17: Hanya 5 Tahun.

174 10 0
                                    

Part 17
Happy reading

Kau tak menyerah
Aku takkan menyerah
Biarkan aku mencintaimu

_justine bieber_
(don't give up)

Seusai mengganti gaun pengantinnya moza segera turun dan melihat Juel dan Julius sedang duduk berbincang santai dan disudut ruangan terlihat Louise dan Koko sedang berdebat hal yang tidak penting, Moza mengedarkan matanya mencari Maizo namun ia tak melihat suaminya itu.

"suamimu sedang keluar sebentar, tenang saja" Moza memerah mendengar suara Juel mengatakan mengenai Maizo yang sudah menjadi suaminya, Moza mendekati dua kembar itu dan duduk.

"apakah kalian tau apa yang terjadi pada Maizo? Dia terlihat aneh akhir-akhir ini" mendengar pertanyaan itu dua kembar itu saling menoleh lalu menatap Moza. "apakah ada sesuatu yang tidak kuketahui?" tanya Moza lagi setelah melihat reaksi dua kembar itu.

"ada, dan kami tidak bisa menceritakannya, Maizo yang harus mengatakan semua itu Moza, maaf" kata juel menatap Moza dengan pandangan minta maaf.

"apakah terjadi sesuatu yang buruk?, aku merasa bahwa Maizo akan pergi meninggalkanku dalam waktu yang cukup lama, aku... aku khawatir"

Juel menghela nafas melihat kekhawatiran Moza "sebenarnya Maizo tidak ingin menikahimu secepat ini, namun ia tak ingin terjadi sesuatu padamu hingga ia berlaku posesif dan khawatiran terhadapmu. Demi melindungimu ia hanya mengundang orang-orang yang ia percayai saja dalam pernikahannya, Julius bahkan tidak bisa membawa Moca"

"apakah ada hubungan ilmuan yang Maizo ceritakan?, mereka.. mereka Ingin menangkap Maizo?" tanpa sadar Moza mencengkram rok dress hijaunya, menatap Juel dan Julius yang diam, tak bisa bicara.

"Moza" suara tenang dan lembut membuat ketiganya menoleh, Maizo berdiri dengan pakaian santai menatap lurus kearah Moza dengan pandangan sayang "kemarilah" katanya dan dengan cepat Moza mendekat menatap Maizo dengan tatapan kahwatir dan takut.

"Maizo, katakan jika.. katakan jika kau baik-baik saja, tak ada yang buruk menimpamu,kan?" Maizo memeluk tubuh Moza dan menatap lurus saudara kembar yang diam ditempat mereka menghindari tatapan Maizo.

"tidak ada, semua baik-baik saja" ucap Maizo menempatkan dagunya kepuncak kepala Moza, diam merenung mencari cara agar Moza tak mengetahui kerisauannya selama ini. Namun sungguh sulit untuk membohongi Moza, gadis itu juga mulai mencurigai keanehan dari perilakunya.

Moza mengurai pelukan mereka dan menatap mata Maizo, mencari kebohongan dimata itu, namun Moza tidak dapat membaca Maizo, hanya pria itu yang tidak bisa ia baca seperti yang lainnya. Maizo menempelkan jidat keduanya lalu menggesekan hidung mancungnya kehidung Moza "jangan khawatir, semua baik-baik saja"

"baik-baik saja?, kumohon jangan berbohong Maizo" Maizo menjauhkan wajahnya dan menatap moza lama lalu menarik gadis itu kelantai atas. Louise memperhatikan keduanya dengan serius, sepertinya Maizo akan mengatakan yang sejujurnya pada Moza, melihat bagaimana gadis itu sulit dibohongi.

"Louise, bagaimana memainkan ini?" Louise berbalik dan mendesah kesal melihat Koko memainkan biolanya.

"berhenti menyentuh biolaku!" dan keduanya kembali dalam perdebatan.

(

Moza mengikuti langkah Maizo hingga pria itu membawanya masuk kedalam kamar dan menguncinya, mata kelam Maizo berkilat lalu pria itu mendekat dan duduk disofa "kemarilah" Maizo memanggil dan Moza mendekat dan duduk disamping Maizo.

"ini sesuatu yang tidak seharusnya kau ketahui Moza, tapi aku rasa kau juga harus tau. Mereka mengejarku dan memperhatikanku selama ini Moza. Para peneliti itu" ucapnya, pandangan matanya kelam menatap lurus mata Moza "ilmuan gila yang membuatku tersiksa itu mulai bergerak dan akan melukai orang-orang terdekatku. Mereka hanya mengetahui bahwa aku adalah seorang mutan. Mereka tidak mengetahui bahwa Juel, Julius dan Louise lalu Koko adalah orang yang sama sepertiku, seorang Worewolf"

She Is My Mate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang