Happy reading guys
Part 21Terkadang seseorang merasa kesepian Namun aku akan berjalan sejauh ribuan mil, Untuk menatap matamu Kau tak sendirian, kita adalah keluarga, Peluk aku, ayo kita lari dari kenyataan ini
-Alan Walker-
(Unity)
"Katakan padaku, mengapa kau berada dijalanan seperti gelandangan?. Apa yang terjadi?" Alfian Lee, sahabatnya yang sudah lima tahun tak ada kabar muncul didepan Moza, menatap Moza dengan prihatin. Pria itu terkejut melihat sosok gadis menyebrangi jalan dengan keadaan menyedihkan, menatap lebih teliti ia menyadari bahwa wanita itu adalah Moza. Tanpa pikir panjang ia menghampiri Moza dan membawanya ke apartemen tempat ia tinggal.Moza hanya menunduk memegang mug berisi teh hangat. Alfian memangku dagunya memandangi Moza dengan tatapan menyelidik. "Kau sakit apa?" Tanya Alfian lagi kali ini matanya menyipit penuh kecurigaan.
"Bagaimana keadaan Lily?" Moza mengangkat wajahnya yang tertekuk menatap Alfian dan bertanya soal Lily tanpa berniat menjawab tiga pertanyaan Alfian barusan.
Alrian menggaruk kepalanya gemas saat Moza tidak juga menjawab pertanyaannya dan malah menanyakan topic lain "Lily baik-baik saja, dia menjadi seorang desainer"
Moza mengabaikan kekesalan Alfian dan terus bertanya. "Lalu bagaimana denganmu?"
"Kau bisa lihat keadaanku dan aku sekarang menjadi seperti apa yang aku cita-citakan, seorang fotografer" jawab Alfian lalu menatap Moza serius "Sekarang giliranmu menjawab pertanyaanku"
Moza menunduk menatap jemarinya memegang mug yang terasa hangat itu. dengan singkat ia menceritakan kehidupannya dan penyebap ia mengenakan pakaian rumah sakit. Namun Moza tidak menceritakan perihal pernikahan dan juga Maizo. Sahabat prianya itu tidak tahu mengenai Maizo dan Moza tak ingin pria itu tau.
"Kau sakit dan dengan santainya berkeliaran tanpa mengenakan pakaian hangat. Apa Kau gila!!?" Moza tak tahu harus bagaimana menghadapi Alfian, pria itu mengomelinya habis-habisan, ia tak membiarkan Moza untuk memberi penjelasan. Pria itu terlalu kesal melihat keadaan Moza saat ini, gadis santai yang dikenalnya berubah menjadi gadis menyedihkan dengan wajah murung.
Alfian menatap Moza intens mencari sesuatu diwajah Moza membuat gadis yang ditatap itu risih "Kau putus cinta?!!" Tanya alfian dengan suara kerasnya mengejutkan Moza, gadis itu nyaris saja tersedak. "Moca mengatakan kau memiliki kekasih tampan" katanya lagi.
"..." Moza tak menjawab atau menyahuti setiap pertanyaan Alfian, ia hanya menunduk mengingat kembali percakapan antara Juel dan Julius. Alfian melipat kaki jenjangnya sembari bersandar, mata hitam tintanya menatap Moza intens.
"Ponselmu bergetar" tunjuk Alfian, sedari tadi benda pipih itu bergetar namun Moza tak juga berniat untuk menangkat panggilan telepon tersebut dan memilih diam menatap cangkir itu dengan tatapan dalam. Alfian menghela nafas berat melihat Moza hanya diam itu. ia lalu beranjak dari duduknya mendekati moza dan menyentuh pundak gadis itu. "Kau tampak kelelahan sebaiknya kau istirahat" katanya dan tanpa kata atau penolakan Moza berdiri dan melangkah menuju kamar meninggalkan Alfian yang diam memandangi punggungnya menjauh.
Alfian meraih ponselnya, menghubungi rekannya dan mengatakan bahwa saat ini ia tak dapat melakukan pemotretan untuk model majalah dan meminta kawannya menggantikannya. Setelah itu Alfian beralih menghubungi Moca mengatakan pada wanita yang tengah hamil lima bulan itu tentang keadaan Moza, dan tanggapan Moca benar-benar membuat Alfian sakit kepala, wanita itu mengomelinya dan menanyakan keadaan Moza dengan pertanyaan beruntun yang tidak dapat dijawab Alfian satu persatu.
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is My Mate
WerewolfDia memasuki dunia yg aneh, seperti sebuah Cerita Fantasy, ia menjadi selir tercinta dari seorang penguasa. Written by E-Mickhy A Story about Werewolf She Is My-Mate (SIMm) 19072018 Up new chapter (Suka-suka aku) Cover By : Pinterest