng, namun matanya kembali terpejam. Posisinya sekarang benar-benar terasa nyaman. Jika saja perut Eunji tidak minta diisi, mungkin Eunji akan memilih untuk meneruskan tidurnya.

"Aku lapar..." Gumam Eunji setelah menegakkan tubuhnya.

"Mau berhenti di rest area?" Chanyeol menawarkan.

"Tapi kita membawa bekal." Eunji menunjuk kursi belakang.

"Rest area masih cukup jauh. Aku berani jamin kau akan lapar lagi kalau hanya memakan sepotong sandwich."

Eunji hanya mengerucutkan bibirnya. Sepotong sandwich mungkin bisa mengganjal perutnya selama 30 menit ke depan, tetapi dapat dipastikan setelah itu Eunji pasti akan lapar kembali.

Mobil Chanyeol memasuki rest area beberapa puluh menit kemudian. Tidak terlalu ramai karena hari itu bukan akhir pekan sehingga tidak banyak orang yang bepergian.

Eunji langsung menuju kamar mandi sedangkan Chanyeol memesan makanan untuk mereka berdua. Segelas kopi juga sudah berada di tangannya karena sejak tadi dirinya juga mulai diserang rasa kantuk.

"Ahh segarnya..."

Dengan rambut terikat dan wajah yang masih basah, Eunji duduk di hadapan Chanyeol. Pria itu masih menghabiskan kopinya.

"Aku akan ke kamar mandi, kau makan duluan saja."

Tepat setelah Chanyeol menghilang di belokan, pesanan mereka datang. Dua porsi donkatsu yang masih panas membuat Eunji menelan ludah.

Eunji yang berniat menunggu Chanyeol akhirnya memutuskan untuk memotong-motong donkatsu menjadi bagian-bagian kecil sehingga mereka akan mudah memakannya nanti.

"Sudah kubilang makan duluan saja." Ucap Chanyeol ketika kembali dari kamar mandi.

"Memangnya tidak boleh kalau aku mau menunggumu?"

Keduanya tertawa lalu mulai menyantap makanan mereka. Sekilas, mereka terlihat seperti sepasang kekasih yang tengah berkencan.

Ketika mereka selesai makan, HP Chanyeol menyala, ada sebuah pesan masuk. Eunji hanya memperhatikan Chanyeol tanpa berkata apa-apa.

"Tahan seperti itu, jangan bergerak." Ucap Chanyeol yang tiba-tiba mengarahkan HP nya ke Eunji.

"Apa yang kau lakukan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa yang kau lakukan?"

Chanyeol mengangkat bahunya, dia masih sibuk mengetik sesuatu di HP nya. "Ada seseorang yang bertanya aku sedang apa."

"Lalu?"

"Aku menjawab bahwa aku sedang bersenang-senang dengan pujaan hatiku."

Dan Eunji seketika tersedak americano yang tengah diminumnya.

***

Busan tidak banyak berubah sekalipun Eunji sudah cukup lama tidak mengunjungi tempat kelahirannya ini. Bahkan beberapa tempat masih sama persis seperti beberapa tahun silam.

"Ini rumah nenekmu?" Chanyeol bertanya setelah mereka berdua turun dari mobil.

Eunji hanya mengangguk. Langkahnya dipercepat ketika dia melihat seseorang yang tengah duduk di teras rumah.

"Nenek!" Eunji langsung menghambur ke pelukan orang itu.

"Astaga, lihat siapa yang datang." Nenek Jung terkekeh pelan, memeluk cucunya dengan erat. "Kenapa kau baru kemari?"

"Maaf, aku sibuk sekali, Nek."

Pandangan Nenek Jung beralih pada Chanyeol yang berdiri dengan canggung di belakang Eunji.

"Wajahmu tidak asing..." Nenek Jung berusaha mengingat. "Ah, kau si pria tinggiㅡmantan suami Eunji, kan?"

Chanyeol menggaruk rambutnya yang tidak gatal, berusaha membungkuk dengan sopan.

"Kau semakin tampan saja."

"Ahahahaㅡ" Eunji tertawa dengan canggung, kemudian menggandeng Nenek Jung ke dalam setelah memberi kode supaya Chanyeol ikut masuk.

Eunji menceritakan alasannya mengunjungi Busan sekaligus niat awal mereka untuk menginap selama beberapa hari di rumah Nenek Jung.

"Tentu saja boleh. Tapi nenek rasa seminggu terlalu singkat." Nenek Jung menepuk punggung tangan Eunji.

Setelah berbincang sejenak, Eunji mengantarkan Chanyeol ke kamar yang akan dipakainya. Kebetulan, kamar Eunji bersebelahan dengan kamar itu.

"Kamar disini lumayan banyak, tapi kenapa sekarang nenek hanya tinggal sendiri?" Chanyeol bertanya pada Eunji yang masih mencari kunci kamarnya.

"Dulu waktu masih kecil, aku dan sepupu-sepupuku sering menginap disini." Eunji mulai menjelaskan, bersamaan dengan pintu kamar yang berhasil dibuka. "Tapi sekarang semuanya sudah sibuk dengan urusan masing-masing. Dan yah- nenek membiarkan kamar mereka tetap kosong."

Chanyeol mengangguk-angguk mendengar penjelasan Eunji. Kamar yang akan ditempatinya ternyata cukup besar. Bahkan kamar ini sepettinya cukup untuk dua orang.

"Istirahatlah. Nanti sore antarkan aku ke pasar. Sudah lama aku tidak berbelanja."

"Aku juga bisa mengantarmu ke pasar."

Chanyeol dan Eunji menoleh mendengar suara yang tiba-tiba muncul itu. Senyum Eunji mengembang sedangkan Chanyeol mendadak kesal.

"Han!"

Seperti dejavu, Chanyeol melihat Eunji yang kembali memeluk Seungwoo, namun kali ini tepat di depan matanya.

Seolah sengaja ingin membuat Chanyeol semakin kesal, Seungwoo mengeratkan pelukannya pada Eunji. Bersamaan dengan itu, Chanyeol mengeratkan kepalan tangannya, mulai berhitung berapa gigi yang harus dipatahkan untuk memberi Seungwoo pelajaran.

"Sudah cukup reuninya. Eunji harus istirahat karena baru sampai." Chanyeol memisahkan pelukan antara Seungwoo dan Eunji dengan senyuman yang dipaksakan.

"Baiklah. Sampai jumpa nanti, Eunji."

Seungwoo melambaikan tangannya. Eunji mengangguk singkat, lalu tersenyum dan ikut melambaikan tangannya.

Sedangkan Chanyeol, entah sudah berapa puluh umpatan yang diucapkannyaㅡmeskipun hanya di dalam hati.

▪▪▪

A.N

Mau nanya dong, kalau adegan yang agak 18+ kalian biasanya diskip atau baca aja lah kapan lagi yakan ehe🌝
Dijawab nde yorobun, nanti dapet poppo dari author:*

Emergency CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang