8

345 64 11
                                    

~Flashback ON~

Musim dingin, 2017

Pagi itu, Eunji tengah sibuk memasak untuk suaminya, Park Chanyeol. Mulutnya tak henti menyanyikan beberapa lagu yang diingatnya. Tangannya kini tengah memotong kimbab menjadi beberapa bagian dan meletakkannya di dalam kotak bekal.

Eunji melihat pengingat yang muncul di HP nya, seketika senyumnya mengembang. Hari ini tepat dua tahun usia pernikahan mereka, oleh karena itu Eunji membuatkan bekal untuk Chanyeol dan berniat mengantarkannya ke tempat Chanyeol bekerja.

Akhirnya wanita itu berangkat ketika hari menjelang siang. Eunji sudah mengenakan pakaian terbaiknya dan tak lupa membawa bekal untuk Chanyeol yang sudah disiapkannya sejak pagi tadi. Di dalam taksi, senyum terus terukir di wajah cantiknya.

Eunji mengingat bagaimana pernikahannya dengan Chanyeol tidak selalu indah. Chanyeol yang hanya bekerja sebagai fotografer lepas, penghasilannya tak pernah pasti. Mereka hanya bisa membeli sebuah apartemen kecil di pinggiran kota, namun Eunji sama sekali tidak keberatan. Baginya, selama itu bersama pria yang dicintainya, tidak ada masalah.

Sekitar 30 menit, Eunji sudah sampai di tempat Chanyeol. Kebetulan hari ini Chanyeol mendapat panggilan untuk menjadi fotografer di sebuah kantor. Eunji mendapat alamat kantor itu dari Sehun, sahabat baik Chanyeol.

Eunji segera masuk ke dalam kantor dan menekan lift dengan angka 5. Tepat ketika pintu lift terbuka, Eunji melihat Sehun yang melangkah keluar.

"Eunji noona!" Sehun menyapa Eunji dengan sedikit berteriak, padahal jarak mereka sangat dekat.

Eunji tertawa, membalas sapaan Sehun sebelum masuk ke dalam lift. "Hai, Sehun."

"Chanyeol hyung ada di atas, ruangan paling pojok. Noona masuk saja, aku masih harus mengambil paket."

"Baiklah, terima kasih banyak, Hun." Eunji tersenyum sesaat sebelum pintu lift tertutup dan membawanya ke lantai 5.

Lantai 5 yang terlihat sepi, berhasil membuat Eunji sedikit was-was. Namun ketika dia melangkah ke ruangan paling ujung, dia dapat mendengar suara Chanyeol. Tanpa sadar, Eunji mempercepat langkahnya.

Di dalam benaknya, dia membayangkan Chanyeol akan senang menyambut kedatangannya, karena Eunji memang tidak memberitahu Chanyeol kalau dia akan ke tempat kerjanya hari itu.

"Chanyeol, akuㅡ" Ucapan Eunji terpotong ketika di dalam ruangan itu dia melihat Chanyeol tengah berciuman dengan seorang wanita yang duduk di pangkuannya.

Eunji membeku. Waktu di sekitarnya terasa berhenti. Bahkan napasnya tercekat selama beberapa saat. Air mata seketika mengaburkan pandangan Eunji.

Chanyeol baru menyadari kehadiran Eunji ketika kotak berisi bekal yang dibawa Eunji terjatuh dan menimbulkan suara yang cukup kencang.

"Jung Eunji!"

Terlambat. Eunji sudah berlari dengan air mata yang mulai mengalir di pipinya. Di depan lift, dia menekan tombol berkali-kali, berharap pintu lift segera terbuka.

"Eunji, tunggu aku!"

Eunji memutuskan untuk berlari menuruni tangga darurat. Dia belum siap bertemu Chanyeol, senuanya terasa menyakitkan.

Tepat di lantai 3, Eunji yang berlari dengan air mata memenuhi pelupuk matanya, akhirnya terjatuh. Kakinya terasa nyeri luar biasa, tapi Eunji tetap memaksakan dirinya untuk menuruni tangga.

Chanyeol berhasil menahan tangan Eunji ketika mereka berada di lantai dasar. Kondisi Eunji terlihat begitu kacau. Kakinya berdarah dan membengkak, sedangkan matanya memerah, dengan air mata yang masih mengalir di pipinya.

"Maafkan aku."

Itu kata pertama yang keluar dari mulut Chanyeol setelah mereka berdiri berhadapan. Eunji hanya diam, namun isakannya tetap terdengar.

"Biarkan aku mengobati lukamu."

Eunji lagi-lagi diam ketika Chanyeol memapahnya ke dalam ruangan dan mengambil kotak P3K. Mereka berdua hanyut dalam keheningan. Eunji sama sekali tidak meringis ketika Chanyeol meneteskan obat merah ke lukanya. Rasa sakit di hatinya sudah mendominasi, membuat Eunji tidak lagi merasakan perih ketika kakinya terluka.

Chanyeol duduk di sebelah Eunji setelah dia selesai membalut kaki Eunji menggunakan perban. Entah apa yang ada di pikiran mereka, karena setelah beberapa menit, belum ada satu pun yang membuka percakapan.

"Apa kau mencintaiku?" Eunji akhirnya membuka suara, terdengar parau.

"Tentu saja. Aku mencintaimu." Chanyeol menjawab tanpa ragu.

"Tapi kenapa kau lakukan itu?"

Kali ini Chanyeol terdiam.

Eunji menyentuh pergelangan tangan suaminya. "Chanyeol-ah."

Ketika bola mata mereka bertemu, ada rasa sakit yang tak dapat dijelaskan.

"Apa aku menjadi beban selama ini?"

Chanyeol membuka mulutnya, tetapi tak ada jawaban yang keluar.

Eunji mencoba tersenyum. Dia sudah tahu jawabannya. Tanpa Chanyeol harus mengucapkan kata, Eunji sudah tahu.

Perlahan sekali, Eunji melepaskan cincin di jari manisnya. Chanyeol yang melihat itu segera menahannya, namun sia-sia.

"Park Chanyeol..." Suara parau itu kembali terdengar, membuat hati Chanyeol kini terasa sesak.

Namun sekali lagi, Eunji mencoba tersenyum. Diambilnya tangan Chanyeol untuk kemudian Eunji meletakkan cincin yang telah dilepasnya. Cincin pernikahan mereka.

"Aku tidak pernah keberatan dengan kehidupan kita. Aku tidak keberatan ketika kau memintaku untuk menunda kehamilan. Aku tidak pernahㅡ" Ucapan Eunji terpotong ketika dia kembali terisak hingga bahunya bergetar, namun dia berusaha meneruskan kalimatnya. "Aku tidak pernah keberatan selama itu bersamamu, Chanyeol."

Setetes air mata jatuh di pipi Chanyeol. Kini dia tahu, sebesar apa dia menorehkan luka di hati wanita yang dicintainya. "Maafkan aku..."

Eunji menggeleng sambil menutup tangan Chanyeol. Cincin itu sekarang berada di dalam genggaman tangan suaminya. "Aku tidak pernah meminta banyak, namun aku kehilangan semuanya."

Luka di kaki Eunji telah diobati Chanyeol, hanya menunggu beberapa hari pasti sembuh. Sedangkan luka di hati Eunji, entah harus menunggu berapa lama untuk bisa sembuh. Atau apakah mungkin masih bisa sembuh?

Hening kembali menyelimuti mereka berdua, sebelum akhirnya Eunji menghapus air matanya lalu berdiri. "Maaf karena telah menjadi beban untukmu. Semoga kau selalu bahagia."

Dan dunia Chanyeol runtuh ketika Eunji menghilang dari pandangannya.

End of Flashback

▪▪▪

A.N

Aku speechless banget pas tau ternyata kalau cerita ini masih ada yang nungguin...

Sengaja aku update hari ini, karena chap yang ini khusus flashback, kenapa ChanJi sampai pisah.
Well, semoga suka dan sampai jumpa di chapter selanjutnya♡

Emergency CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang