Haebin segera mendapatkan penanganan pertama sesampainya di ruang gawat darurat.
Sementara itu Jimin menunggunya lalu memberitahukan bahwa Haebin masuk rumah sakit setelah sang ayah menyuruhnya agar cepat pulang.
Ia berjalan mondar mandir merasa cemas menunggu kabar dari dokter.
Tak lama kedua orangtua Jimin dan keluarga Haebin pun datang kerumah sakit.
Orangtua Jimin sempat dibuat kaget melihat pakaian seragam putranya berlumuran darah.
"Ya! Apa yang terjadi eoh?"
"Entahlah.. Dokter masih merawat Haebin didalam"
"Lalu kenapa kau berlumuran darah?" Sahut Ny. Haemi ibunda Haebin.
"A.. Aku tidak tau eommanim.. Sepertinya dia--"
Perkataan Jimin pun terhenti saat mendengar pintu ruangan terbuka dan keluarlah dokter yang merawat Haebin.
"Dokter.. Dokter.. Bagaimana keadaan putri saya?" Ujar Tn. Yoonbin cemas.
"Putri anda baik-baik saja.. Hanya mengalami memar.. Tapi maaf.. Dia... Dia keguguran.."
Sontak kedua keluarga pun memberikan respon terkejut mendengar penjelasan dokter.
"Keguguran? Dia hamil?!"
"Ah.. Apa kalian tidak mengetahuinya? Kalau dilihat dari ukuran janinnya.. Mungkin sekitar berumur dua bulanan...."
"...untuk sementara ini saya sarankan untuk dirawat beberapa hari disini untuk memulihkan kondisinya"
Tak lama, keluarlah seorang perawat bersama Haebin yang tengah tertidur karena efek bius.
Sesampai diruang rawat kelas VIP, mereka semua menatap kearah Haebin yang sedang memejamkan mata dalam kondisi yang pucat.
"Haebin.. Hamil?" Gumam Tn. Jisang ayahanda Jimin.
Ny. Haemi berjalan cepat kearah Jimin, mendorong pria itu lalu menampar pipinya cukup keras
"Bukankah ini sudah keterlaluan?! Kau menghamili putriku diluar persetujuan kontrak!!"
Jimin hanya bisa diam sambil menundukkan wajahnya.
Sang suami dan anak bungsu pun berusaha untuk meredakan amarah Ny. Haemi.
"Maafkan aku eommanim.. Ini memang salahku.. Tapi aku sudah berjanji akan bertanggung jawab.."
"Terlambat! Sekarang liat ulahmu!"
"Kita sudah sepakat bahwa ini semua hanya kontrak biasa.. Kenapa bisa berujung seperti ini? Ck.." Sambung Tn. Yoonbin.
"Maafkan aku appanim.. Appa eomma.. Ini semua salahku.."
"Appa mempercayakanmu untuk menjaga Haebin, Park Jimin!" Seru ayah Jimin.
Sementara itu diluar ruangan, Eunha yang memilih untuk mengikuti Jimin menggunakan taksi pun tak sengaja mendengar percakapan mereka.
Pintu yg tak terkunci membuat Eunha mendengar jelas semuanya.
"Kontrak? Jadi benar.. Jimin tak sungguh-sungguh menikahi Haebin.. Dan dia.. Menghamili Haebin?" Batin Eunha.
Ada rasa penyesalan pada dirinya setelah tau kabar Haebin.
"Dia.. Keguguran karena mencoba menolongku.. Mianhae Haebin-ah.."
.
.
Keesokkan hari, tepatnya minggu.
Pagi hari, Jimin sudah menuju rumah sakit untuk menjenguk Haebin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Contract (PJM) [TELAH DITERBITKAN]
Fanfic#1 - fanfiction 05/13/19 #1 - BTS 05/13/19 #7 - Romance 05/14/19 TELAH TERSEDIA DI GRAMEDIA Beberapa part unpublish :)