Ten

961 68 1
                                    

Setelah berbincang bincang cukup lama dengan keluarga Luna, mereka pun memutuskan untuk pulang. Mereka pun segera berpamitan

"Kami pamit dulu paman, bibi" ucap Junmyeon

"Terima kasih telah mengisi acara di pesta putri kami" ucap papa Luna

"Dan ini sedikit bingkisan untuk kalian" ucap mama Luna memberi beberapa buah bingkisan

"Ini terlalu banyak bibi" ucap Jongdae

"Tidak masalah, ini tidak seberapa dengan kebahagiaan putri kami. Ambillah" ucap mama Luna

"Terima kasih, kalau begitu kami pergi dulu" ucap Jongdar menerima bingkisan itu dan segera menyusul saudaranya yang lain. Ketiga mobil itu pun segera melaju meninggalkan halaman rumah Luna

"Kenapa mamamu memberi bingkisan kepada mereka? Kita kan tidak mengenal mereka. Mereka hanya datang karena undangan dari Luna"

"Bibi tidak boleh begitu, lagipula mereka sudah tampil untuk Luna. Katanya Luna keponakan kesayangan, tapi tidak bisa melihat Luna bahagia" ucap gadis itu sinis. Saudara mamanya yang satu itu memang sedikit pelit

"Bibi hanya mengatakan yang sebenarnya. Bukankah itu hanya buang buang uang jika seperti itu. Itu semua kan dibeli dengan uang"

"Terserah bibi saja. Oh iya, jangan remehkan mereka. Mereka bisa saja membeli butik bibi jika mau" ucap gadis itu yang mulai kesal. Bibinya memang memiliki butik yang cukup terkenal, bahkan cabangnya sudah ada di luar kota

"Memangnya seberapa kaya mereka?"

Gadis itu mendengus mendengar pertanyaan bibinya. Bibinya itu selain pelit dia juga matre. Hanya melihat orang dari kekayaannya. Gadis itu pun mengetik sesuatu di ponselnya dan memperlihatkan kepada bibinya

"Kenapa tidak katakan daritadi. Aku kan bisa memberi mereka bingkisan juga"

"Bukannya bibi tadi marah marah saat mama memberi mereka bingkisan kenapa bibi ingin memberi mereka bingkisan?"

Life Story-EXO(2nd Vers)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang