Pt. 22

38.1K 2.4K 171
                                    

Menolak untuk kembali ke rumahnya, Jimin pun pergi bersama Haebin ke kediaman keluarga Choi.

Setelah mandi dan mengganti pakaiannya yang basah menggunakan pakaian milik Beomgyu.

Jimin enggan untuk beranjak dari kamar Haebin.

Sedangkan Haebin sendiri memilih untuk menemani pria yang sedang dilanda kesedihan itu.

Ia membiarkan Jimin menggunakan pahanya sebagai bantalan tidurnya di atas ranjangnya.

Pria itu tertidur pulas diatas pangkuannya. Haebin sendiri tak henti mengusap kepala atau pun wajah Jimin yang begitu ia rindukan.

"Jimin.. Bisakah kita seperti ini terus? Saat berdua seperti ini bersamamu sungguh membuat perasaanku begitu tenang.." Batin Haebin.

Hingga beberapa menit kemudian, Haebin pun tertidur sambil menyandarkan punggungnya di tembok kamar.

Keesokkan pagi, Jimin terbangun dari tidurnya dan pertama yang ia lihat adalah wajah Haebin.

Ia mengangkat tangannya lalu mengusap lembut pipi Haebin sampai membuat gadis itu pun terbangun.

"Uhm.. Kau.. Sudah bangun?" ujar Haebin yang masih mengantuk.

Haebin meregangkan tubuhnya yang terasa pegal setelah semalaman tidur dalm posisi duduk tanpa mengubah sedikit pun posisinya.

"Bersihkan tubuhmu.. Akan ku siapkan sarapannya"

Haebin turun dari ranjangnya hendak keluar dari kamar, namun Jimin segera mencekram lengannya lalu menarik gadis dan mendekapnya.

"Tidak.. Kau tidak boleh jauh dariku"

"A.. Aku.. Aku hanya ke dapur"

"Jebal.." sahut Jimin pelan sambil terisak.

Haebin tau bahwa pria yang sedang mendekapnya sekarang memang sedang dalam suasana yang tidak baik.

"Jimin-ah.. Kumohon.. Jangan bersedih lagi.. Aku yakin ibumu pasti kembali"

"Bagaimana kalau tidak? Aku bahkan tidak tau dimana dia sekarang.."

"Mungkin.. Aku bisa membantunya.. Aku harus bisa menyatukan Jimin dengan ibunya lagi"

.

.

Setelah pisah dari kontrak yang ia kira asli itu, Haebin pun berusaha mencari kerja untuk melunasi hutang-hutang ayahnya yang bernilai 50.000.000won.

Ia mencari lowongan pekerjaan yang terpampang dalam lembaran koran harian.

Tok..

Tok..

Tok..

"Beomgyu-ah.. Tolong buka kan pintu" ujar Haebin

"Ne..."

Beomgyu sang adik pun beranjak untuk membukakan pintu.

"Nuguseyo.. Eoh! Taehyung-ie hyung"

Taehyung tersenyum.

"Annyeong.."

"Ah.. Kau pasti mencari kakakku.. Masuklah"

Saat Taehyung baru saja masuk kedalam ruang tengah untuk menemui Haebin, ia terdiam ditempat saat melihat Jimin keluar dari sebuah kamar.

Marriage Contract (PJM) [TELAH DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang