Pangeran Peter akan ke Eminia setelah Putri Clarice lulus. Tahun ini adalah tahun kelulusan bagi siswa yang seangkatan dengan Putri Clarice. Persiapan untuk hari kelulusan sudah disiapkan jauh-jauh hari. Para siswa juga telah kelelahan dengan ujian terakhir untuk memastikan apakah mereka layak untuk lulus. Putri Clarice bertingkah sangat anggun seperti putri bangsawan pada umumnya. Kini, sikapnya telah berubah 180°. Putri Diamond telah membagikan undangan agar para orang tua akan datang di hari kelulusan anaknya dan melihat betapa baik kelakuan mereka.
Untungnya, semua anak sudah dapat lulus. Sikap mereka yang di awal tahun sembrono, kini sudah menjadi anggun dan penurut. Sikap mereka yang dulu dan kini benar-benar berbanding terbalik. Para Raja dan Ratu sungguh tak sabar untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi pada diri anak nya. Mereka sangat senang, karena anak-anak mereka dapat menjadi penerus mereka.
Besok adalah saatnya lulus. Panggung sudah dipersiapkan. Mereka memakai baju wisuda yang berbentuk gaun putri, bukan baju wisuda seperti yang dikenakan saat kelulusan di sekolah-sekolah lain. Hampir sama, berwarna hitam tapi hanya bentuknya saja yang berbeda. Inilah salah satu keunikan The Princess Academy.
Putri Clarice sangat sedih sehingga ia menangis karena mengingat akan berpisah dengan sahabat-sahabatnya, Putri Sarah dan Putri Esteria. Satu tahun telah dilewati dengan begitu cepat. Putri Clarice, Putri Sarah, dan Putri Esteria menangis berbarengan. Mereka sungguh sedih karena harus menghadapi kenyataan pahit ini. Apalagi kerajaan mereka berjauhan. Kerajaan Putri Sarah berada di seberang samudra yang ada di kerajaan Putri Clarice. Sedangkan kerajaan Putri Esteria berada sangat jauh dari wilayah kerajaan Putri Clarice dan Putri Sarah, yaitu berada di sekitar kutub.
Mereka mengenang masa-masa ketika awal bertemu, lalu peristiwa yang terjadi di gudang belakang. Kenangan-kenangan manis yang akan selamanya tertancap di otak mereka.
Putri Clarice lalu mengeluarkan sebuah benda. Ternyata album foto. Album foto itu diberikan Putri Diamond pada Putri Clarice. Putri Diamond sering menangkap foto mereka bertiga sehingga Putri Diamond merasa jika itu bukanlah miliknya, tapi milik Putri Clarice, Putri Sarah, dan Putri Esteria. Jumlah foto di album itu ada 21 foto. Putri Clarice membagikan foto-foto itu, sehingga satu orang mendapatkan 7 foto.
"Sampai tua, akan ku pelihara foto ini," kata Putri Sarah sambil menyeka air matanya. "Ini adalah kenangan terindah dalam hidupku, sampai aku mati akan tetap kusimpan dan takkan pernah kulupakan."
Keesokan harinya mereka memakai pakaian wisuda karena sudah hari kelulusan. Para siswa bertangis-tangisan karena mereka akan berpisah dengan guru dan teman-teman mereka. Putri Clarice, Putri Sarah, dan Putri Esteria yang sedari kemarin sudah menangis, hari ini mereka menangis lagi dengan tangisan yang agak keras.
Ibu putri Clarice amat bangga dengan anaknya. Ratu Darissa amat bangga karena anaknya itu telah berubah. Setahun belajar ternyata telah membuahkan hasil yang amat berarti.
"Itu ibumu 'kan?" Pangeran Peter berbisik pada Putri Clarice.
"Iya, itu adalah Ratu Darissa, ibuku."
Para siswa mengemasi barang-barang nya. Ayah dan ibu mereka sudah menunggu. Akhirnya mereka dapat pulang dan berkumpul lagi dengan keluarga. Kini mereka menjadi putri yang baik, mereka menyesal dengan apa yang telah dilakukannya dulu. Hal tersebut juga terjadi pada Putri Clarice. Putri Clarice amat menyesal dengan perbuatannya yang kurang ajar pada ayah dan ibunya. Sementara itu, Ratu Darissa menyesal karena telah berbuat terlalu keras pada putri semata wayangnya itu.
Pangeran Peter dan Raja Hendrick menghampiri Ratu Darissa dan Raja Hendrick. Pertemuan yang amat lucu, ayah Pangeran Peter yang bernama Hendrick ternyata calon saudaranya nanti juga bernama Hendrick. Pangeran Peter lalu memanggil ayahnya dengan King Endrick. Ia melakukan itu agar ayahnya tidak bingung ketika ada seseorang yang memanggil calon mertuanya.
Pangeran Peter menceritakan maksudnya menemui Ratu Darissa. Namun, Ratu Darissa tampak amat sedih. Lalu berbisik amat pelan, "kita bicarakan nanti di kerajaan Eminia."
Putri Clarice pulang bersama ayah dan ibunya tentunya Pangeran Peter dan Raja Endrick. Selama di perjalanan, ia amat heran dengan sikap ayah dan ibunya yang hanya diam, tanpa berbicara sepatah katapun.
Di istana kerajaan Eminia...
"Welcome to Emina's Kingdom," kata Raja Hendrick. Mereka memasuki istana dan memasuki ruang tamu istana, dimana ruangan itu akan dipakai jika ada tamu.
"Kami ingin merestui hubungan kalian, Putri Clarice dan Pangeran Peter dari kerajaan Lovini," kata Ratu Darissa.
"Tapi... Sayangnya ada seorang pangeran yang meminta untuk dijodohkan dengan Putri Clarice. Dia adalah Pangeran Simon dari Kerajaan Kingston. Maaf, aku tak dapat membuat kalian menjadi pasangan suami-istri."
"Kalau begitu, kenapa kami diajak kesini hanya karena untuk mendengar penolakanmu?!" Pangeran Peter emosi. Raja Endrick menenangkan nya dan menyuruh Pangeran Peter untuk keluar ruangan.
"Maaf, ini permintaan dari Pangeran Simon karena... Pangeran Simon ingin melihat siapa pria yang jatuh hati pada Putri Clarice yang merupakan penerus takhta kerajaan Eminia. Pangeran Simon adalah Pangeran yang akan mewarisi takhta yang dipimpin oleh ayahnya. Ayahnya terkenal karena telah menguasai 6 kerajaan. Pangeran Simon, ingin melihat seberapa besar kekuasaan pria yang mencintai Putri Clarice. Maaf..." Raja Hendrick merasa lemas dan merasa bersalah.
Keesokan harinya, Pangeran Simon datang. Dia bertemu dengan Pangeran Peter dan mengejeknya . Tentu hal ini membuat Pangeran Peter merasa terhina. Hampir saja ia meninju hidung bagus Pangeran Simon. Putri Clarice merasa bahwa ia benar-benar mencintai Pangeran Peter sehingga ia tak mau menikah dengan Pangeran Simon. Putri Clarice hendak kabur dari perjodohan. Ia bersama Pangeran Peter kabur.
Prajurit-prajurit dikerahkan untuk mencari mereka berdua. Akhirnya prajurit-prajurit itu dapat menemukan keduanya.
Mereka di bawa ke kerajaan Eminia. Pangeran Simon malah mengejek Putri Clarice. Ia tak mau menikah dengan Putri yang mau kawin lari dengan orang yang tak disetujui oleh ayah dan ibunya. Ternyata, Raja Hendrick dan Ratu Darissa tak menyukai perangai Pangeran Simon yang sombong lalu mengusir Pangeran Simon dari kerajaan mereka seperti mengusir seekor kucing. Pangeran Simon merasa terhina.
Putri Clarice dan Pangeran Peter berpelukan bahagia. Akhirnya mereka direstui.
Putri Clarice benar-benar telah menampakkan perangai seorang Putri. Ratu Darissa meminta maaf karena terlalu keras pada putrinya padahal seharusnya ia dapat mengetahui apa yang putri nya inginkan. Putri Clarice juga meminta maaf karena telah mengecewakan ibunya. Maka, ibu dan anak itu saling bermaaf-maafan atas semua kesalahan yang mereka buat, yang telah lalu sebelum akhirnya mereka terlambat untuk mengucapkannya.
Pernikahan Pangeran Peter dan Putri Clarice sudah diatur. Besok adalah hari yang amat membahagiakan bagi mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pricess Academy [ Tamat ]
FantasyClarice, pewaris takhta kerajaan Eminia sangat suka bermain di alam bebas daripada bersikap anggun seperti seorang putri. padahal Ratu Darissa menginginkan keturunan Putri yang patuh agar kerajaannya tidak dicemooh oleh dunia. Pada suatu hari, Clari...