19. I'm not the one who killed Jean !

8.3K 1.4K 245
                                    

Alpha - Huang renjun

"Renjun..." sahutku pelan.

Renjun yang awalnya duduk bersandar menatap langit biru, seketika menolehkan pandangannya ke arahku—kulihat wajahnya begitu terkejut dan ia langsung beranjak dari tempatnya—datang menghampiriku.

"Kamu ngapain kesini ?" Tanya nya—kemudian ia menatap Jeno "Jen ?" ujarnya.

Ternyata dia mengenali Jeno, kupikir tidak. Karena Jeno masih berwujud serigala. Ketika Renjun menyebut namanya, Jeno pun mengubah wujudnya menjadi manusia seperti yang biasa terlihat—tampan dan rupawan.

"Jeno udah cerita semuanya. soal Jena—juga Victoria dan apa hubungan mereka berdua sama aku. Maaf, kupikir kamu bohong. Ternyata kamu sama Mark cuma beda sudut pandang" ujarku.

"Oh jadi kamu sudah tau ? baguslah" dia tersenyum kecil.

"Aku tadinya khawatir kamu diapa-apain sama Mark.. makanya aku nyari kamu dan Jeno yang nganter aku sampai kesini" 

"Kenapa kamu bisa tau aku disini ?" Tanya Renjun kepada Jeno.

"Sejak dulu kamu begini. Setiap ada masalah pasti kamu datang ke bukit atau gunung dan duduk diam disana" jawab si werewolf itu.

Renjun tertawa "Ternyata kamu masih ingat" ucapnya.

Dari sini bisa kusimpulkan bahwa Renjun dan Jeno adalah dua orang yang memang sangat dekat sejak dulu. Buktinya Jeno saja mengetahui kebiasaan Renjun. Tapi karena sesuatu yang memang sangat wajah untuk membuat Jeno sangat membenci seorang Renjun. 

Tapi..

Yang membuatku masih bertanya-tanya adalah, apa benar Renjun yang melakukan hal itu ? aku masih sedikit tidak percaya.. pasalnya Renjun sangat akrab dengan Jeno—juga Jean. Tapi tiba-tiba Renjun membunuh Jean ? ada pertanyaan besar dibalik itu. Kalau itu memang faktanya.. lalu apa alasan Renjun melakukan hal itu ?

"Ternyata dia Victoria. Selama ini kupikir dia Jean. Hm.. aku sedikit kaget waktu dia bicara tentang reinkarnasi Victoria. Aku bahkan gak tau sejak kapan Victoria mati. Kupikir dia masih hidup. Tapi aku mikir lagi.. sumbernya dari kamu. Jadi selama ini aku salah. Pantas aja aku gak bisa merasakan apa-apa" ujar Jeno pelan.

"Hm... sebenarnya Jean dan Victoria mati di hari yang sama"  kata Jeno pelan.

"Tapi... bagaimana bisa ?"

"Ceritanya panjang. Pada intinya aku liat semua kejadiannya. Dari Victoria disiksa... dicambuk—sampai pada akhirnya dia dibakar. dia teriak minta tolong tapi aku gak bisa berbuat apa-apa. Jangankan bergerak.. mau bicara aja aku gak bisa— dan kamu tau gimana rasa sakitnya ?"

"Semua itu ulahnya Mark ?"

Renjun hanya terdiam dan itu merupakan jawaban dari pertanyaan Jeno barusan. Aku melihat Jeno memasang wajah yang tidak begitu bagus. Dia terlihat sangat marah. Tidak hanya dia.. akupun ingiin marah mendengar apa yang Renjun bicarakan barusan. Kematianku dimasa lalu tidak begitu manusiawi—aku memang bukan manusia dikala itu, tapi tidak bisakah memperlakukanku dengan baik ? Mark Lee, I hate you.

"Tapi rasanya kamu memang pantas buat ngeliat semua kejadian itu. Biar kamu rasakan gimana rasanya kehilangan orang yang kamu sayang mati didepan mata kamu. Itu juga yang kurasakan ketika ngeliat kamu bunuh Jean !" Jeno menggertak.

"Bukan aku yang bunuh Jean, itu Mark !" Renjun membela dirinya.

"Oh ya ? tapi buktinya sudah jelas. pistol itu ada ditangan kamu !"

"Iya memang pistol itu aku yang pegang. Tapi bukan aku yang nembak isi otak Jean, itu Mark. Aku malah berusaha buat ngerebut pistol itu dari Mark tapi gerakan dia lebih cepat dan Jean akhirnya kena tembakan itu. Di waktu yang sama aku berhasil ngambil pistol itu—saat itu juga kamu datang"

Alpha | Renjun ✓ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang