Rencana Yang Terlarang

3.2K 147 3
                                    

Kesal hanya diperbolehkan bermain selama 20 menit saja, Putri Clarice lalu diam-diam keluar istana. Ia bermaksud menyegarkan pikiran nya yang mulai berantakan karena aturan-aturan aneh dan menyiksa dari ayahnya itu. Dengan berpakaian seperti orang biasa, ia mengintai jalan-jalan di sekitar istana.

Lalu ia melihat sebuah pohon ek tua yang tidak berdaun, bahkan kayunya saja sudah keriput. Ada beberapa hewan menjijikkan seperti kecoa, cacing, dan kaki seribu yang tinggal di pohon yang sangat menyedihkan itu. Tapi, dari semua itu, yang paling menarik perhatian adalah sebuah kertas kuning yang terpampang wajah seorang anak dengan rambut berwarna cokelat kehitaman, bola matanya berwarna hijau, dan kulitnya putih berbintik. Di bawah foto itu tertulis "dicari, seorang anak yang kabur dari rumahnya bernama James Arthur. Siapa yang dapat menemukan nya akan mendapatkan uang sebesar 1 juta dollar."

"Kabur dari rumah? Sepertinya kehidupan nya sangat tidak menyenangkan dan tentunya sangat menyedihkan," gumam Putri Clarice. "Mungkin sama sepertiku yang terikat dengan aturan-aturan yang gila."

Ia kembali menyusuri jalan. Banyak orang yang sedang berlalu lalang. Ada seorang bapak yang menggendong anaknya, seorang ibu yang sedang bernyanyi menggunakan sebuah alat musik yang disebelahnya duduk seorang anak kecil yang kelaparan. Mereka tidak dihiraukan oleh orang-orang yang lewat. Sungguh menyedihkan. Ketika melihat ke arah lain, ada seorang pria tua yang sedang mengajarkan suatu ilmu pengetahuan, beberapa anak laki-laki yang sedang bermain bola dan beberapa anak perempuan yang sedang bermain Boneka beruang. Keramaian di jalanan membuatnya bising. Telinganya sudah lelah mendengar suara-suara itu. Akhirnya ia memutuskan untuk kembali ke istana.

Di dalam perjalanan pulang, ia kembali teringat dengan James Arthur yang kabur dari rumahnya. Akhirnya ia mengingat sesuatu. Seingatnya keluarga Arthur adalah keluarga yang terpandang di Eminia. Mereka terkenal dengan peraturan gila yang dibuat oleh Devan Arthur, kepala keluarga Arthur. "Mungkin karena itu James kabur. Kenapa aku tak mencobanya?" Tanya Putri Clarice di dalam hatinya. Ia sempat berpikir, bagaimana jika dia kabur.

Resiko untuk kabur sangat tinggi. Bagaimana tidak? Ia harus melewati penjaga yang selalu siap siaga selama 24 jam berjaga di gerbang dan di ruangan-ruangan lain. Dan jika ia tertangkap, mungkin dia akan dihukum . Kabur adalah cara melanggar aturan kerajaan yang paling parah. Itu adalah suatu kesalahan besar. Paling dilarang oleh kerajaan-kerajaan lain di seluruh dunia. Jika sampai ada putra/putri dari sebuah kerajaan yang mencoba kabur, itu adalah aib terbesar bagi kerajaan itu sendiri dan hukumannya juga tidak remeh. Hukumannya bisa dikurung di sebuah ruangan yang gelap selama sebulan, ataupun diusir.

Tapi tekad Putri Clarice sudah bulat. Ia lalu berjalan mengitari istana untuk merencanakan jalan mana yang dia pilih untuk kabur. Dan setelah berkeliling istana dan berpikir serta mengamati apa akibatnya, ia akhirnya telah memutuskan nya. Setelah kembali ke kamar, ia lalu mengemasi barang-barang nya di sebuah tas koper tua yang berdebu. Setelah terbatuk-batuk karena debu yang ada pada tas koper itu, akhirnya ia membersihkan tas itu dan memasukkan barang-barang yang diperlukan.

Rencananya, pada tepat pukul 12.00 malam, ia akan kabur dengan berjalan kaki–karena dengan menggunakan kuda, suara langkah kaki kuda dapat terdengar dan itu sangat beresiko–·

Akhirnya waktu pun berjalan hingga malam hari. Setelah melakukan berbagai kegiatan yang melelahkan–ujian matematika dari Mr. Brooke, pelajaran fisika yang sulit dari Mrs. Agatha, serta pelajaran sejarah yang membosankan dari Mr. Lewis– akhirnya ia dapat merebahkan dirinya ke ranjang dan tertidur. Walaupun tertidur, sebenarnya ia masih terjaga agar tidak kebablasan bangun lewat jam 12.00 malam.

Tengah malam pun tiba. Putri Clarice berjalan mengendap-endap keluar kamar, melewati para penjaga yang sedang tertidur. "Bagus", gumam nya. Setelah melewati lorong yang panjang dan gelap, akhirnya ia sampai ke taman istana. Ia lalu meloncati pagar istana karena pintu gerbang sudah ditutup. Kebetulan ada tangga yang menyandar di pagar, ia lalu menaikinya dan meloncat ke tanah. Tapi karena kurang hati-hati, ia jatuh dengan sangat keras. "BRUKK!!" Sontak, para pengawal terbangun dan mengira ada penyusup. Tapi, yang mereka temukan adalah Putri mahkota dari kerajaan Eminia, siapa lagi kalau bukan Putri Clarice yang berjongkok di bawah pagar dengan ketakutan ketika para pengawal mengetahui kehadiran nya.

"Tuan putri?!" Kata mereka kaget setengah mati. Mereka berteriak sehingga beberapa hewan yang sedang tertidur menjadi terbangun. Hewan-hewan nokturnal sampai menjatuhkan makanan-makanan mereka. Karena teriakan yang sangat keras itu, Raja Hendrick dan Ratu Darissa terbangun. Mereka lalu berjalan menuju taman istana dan mendapati putri mereka berjongkok dengan beberapa pengawal yang keheranan.

"Apa yang terjadi?" Tanya Raja Hendrick.

"Putri Clarice..." Kata seorang pengawal yang tak dapat melanjutkan kata-katanya.

"Apa?!" Kata Putri Clarice. "Aku mencoba kabur!" Katanya. Lalu tiba-tiba ia menutupi mulutnya sambil berkata, "ups! Keceplosan!"

"Dasar putri yang tidak tahu diri!" Kata Raja Hendrick yang berjalan menuju Putri Clarice dengan tangan yang siap untuk menampar wajah putri nya itu. Ratu Darissa mengejar suaminya yang sudah amat murka karena ulah putri nya sendiri itu. "Sudahlah..." Kata Ratu Darissa. "Tidak usah mencari masalah lagi. Kasihan orang-orang yang sedang tidur. Mereka tidak akan bisa tidur nyenyak karena suara berisik kita".

"Biarkan saja! Asal aku dapat menghukum putri yang tidak tahu diri ini!" Kata Raja Hendrick. Ia lalu menampar Putri Clarice dengan sangat keras sampai-sampai pipi Putri Clarice menjadi merah.

"Maafkan aku ayah!" Kata Putri Clarice yang diiringi dengan Isak tangis. "Aku sudah tidak tahan lagi dengan aturan-aturan yang ayah buat..."

"Aturan tetap lah aturan putri ku... Walaupun kau tidak suka, mau tak mau kau harus menjalankan nya. Dan karena kabur adalah tindakan yang sangat memalukan, maka kami akan menghukummu! Ayah dan ibumu ini sudah muak dengan tingkah mu yang seperti anak kecil itu Putri Clarice!" Kata Raja Hendrick.

"Aku bersedia di hukum ayah! Apa hukumannya?!" Tanya Putri Clarice yang air matanya sudah keluar.

"Aku hukum, kau tidak boleh keluar istana lagi... Sampai SETAHUN!"

Putri Clarice cuma bisa menangis dan pasrah saja. Ia menerima segala hukuman yang diberikan ayahnya pada dirinya. Ia sudah muak dengan bersikap anggun. Memang dia seorang putri! Tapi dia sudah tak tahan lagi bersikap seperti seorang putri! Ia sudah lelah! Menurutnya, dihukum lebih baik dari harus bersikap layaknya seorang putri kerajaan.

Para pengawal membawanya ke dalam istana. Ia cuma bisa pasrah saja. Ia cuma bisa menjalankan hukuman itu.

The Pricess Academy [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang