13. Stay beside me

9.3K 1.6K 347
                                    

Alpha - Huang renjun

"SHUA !! SHUA !! SHUA !! SHUA !! SHUA !!" teriak kak Doyoung.

Teriakan kak Doyoung membuatku segera membuka pintu kamar. Bagaimana tidak.. dia teriak-teriak seperti orang gila sambil memukul pintu. Jika aku tidak membukanya, pintu itu akan rusak karena ulahnya.

"Pagi Shua.. pagi adikku sayang.. pagi pagi pagi" Sahut kak Doy

Aku yang sebelumnya sangat panik. Jantungku seperti sudah hampir pindah ke mata kaki seketika menatap manusia satu ini dengan tatapan yang sangat-sangat sinis. Dia menggedor gedor pintu kamarku pagi-pagi membuatku sangat panik ternyata dia hanya ingin mengucapkan selamat pagi ? Sial.

"Kakak teriak-teriak gitu Cuma mau bilang pagi ?" kataku

"Hehehe kan... salah terooooossss.. Ngomel pagi-pagi salah.. ngucapin selamat pagi salah"

"Ya nggak gini juga kali kak isshh aku kan jadi buru-buru. Gak tau deh ini make up gimana jadinya"

"Nggak usah pake make up. Tetap jelek. Udah ayok sarapan" ujar kak Doyoung. menarik tanganku keluar kamar

"E-eh bentar dulu. Tas Shua masih didalem"

"Cepet ambil"

Aku segera kembali ke kamar dan mengambil tas ku. Setelah itu aku pergi ke dapur bersama kak Doyoung. Disana sudah ada mama dan papa yang menunggu kami untuk sarapan bersama.

"Shua.. klo nggak salah denger semalam papa denger kamu teriak. Tengah malam. Kenapa ? atau papa salah denger kali ya" kata papa

"E-eh ? kayaknya papa salah denger deh" ujarku

"Halah. Shua paling ngigau pa. Kakak sering denger tengah malam dia teriak abis tuh hening lagi" sahut kak Doy

"Ah.. iya Shua ngigau kali pa" lanjutku

Papa hanya mengangguk. Sepertinya dia percaya aku hanya mengigau semalam. Tidak mungkin jujur bahwa semalam aku teriak karna berbicara dengan Renjun di kamarku. Hello.. mungkin detik itu juga aku diusir dari rumah.

"Shua cepetan. Kamu tuh makan kayak siput.. lambat" kata kak Doy

"Kak tunggu diluar" lanjutnya.

Kak Doy segera berdiri dari tempat duduknya dan pergi ke ruang tamu untuk menungguku. Sementara itu aku masih meneruskan makanku. Sangat tidak nikmat jika makan terburu-buru. Kita harus mengunyah perlahan demi perlahan dan merasakan kenikmatan makan itu yakan.

"SHUA !!!!!" Teriak kak Doy

"Apasih kak ! Shua masih makan. Bentar.. sabar dikit" Teriakku

"Ada teman kamu.. katanya mau jemput kamu. Yaudah kakak duluan ! ma pa.. kakak berangkat"

"Iya. hati-hati" Teriak mama dan papa

Teman ? Temanku ? siapa ? Jeno ? Jaemin ? eyy tidak mungkin. Mereka tidak pernah datang kemari kecuali aku yang menyuruhnya. Lalu siapa ? Renjun ? ha ? Renjun ? eyy tidak mungkin.

Wait...

APA MUNGKIN MARK ????

"Shua.. kok kamu malah ngelamun sih. Itu temen kamu diluar" Sahut mama

Alpha | Renjun ✓ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang