"Apa yang ada di sebelahmu jika bukan koper?" Kata Putri Diamond. Putri Clarice menengok ke sebelahnya. Ada 2 tas koper disitu. Salah satunya adalah tas koper tua yang dibawanya saat melaksanakan rencana bodoh untuk kabur. "Siapa yang membawanya ya?" Gumam Putri Clarice. Ia masih terheran-heran dengan kejadian yang dia alami. Terseret ke sebuah dunia antah berantah saat membaca buku dan kini ada tas koper–entah siapa yang meletakkannya.
"Siapa yang membawa koper-koper ini? Aku masih ingat dengan betul kalau aku belum pernah membawa tas koper ke tempat ini," kata Putri Clarice.
"Raja Hendrick yang meletakkannya," kata Putri Diamond.
"Ayo aku bawakan," katanya lagi. Putri Clarice cuma bisa terpana. Entah kenapa dia bisa mengalami kejadian-kejadian yang berada di luar akal sehat ini. Kenapa saat membaca buku dia bisa terlempar ke sini.
"Putri Diamond, bolehkah aku bertanya?"
"Ya silahkan."
"Kenapa saat aku membaca buku yang berjudul The School Of Big Headed Princess, tiba-tiba aku bisa tiba disini?"
Putri Diamond menghela nafas mendengar pertanyaan dari Putri Clarice. Lalu ia akhirnya menceritakan secara detail. "Kau bukan berada di dunia yang kau tinggali. Jauh dari duniamu. Sekolah ini berada di sebuah dunia tak bernama. Belum ada seorangpun yang pernah memberi nama pada dunia ini. Dan tidak ada jalan menuju kesini kecuali mantra ajaib yang ada di buku yang memaparkan tentang sekolah ini. Tapi, mantra itu cuma bekerja pada orang-orang yang sudah terdaftar untuk datang ke dunia ini dan sekolah ini. Jadi tidak sembarang orang bisa masuk. Jadi, di dunia ini tidak ada yang namanya istilah tersesat. Kau telah didaftarkan oleh ayahmu, jadi kau bisa datang kesini hanya dengan mengucapkan mantra itu. Memang aneh dan di luar akal sehat, memang beginilah caranya," kata Putri Diamond.
Akhirnya mereka sampai di kamar Putri Clarice. Setelah melewati lorong-lorong yang gelap dan sepi, serta anak tangga yang sangat banyak, entah ada berapa anak tangga yang sudah dilewati. Perjalanan menuju lantai 6 akhirnya berhasil. Mereka sampai di kamar Putri Clarice yang bernomor 1405. Kaki Putri Clarice rasanya pegal. Sedangkan Putri Diamond hanya tenang-tenang saja. Ia tak terlihat lelah ataupun yang lainnya. Dia tetap kelihatan segar dan bugar saja. Padahal dia sangat anggun. Penampilan nya benar-benar memanjakan mata. Seorang putri sungguhan. Tapi, Putri Clarice tiba-tiba merasa konyol. Kenapa dia mengagumi seorang putri yang anggun? Padahal dia merasa skeptis terhadap putri-putri yang anggun. Bahkan ia tak pernah keluar untuk bertemu putri-putri dari kerajaan lain yang anggun. Ia merasa mereka konyol. Tapi entah kenapa ia malah terpikat pada Diamond.
"Nah, sudah sampai. Kuharap kau betah tinggal sini," kata Putri Diamond. "Oh ya, kau punya 2 teman sekamar. Namanya Sarah dan Esteria. Kuharap kalian menjadi akrab," sambungnya.
"Di mana mereka?" Tanya Putri Clarice.
"Mereka sedang menghadiri pertemuan antarsiswa di aula. Tenang saja, acaranya akan berakhir 15 menit lagi," kata Putri Diamond. "Dan... Kemasi saja dulu barang-barangmu."
Putri Diamond sudah pergi meninggalkan Putri Clarice sendirian. Akhirnya Putri Clarice mengemasi barang-barang nya dan menunggu kedua teman sekamar nya itu kembali. Tak lama kemudian, dua orang datang ke kamar itu.
"Siapa kau?" Tanya salah seorang diantara mereka. "Dan mengapa kau ada disini?" Tanyanya.
Lalu, datanglah Putri Diamond. "Sarah, namanya adalah Clarice. Dia murid baru. Bersikap ramahlah padanya," kata Putri Diamond.
"Ya Putri Diamond," kata Sarah. Putri Diamond pergi dan Sarah serta teman disebelahnya itu mendatangi Putri Clarice.
"Hai! Namaku Sarah Sechan! Aku dari kerajaan Verivia. Siapa namamu teman?" Kata Sarah.
"Namaku Clarice. Aku dari kerajaan Eminia. Senang bertemu denganmu Sarah," kata Putri Clarice.
"Oh Clarice, namaku Esteria. Aku dari kerajaan Vivilia. Salam kenal. Senang dapat bertemu dengan mu," kata Esteria.
"Salam kenal juga Esteria. Dan senang bertemu denganmu juga," kata Putri Clarice sambil tersenyum.
"Kenapa kau bisa masuk ke sekolah ini Clarice? Kesalahan apa yang kau perbuat?" Tanya Esteria.
"Oh... Memang pelanggaran yang aku buat sungguh keterlaluan. Aku melanggar aturan dan adat istiadat seorang Putri. Bahkan aku berniat kabur," kata Putri Clarice.
"Ya... Aku juga sama denganmu. Aku muak terikat dengan aturan-aturan gila yang diciptakan oleh ayahku. Aku bahkan menghancurkan singgasana milik ayahku," cerita Esteria.
"Kalau aku lain lagi. Aku sebenarnya ingin ikut lomba olimpiade yang diadakan setiap setahun sekali di kerajaan-kerajaan yang ada di seluruh dunia. Saat itu, olimpiade diadakan di kerajaanku. Aku sangat ingin ikut. Tapi Ibu tak memperbolehkan aku ikut. Akhirnya aku memberontak dan kabur dari istana. Tapi aku tertangkap. Aku dihukum selama beberapa tahun . Saat aku bebas dari hukuman, aku malah dikirim kesini," cerita Sarah.
"Yah... Kita memang senasib. Terikat dengan aturan-aturan yang bodoh dan kita memberontak," kata Putri Clarice. "Dan kehidupan kita akhirnya berada di sekolah ini."
"Hmm... Sudahlah! Tak usah diungkit lagi! Ayo Clarice, aku akan mengajakmu berkeliling sekolah siang ini," kata Sarah.
"Oh... Terimakasih Sarah," kata Putri Clarice.
🏛️🏛️🏛️
Sarah dan Putri Clarice berada di taman sekolah. Sarah menceritakan banyak soal sekolah ini dan Putri Clarice cuma mendengarkan nya saja.
"Sekolah ini dibangun oleh seorang raja... Hmm... Aku lupa namanya. Pokoknya... Putri nya sangat bandel. Dan akhirnya dibuatlah sekolah ini untuk memperbaiki sikap putri nya itu. Lokasinya juga tak diketahui sehingga putri nya tak bisa kabur. Setelah raja itu meninggal dunia, akhirnya sekolah ini diresmikan untuk para putri di seluruh dunia. Para putri yang bandel dan sombong akan diperbaiki sikapnya di sekolah ini," cerita Sarah.
"Hanya untuk putri saja?" Tanya Putri Clarice. "Apa tidak ada sekolah untuk para pangeran bandel?"
"Tentu saja ada. Lokasinya juga jauh dari lokasi sekolah ini. Yang pernah kulihat di buku, gedung sekolah untuk para Pangeran lebih mewah daripada gedung sekolah untuk para putri," kata Sarah. "Gedung sekolah untuk para putri bandel ini terdiri atas 7 lantai dan sekitar 2000-an kamar. Sekolah ini semacam asrama. Sukanya juga besar. Aula adalah tempat untuk segala pertemuan. Entah dari pertemuan yang kecil, maupun yang terbesar sekalipun. Ada kebun di depan dan di belakang sekolah. Kebun-kebun itu selalu terawat. Para troll dan para elf yang merawatnya. Soal guru-guru disini, mereka ada putri-putri terbaik yang sudah diseleksi ketat. Untuk menjadi guru di sekolah ini sungguh tidak mudah. Mereka harus menguasai dengan baik bahkan amat sangat baik etika seorang putri".
"Bagaimana cara kita keluar dari sini?" Tanya Putri Clarice.
"Tidak ada kecuali saat kita sudah lulus. Hari kelulusan ada hari yang paling ditunggu-tunggu oleh semua murid. Biasanya murid-murid yang bersekolah disini lulus dalam waktu sekitar 3 tahun. Tetapi untuk lulus dari sini bisa saja sangat lama. Jika mereka belum juga berubah, bisa-bisa dalam waktu 15 tahun mereka belum bisa lulus," kata Sarah. Mendengar kata-kata Sarah, Putri Clarice memelototkan matanya karena kaget.
Hari ini, Putri Clarice belum belajar. Tapi kegiatan bersama Sarah dan Esteria membuat waktu menjadi terasa berjalan sangat cepat. Tak terasa sudah malam. Akhirnya Putri Clarice dan para murid sekolah untuk para putri bandel pun memejamkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pricess Academy [ Tamat ]
FantasyClarice, pewaris takhta kerajaan Eminia sangat suka bermain di alam bebas daripada bersikap anggun seperti seorang putri. padahal Ratu Darissa menginginkan keturunan Putri yang patuh agar kerajaannya tidak dicemooh oleh dunia. Pada suatu hari, Clari...