Putri yang bandel

5.8K 221 5
                                    

Di kerajaan Eminia, di sebuah tempat yang indah di mata dunia tetapi konyol di putri kerajaan mereka sendiri–Putri Clarice– adalah sebuah tempat yang menjadi idaman semua orang. Semua orang memimpikan agar mereka bisa tinggal di Eminia. Pemandangan alam yang indah dan sumber daya alam yang berlimpah menjadi tempat ini seperti halnya surga.

Raja dan Ratu dari negeri itu juga sangat adil dan bijaksana dalam memerintah. Sang Raja bernama Raja Hendrick dan sang Ratu bernama Ratu Darissa. Mereka mempunyai seorang anak perempuan yang cantik tapi bandel yang bernama Putri Clarice. Mereka hanya punya satu anak. Sedangkan anak mereka satu-satunya itu tidak bisa diharapkan menjadi seorang putri yang baik. Ya, Putri Clarice adalah seorang putri yang pemberontak, tidak suka dengan aturan kerajaan, dan suka membolos sekolah.

Kerajaan Eminia dihuni oleh ± 24.556.789 juta makhluk. Kerajaan yang sangat luas dan maju. Selain manusia, hewan, dan tumbuhan, kerajaan itu juga ditinggali oleh para Elf, Peri, Troll, Nenek sihir, dan makhluk-makhluk dongeng lainnya. Dari sekian banyak makhluk-makhluk ajaib yang berbeda dengan manusia biasa itu, tidak ada yang berani memperingati Putri Clarice. Menurut mereka, daripada hantu lebih menyeramkan lagi Putri Clarice. Jika diingatkan, dia akan marah-marah, ngambek, merajuk, dan dia tak segan-segan untuk mengeluarkan kata-kata yang kotor dan bahkan merusak barang-barang berharga milik mereka.

Di istana juga adalah beberapa ruang yang rusak karena ulah sang putri. Seperti dapur, kamar pelayan, istal, dan gudang. Putri Clarice merusaknya karena permintaan nya untuk berkuda tidak dipenuhi. Raja dan Ratu sudah tak bisa berbuat apa-apa lagi dengan Tingkah putri mereka.

Seperti pada hari ini

"Hei Jane! Mana pakaian untukku berkuda?!" Bentak Putri pada pelayannya, Jane.

"Ada putri, sudah saya siapkan di kamar anda," kata Jane. "Kudanya juga telah saya siapkan, alat-alat keamanan nya juga sudah saya siapkan. Pokoknya sudah lengkap Putri," lanjut Jane.

"Terimakasih. Oh ya, hari ini aku bolos sekolah dulu ya! Aku ingin menghindari kelas Mr. Brooke, kelas matematika yang menyebalkan itu!" Kata Putri Clarice.

"Anda tidak boleh bolos putri. Nanti Yang Mulia Raja dan Ratu akan marah," kata Jane.

"Ah, biarkan saja. Yang penting tidak usah diberi tahu ayah dan ibu. Jane, tolong jangan beritahu mereka. Dan katakan pada Mr. Brooke jika aku sedang tidak enak badan," kata Putri Clarice.

"Ya Putri..." Kata Jane sedikit takut. Jika menolak, Putri Clarice bakal merusak istal lagi. Dinding istal yang sudah retak itu belum sempat diperbaiki, jadi sebisa mungkin jangan sampai dirusak lagi. Apalagi saat ini para pekerja sedang banyak pekerjaan. Jika ia tidak menolak kemungkinan raja dan ratu akan memarahinya. Jika dinding istal retak lagi, raja dan ratu bakal lebih marah. Jadi Jane memilih mengatakan "ya" daripada "tidak".

Putri Clarice menuju Padang rumput. Dia lalu berkuda, menikmati angin yang bertiup sepoi-sepoi, dan pemandangan yang indah dihiasi bunga-bunga bermekaran. Setelah lelah, ia dan Black–nama kudanya. Dinamai begitu karena warna tubuhnya berwarna hitam– segera duduk di bawah pohon yang rindang sambil menikmati semilir angin. Karena angin yang bertiup pelan membuat nya mengantuk, ia lalu tertidur lelap...

Lalu...

"Putri! Bangun putri!"

Itu suara Jane. Putri Clarice merasa jika dirinya bermimpi tidak jadi untuk membuka matanya.

"Putri! Bangun putri! Raja dan Ratu ada disini!" Kata Jane. Terkejut, Putri Clarice segera bangun. Ia melihat ada ayah dan ibunya yang menatapnya dengan wajah yang penuh dengan kemarahan.

"Lagi-lagi kau bolos sekolah!" Kata Raja Hendrick dengan suara yang keras dan menggelelar di siang bolong seperti ini. Suaranya menjadi menakutkan. Sedangkan Putri Clarice hanya bisa diam dan menelan ludah, takut akan kemarahan ayahnya.

"Sudah berkali-kali kau melakukan hal seperti ini! Bolos sekolah! Mengabaikan tanggung jawabmu! Kau seharusnya tahu jika kau adalah seorang putri kerajaan! Satu-satunya pewarna kerajaan Eminia! Seharusnya kau tahu itu!" Kata Raja Hendrick dengan sangat murka.

"Aku tahu ayah!" Kata Putri Clarice hendak melawan ayahnya itu. "Seharusnya ayah juga tahu jika ini membuatku merasa tak nyaman! Aku merasa tak bebas! Aku merasa terikat! Aku benci menjadi putri! Ayah yang memang tidak tahu tentang aku! Seharusnya ayah tahu! Ayah juga mengabaikan tanggung jawab ayah!"

Karena kata-katanya itu, Raja Hendrick memukul pipi anaknya itu. Putri Clarice cuma bisa mengaduh kesakitan. Sedangkan pengawal membawanya kembali ke kamarnya. Putri Clarice disuruh untuk mengerjakan pr dari Mr. Brooke. Putri Clarice memberontak. Tapi tangan-tangan para pengawal itu lebih kuat sehingga tubuhnya tak bisa bergerak. Akhirnya ia pasrah saja dibawa ke kamarnya.

Bersambung

The Pricess Academy [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang