Epilogue : An illusion that continues to haunt

10.3K 1.2K 212
                                    

The present : Epilogue - Alpha

"Ketika alur dalam sebuah cerita kehidupan sudah berhenti untuk mencoret kertas putihnya dengan kenangan-kenangan"

©2019, littleorange

5 tahun berlalu begitu saja.

Dan ada seuah fakta kecil dibaliknya. Yah... selama itu juga aku terus bersembunyi. Aku menghindar dari segala sesuatu yang berhubungan dengan Renjun, Jeno, Jaemin dan juga Mark. Alasannya cukup mudah, aku hanya masih tidak bisa menerima kenyataan. Tidak banyak yang bisa kulakukan. Aku hanya pergi dari Seoul ㅡah, bahkan pergi dari Korea. Aku melanjutkan studi di Canada. Menjalani hari-hariku layaknya manusia normal. Aku menganggap apa yang terjadi di hari kemarin hanyalah mimpi. Termasuk Renjun dan yang lainnya. Mereka hanya cerita singkat yang mampir di mimpiku tepat di sepertiga malam.

Sulit ? tentu saja itu sangat sulit untuk dilewati.

Tapi aku tidak bisa membiarkan diriku terus-terusan terpuruk dan menangis. Di Canada, aku masih saja sering melihat vampire dan sejenisnya berkeliaran. Namun aku berusaha untuk mengabaikan mereka. Menganggap mereka hanya sebuah bayangan yang berada di sekitarku. Mereka hanya mimpi buruk yang masih menghantui. Terkadang aku menangis ketika hari sudah mulai gelap. Iya, aku menangis ketika aku sadar bahwa sekarang aku sendirian. Jika diingat, rasanya baru kemarin malam aku masih berbincang dengan Jeno Jaemin di dalam kamarku ㅡdengan Jaemin yang duduk di sebelahku dan Jeno yang bersandar di jendela kamar seperti biasanya. Juga... baru kemarin rasanya Renjun masih terduduk di pinggiran tempat tidurku ㅡmenatap wajahku yang sedang terlelap sembari menunggu matahari menampakkan sinarnya. Kemudian, baru kemarin rasanya Mark berdiri di depan rumahku dan terus mengawasi.

Namun sekarang ? benar- benar semuanya hanya terasa seperti mimpi.

Aku sendirian. Menjalani hari-hari biasa seperti manusia pada umumnya ㅡtidur sebelum jam 10 malam, bangun tepat waktu, pergi ke kampus, menghabiskan waktu di perpustakaan dan kembali ke apartement. Jujur saja sangat sulit melakukan hal-hal yang tidak biasa kulakukan sepertiitu. Tapi tidak ada cara lain untuk keluar dari sisa mimpi yang masih tertinggal itu. Entahlah.. harus kusebut apa mimpi kali ini. Menyakitkan, tapi begitu indah untuk disebut mimpi buruk. Cerita di dalamnya mampu membuatku tersenyum di ujung bibirku, namun di sisi lain ia juga membuatku menangis dan begitu tersiksa. Maka aku tidak bisa menyebutnya mimpi indah.

Lantas apa ? aku juga tidak tau jawabannya.

Waktu singkat selama 5 tahun itu mampu mengubah hal yang ingin kuubah. Hari demi harinya mengubah terdengar random. Terkadang hari ini aku bersikeras untuk melupakan semua memori ingatanku tentang mereka, tentang semua kenangan tentang mereka. Namun di hari esoknya hal itu bisa berubah seketika. Pikiranku bisa tiba-tiba mengatakan aku akan tetap mengingat mereka. Tidak ada yang salah. Mereka tidak salah jadi kenapa aku harus menghapus memoriku ?. Yah, semuanya terjadi seperti itu sampai pada titik dimana aku benar-benar bisa menerima kenyataan bahwa mereka semua sudah menyebrangi jembatan menuju surga lebih dulu. Atau bahkan sekarang mereka sedang menjalani proses untuk reinkarnasi. Apapun itu.. pada intinya kini aku sudah bisa melepaskan mereka.

Dan sekarang.. aku sudah memberanikan diri untuk menginjakkan kakiku kembali di Seoul.

Di bandara terlihat sangat ramai dipernuhi dengan orang-orang ㅡitu adalah pernyataan bodoh yang kupikirkan. Tempat ini tidak akan pernah tutup kecuali memang ada hal yang begitu darurat dan membuat tempat ini harus berhenti beroperasi. Aku menoleh ke kanan dan ke kiri mencari seseorang yang harusnya sudah ada di sini untuk menjemputku namun sampai sekarang aku tidak menemukan batang hidungnya. Sampai seseorang memegang pergelangan tanganku dari belakang sontak membuatku menoleh ke arahnya. Ah, ternyata dia orang yang sedari tadi kutunggu ㅡKim Doyoung.

Alpha | Renjun ✓ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang