Happy reading guys
Part 15Aku sangat gelisah
Tanpa dirimu
Ke manapun aku pergi
Aku akan selalu mencintaimu_One Day_
Maizo berdiri tenang menatap keluar jendela kaca, malam telah datang dan lampu-lampu jalanan dan gedung disekeliling mulai menyala menampilkan kerlap-kerlip menerangi malam bagaikan bintang. Mata biru itu terus menatap pemandangan itu dalam tatapan kosong.
"ingin jalan-jalan?" suara manis membuyarkan lamunan Maizo hingga pria itu berbalik dan mendapatkan pelukan hangat dari gadis mungil itu "kau sangat hangat" ucapnya, Maizo balas memeluknya memberikan kehangatan pada gadisnya semampunya.
"apakah kau ingin jalan-jalan? Kita nge-date" saran Moza dengan senyum manisnya menatap Maizo. Maizo mengangguk membuat Moza tersenyum cerah lalu segera melepaskan pelukan mereka dan berlari kekamar dan kembali dengan dua mantel besar.
Maizo mengenakan mantel hitamnya dan kini memasangkan Moza mantel putih dengan hati-hati, setelahnya memasang topi rajutan, syal melindungi Moza agar tetap hangat. Moza juga melakukan hal itu pada Maizo, memberinya syal dan memasangkannya keleher pria itu dan juga topi rajutan.
Maizo merendahkan tubuhnya agar gadisnya bisa melilitkan syal itu kelehernya hingga ia dapat melihat ekspresi Moza saat memasang syal kelehernya. Maizo tersenyum melihat senyum Moza saat melihat hasil lilitan syalnya. Menarik pinggang Moza agar mendekatinya Maizo segera mengecup pipi memerah Moza lalu menautkan tangan keduanya dan berjalan keluar apartemen.
"kita akan kemana?" kini Moza terlihat bersemangat menatap sekitar jalanan "bagaimana kalau kita kekafe, suasana natal mulai terasa" kata Moza melihat jalanan dipenuhi kerlap kerlip lampu dan beberapa toko etalase menampilkan miniatur santa dan pohon natal.
"Louise" Maizo bergumam menghentikan langkahnya begitupun Moza yang juga ikut berhenti dan menatap sosok Louise melambai pada keduanya dengan semangat disamping mobil putihnya. "abaikan dia" Maizo mendengus lalu menarik Moza untuk melanjutkan jalan mereka.
"Juel dan Julius juga ada" Moza melirik dua orang yang berada dibelakang Louise membuat Maizo berhenti dan melihat sosok yang dimaksud. Dua pria serupa itu melambai santai dengan senyum kalemnya. "sepertinya mereka ingin menemuimu"
Maizo mendesah kesal lalu segera mendekati tiga pria tampan yang menjadi pusat perhatian itu, "apa yang kalian lakukan disini?" tanya Maizo menatap dua kembaran itu.
Julius tertawa garing lalu melirik restoran elit dibelakangnya "makan" katanya dengan mimik polos tanpa dosa membuat Maizo kesal bukan main.
"dari italia ke london hanya untuk makan? Kau kaya juga Julius" sarkas Maizo dengan mimik kesal terlihat jelas.
Disamping Julius Louise menatap Moza "tenangkan dia komohon" bisiknya pada Moza barharap gadis itu dapat membantu.
"Maizo, aku lapar sebaiknya kita makan. Oke?" Moza berusaha mengalihkan perhatian Maizo, sambil mengelus lengan pria itu dengan gerakan menenangkan Moza menatap Maizo dengan tatapan memohon.
"ah, ya.. ya! Benar.. kebetulan kami memesan ruangan khusus direstoran ini, ayo kakak ipar" Louise manarik Moza memasuki restoran elit itu agar Maizo juga mengikutinya. Pria keras kepala itu sulit dibujuk.
Julius juga ikut dengan semangat meninggalkan Maizo dan Juel yang saling pandang "apa kau baik-baik saja?" Juel menatap Maizo prihatin dan Maizo hanya mengangguk dan melangkah menuju restoran menyusul Moza. "kulihat kau belum menandainya"
KAMU SEDANG MEMBACA
She Is My Mate
Kurt AdamDia memasuki dunia yg aneh, seperti sebuah Cerita Fantasy, ia menjadi selir tercinta dari seorang penguasa. Written by E-Mickhy A Story about Werewolf She Is My-Mate (SIMm) 19072018 Up new chapter (Suka-suka aku) Cover By : Pinterest