19: 5 years

177 8 0
                                        

5 years later

Sabarlah
Kulihat masa depan yang cerah untukmu
Aku masih sayang padamu
Meski diriku jauh darimu

Aroma roti disertai kopi menjadi penghangat pagi, dikafe itu suasana hangat terjadi, tawa dan canda terdengar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aroma roti disertai kopi menjadi penghangat pagi, dikafe itu suasana hangat terjadi, tawa dan canda terdengar. “selamat!!!” teriak seorang wanita dengan mini dres hijau masuk membawa bunga lalu menyerahkan pada wanita muda yang menjadi pemilik kafe yang baru saja dibuka itu.

“akhirnya teman kita telah membuka toko roti impiannya” wanita mini dress merah itu memeluk sahabatnya lalu bergabung dengan kumpulan tamu yang juga teman-temannya.

“dimana Wiliem?” sebuah suara menghentikan keseruan para tamu hingga menoleh pada sosok wanita cantik bak boneka yang masuk dan menatap seisi ruangan dengan pandangan kesal. “apa kalian semua bisu? Dimana Wiliem?” tanyanya sarkas mengundang tatapan tak suka seisi ruangan.

“kenapa kau mencari mantan pacarmu itu?” wanita dress hijau bernama Rose itu angkat bicara, menatap sinis tamu tak diiundang itu, “kau mencarinya setelah Wiliem mencampakanmu?” sindiran itu menyulut emosi hingga wanita tak diundang itu mendekat hendak menampar wajah Rose namun tertahan oleh Jesica pemilik toko roti itu.

“Wil, tidak ada disini. Kau bisa mencarinya di Rumah Sakit” ucap jesica “aku harap kau tidak menganggu acara pembukaan tokoku atau aku akan membuatmu menyesal” ancam jesika tak main-main membuat wanita itu menepis tangan jesica yang sedang mencekalnya itu lalu berbalik pergi.

“aku juga akan keRumah sakit” suara santai terdengar mengalihkan perhatian seisi ruangan dari kepergian wanita itu kearah sosok cantik yang sedari tadi tertidur dimeja. Moza berdiri lalu meraih jas dokternya dengan mata ngantuk.

“secepat itu?... tidakkah kau  baru saja datang?” jesica terkejut mendengar apa yang dikatakan Moza. Moza mendekat lalu memberikan pelukan selamat pada Jesica.

“aku harus segera kembali ke rumah sakit atau prof. Aldrick akan mengomeliku dan memotong jam tidurku yang singkat itu” keluh Moza lalu segera pamit pada teman-temannya yang berada di kafe itu lalu segera meluncur pergi.

“sungguh, aku benci prof. Aldrick, dia menyiksa Moza” ucap Jesica.

“tidak mudah menjadi asisten Dokter eksentrik itu, kau harus punya tingkat kesabaran yang tinggi jika menghadapinya. Aku yang hanya beberapakali bertemu disesi praktek dan juga ruang operasi ketakutan sekaligus sakit kepala dengan kelakuannya” curhat Rose.

 Aku yang hanya beberapakali bertemu disesi praktek dan juga ruang operasi ketakutan sekaligus sakit kepala dengan kelakuannya” curhat Rose

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
She Is My Mate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang