Marriage Contract (PJM) [TELAH DITERBITKAN]

Pt. 1

Sore hari, Tn. Yoonbin sedang mengantarkan majikannya kembali kerumahnya.

"Oh ya Yoonbin-ssi.. Bagaimana kabar putrimu sekarang?"

"Oh.. Dia baru saja masuk SMA.. Dan.. Dia bersama putramu"

"Benarkah? Kebetulan sekali.. Setelah ini, kau jangan pergi.. Aku ingin berbicara denganmu dan juga istrimu"

"Ne.. Baiklah, tuan"

Tak lama, Tn. Yoonbin pun sampai di sebuah kediaman mewah. Ia menghentikan mobilnya tepat didepan pintu utama.

Ia bergegas keluar dari mobil untuk membukakan pintu untuk majikannya itu.

Setelah itu, Tn. Yoonbin dan sang istri pun menghampiri majikannya itu di ruang kerjanya.

"Ada apa, Tuan?"

"Tolong.. Jangan panggil aku tuan.. Kita ini teman" ujar seorang pria paruhbaya bernama Park Jisang.

Tn. Yoonbin hanya bisa tersenyum kaku.

"Jadi begini.. Aku tau kalian mempunyai hutang cukup banyak padaku dan kalian berusaha keras untuk melunasinya..."

"...sudah ku katakan berapa kali agar kalian tidak perlu memikirkan hutang itu"

"Tapi.. Maaf.. Hutang tetaplah kewajiban yang harus ku bayar" sahut Tn. Yoonbin.

"Aku tau.. Hmm.. Begini saja.. Aku punya penawaran untuk kalian"

Tn. Yoonbin sempat saling bertatapan dengan sang istri.

"P.. Penawaran apa?"

"Simple... Sebagai gantinya.. Aku ingin menikahkan putraku dengan putrimu.."

Sontak Tn. Yoonbin dan sang istri terkejut dengan pernyataan majikannya itu.

"M.. Menikahkan putramu? Dengan putriku? A.. Apa.. Apa tuan tidak salah?" sahut Ny. Haemi gugup.

"Tidak.. Aku sudah memikirkan ini secara matang.. Tapi.. Ini hanya sementara.. Setelah putrimu lulus sekolah nanti.. Akan ku anggap semua hutang kalian lunas.."

"A.. Aku tidak mengerti, tuan.."

"Putraku, Jimin.. Dan putri kalian hanya akan terikat pernikahan kontrak untuk tiga tahun kedepan"

.

.

Keesokkan hari

Tepatnya hari sabtu, Tn. Yoonbin mengajak keluarganya ke kediaman Tn. Jisang.

"Appa.. Kenapa kita kesini?" ucap Haebin

Haebin sendiri mengenakkan gaun pemberian dari Ny. Minjoo siang ini.

Walaupun sekarang Haebin tak hidup dengan banyak uang. Setidaknya ia masih mampu merawat dirinya agar tetap bisa tampil cantik.

"Ah.. Tuan Jisang ingin mengajak kita makan siang bersama"