Dalam gelap pasti jelas melihat cahaya.
Tetapi akankah hanya melihat tanpa ingin bergerak menujunya?
Terlalu naif pabila semacam itu.
Gagal ada karena keberhasilan tersembunyi dibaliknya.
Bukan tertutupi, tapi seberapa kuat kita menguaknya.~Pemburu Badai~
~~~~~~~~~~Ujian semester ganjil sudah di depan mata. Waktu memang tidak terasa, namun semakin hari cintaku pada Naira semakin membara.
Lebih baik Zain berdoa kepada Allah, agar Allah menyentuhkan hatinya akan cinta terhadapmu. Dengan begitu dia akan milikmu untuk selamanya. Dapati cinta dengan mendekatkan diri kepada Maha Cinta.
Sekarang yang perlu Zain lakukakan, jaga cinta itu untuk dia, kalau memang sudah yakin. Ingat, Allah Maha Membolak-balikan hati. Jaga cinta itu agar tetap di jalan yang benar, sampai pada waktunya semua benar akan diperbuat bersamanya.Itu pesan Ustadz Syukri kepadaku, dan ini menjadi prinsipku. Walaupun cintaku semakin tumbuh di dalam hati, aku akan tetap mendekatkan diri kepada Rabbku, yang menguasai hati-hati manusia.
Hampir enam bulan aku menahan cinta. Aku hanya mengawasi Naira dari jauh, tidak untuk mendekati secara fisik. Walaupun pasti ada saja yang membuatku cemburu, terlebih Adam. Semakin hari semakin menjadi-jadi mendekati Naira.
Ku lihat Naira juga tidak nyaman akan hal itu, dia sering menghindar. Dan aku bersyukur, ada Dea dan Tia yang merupakan benteng kuat bagi Naira dari laki-laki yang mendekatinya, alhamdulillah.
"Zain, aku tak paham yang ini, kau tunjuki aku lah", Gofur mengeluh tidak paham dengan Bahasa Arab.
"Ayub tu yang jago, kau minta ajari dulu sama Ayub", aku menyuruhnya ke Ayub.
"Dasar kau Zain, aku teh nggak ada apa-apanya dibanding kau teh", Ayub mengeles, karena sudah mau pecah kepalanya mengajari Gofur yang tak kunjung paham.
"Aku lagi belajar trigonometri nih, hari senin besok kan matematika dulu", aku membolak-balik buku yang di depanku, buku matematika. Pelajaran yang kurang ku pahami, terlebih trigonometri.
"Aduh, macam mana ini. Aku tak paham lah", Gofur hampir putus asa. Aku kasihan melihat sohibku yang satu ini.
"Ya udah, sini ku tunjukkan", aku mengajari Gofur, Alhamdulillah aku sudah fasih berbahasa Arab. Itu karena Abi yang mengajari di rumah, dari waktu kecil bahkan.
"Fi'il madhi itu, kata kerja digunakan untuk masa lampau, kalau di bahasa inggris sama dengan past tense, seperti Qoroa artinya aku telah membaca. Terus kalau Fi'il Mudhori' kata kerja yang digunakan saat sedang melakukan atau akan melakukan, present tense kalau di bahasa inggris, contohnya adhribu artinya aku akan memukul. Nah kalau fi'il amar, itu kata kerja perintah, contohnya Iqro' artinya bacalah, unzur artinya lihatlah. Gitu, paham kan", aku meyakinkan Gofur.
"Alhamdulillah lah, sudah lumayan", Gofur mengangguk-ngangguk.
"Kalau yang ini", Gofur semangat belajar di hari itu, memang the power of kepepet, Gofur Gofur.
Aku mengajari Gofur sampai dia paham dan mengerti. Sampai-sampai aku lupa aku sedang belajar juga. Tapi tidak masalah, orang yang membagikan ilmunya, akan mendapat ilmu yang lebih banyak, Allah menjamin itu. Dan juga menjadi pahala jariyah untuk kita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Taman Surga
RomantikSontak hati bergetar, akankah dia jadi kekasih halal dan wanita taman surgaku? Walau dalam mimpi, aku sangat bahagia melihatnya. Untaian hijab dan niqab yang dikenakan sungguh anggun dipelupuk mata. Yang ku lakukan hanya satu hal, dekati Dzat yang...