16.2 : Wedding

196 11 1
                                    

Happy Reading

Kau dan Aku
Kita seperti kembang api dan simponi yang meletus di langit
Denganmu, aku merasa hidup
Seperti semua bagian yang hilang di hatiku, yang kembali bersatu

_sad song_

Louise asik membersihkan biolanya disudut ruangan hingga sapaan dari Koko mengejutkan pemuda itu "aku bertanya-tanya apa yang membuatmu tidak datang kesekolah. Ternyata kau berada disini rupanya" Koko menyiku perut Louise hingga pria yang terkekeh mendengar celotehnya itu mengaduh kesakitan.

"kau menyakitiku" Louise bersikap berlebihan memegang bagian perutnya yang terkena sikutan Koko membuat gadis itu memutar bola matanya jengah. "berikan ciuman untukku agar.."

"tutup mulutmu" Koko mencubit pipi Louise menghentikan kata-kata Louise. Cubitan itu kuat membuat Louise mengaduh kesakitan memukul pelan tangan mungil koko. Koko melepaskan cubitannya dan duduk dikursi yang berada dekat dengan jendela yang menghadap langsung pada pemandangan diluar.

Louise ikut duduk disamping Koko dan menatap arah pandangan gadis itu, diluar terdapat sebuah altar dengan karpet putih, semua dekorasi disana berwarna putih gading, dan terdapat beberapa kursi dan sebuah meja panjang dimana tertata hidangan yang menggugah selera.

Louise ikut duduk disamping Koko dan menatap arah pandangan gadis itu, diluar terdapat sebuah altar dengan karpet putih, semua dekorasi disana berwarna putih gading, dan terdapat beberapa kursi dan sebuah meja panjang dimana tertata hidangan yang ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kau terkejut,ya? Pria yang kau sukai akan menikahi seseorang" ucap Louise kini sibuk dengan biolanya, Koko hanya diam sesekali menghela nafas, mata gadis itu sendu.

"aku tidak mungkin menyukai pria yang bukan jodohku. Aku senang dia menikahi wanita yang memang jodohnya" ucap Koko, Louise hanya diam mendengarnya masih sibuk membersihkan biolanya hingga sebuah beban berat terasa dipundaknya, menoleh dilihatnya kepala Koko yang kini bersandar dipundaknya.

"mau kubantu membatalkannya?" tanya Louise membuat Koko mencubit lengan pria itu kesal dan Louise hanya mengaduh kesakitan sedangkan senyum jenakanya terpatri jelas di bibir pemuda itu.

"aku berharap mereka baik-baik saja"

"ya, dan aku juga berharap pundakku baik-baik saja setelah menahan bebah kepalamu itu" Louise berucap dan koko segera menjauhkan kepalanya dari Louise, menatap pemuda itu kesal hingga Louise terkekeh.

"mainkan untukku... aku ingin mendengar permainanmu" Koko menunjuk biola ditangan Louise dengan dagunya. Louise tersenyum tipis namun menggeleng. "kenapa?... kau selalu membawa biola itu namun tidak memainkannya"

"aku tidak suka memainkan musik untuk seseorang, aku hanya memainkannya untuk diriku sendiri"

"mainkan, satu lagu saja... aku ingin mendengarnya" Koko mengguncang lengan Louise membuat pemuda itu tertawa namun menggeleng tegas hingga sebuah panggilan dari julius menghentikan keduanya.

"apa yang kalian lakukan? Louise, Maizo memanggilmu" Louise mengangguk lalu berdiri dan segera pergi meninggalkan Koko yang mendengus kesal.

(

She Is My Mate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang