Dansa Putri Clarice dan Pangeran Peter

2.3K 119 1
                                    

Putri Esteria sedang mengobrol dengan Putri Livy sehingga ia tak berbicara dengan Putri Sarah dan Putri Clarice. Ini adalah saatnya Putri Clarice berdansa dengan Pangeran Peter. Putri Clarice sangat gugup padahal ia sangat menantikan saat-saat ini. Ia takut jika nanti akan ditolak seperti Putri Alicia ataupun menjadi putri yang memakai celana dalam yang amat menjijikan. Putri Clarice benar-benar takut jika penampilannya sangat memalukan. Apalagi, baru kali ini dia berdansa dengan seorang pangeran. Tentunya ia sangat gugup. Badannya gemetar. Keringat membasahi pelipis nya.

Putri Sarah melihat tingkah Putri Clarice hampir saja tertawa. Ia merasa temannya tersebut sangat konyol. Ia membisikkan sesuatu di telinga Putri Clarice. "Oh ayolah Clarice. Katanya kau mau berdansa dengan si tampan itu."

"Ya ampun... Sarah, aku merasa amat gugup."

"Jangan gugup." Putri Sarah membisikkan sesuatu yang amat pendek.

Putri Clarice lalu maju untuk berdansa dengan Pangeran Peter. Ia merasa sangat gugup. Tapi ia memantapkan di dalam hatinya. Ia lalu menarik nafas dan mulai berdansa. Gerakannya tidak lah sesempurna yang lain, tapi tak dinyana sang pangeran malah jatuh cinta dengan Putri Clarice.

Setelah selesai berdansa, Putri Clarice kembali ke barisan belakang dengan perasaan yang amat lega karena sudah terbebas dari pangeran. Ia mengurut nafas lega.

Bagi pangeran, ini amat melelahkan. Setelah selesai berdansa, ia lalu menghampiri ayahandanya yang juga tampak kelelahan. Beberapa pelayan memberikan nampan berisi minuman pada raja dan pangeran yang kelelahan dan tentunya juga kehausan. Pangeran mengambil salah satu minuman dan meneguknya sampai habis. Setelah mengucapkan, "aaah..." Karena tenggorokannya yang terbasahi, ia hendak membicarakan sesuatu dengan ayahnya.

"Ayah...," Pangeran Peter mengawali pembicaraan. "Apakah ayah merasa putri-putri disini cocok untuk dijadikan istriku?"

"Ayah kurang yakin nak," Raja Hendrick meneguk minuman nya. "Setelah melihat seorang putri yang memakai celana dalam yang amat menjijikkan itu, ayah sebenarnya sudah kehilangan harapan. Ayah melihat dansa Alicia dan jujur, ayah terpesona dengan kecantikan dan keluwesan gerakannya. Ayah pikir dia cocok untukmu. Tapi kau malah menolaknya, sungguh disayangkan. Padahal ayah sudah membaca isi pikiran nya melalui matanya. Dari mata nya, aku tahu dia amat mencintai mu dan sangat berharap untuk menjadi istrimu."

"Ayah... Aku sudah menemukan seseorang yang sempurna untuk menjadi istriku," kata Pangeran Peter mantap. "Dia bernama... Clarice yang berada di urutan 283 itu... Ayah... Menurutmu... Apakah dia cocok untuk menjadi calon istriku?"

"Tentu saja. Nanti kita tanya orang tuanya. Apakah orang tuanya setuju bila kau menikahi nya."

"Oh ayah... Aku sudah tak sabar!"

🏛️🏛️🏛️

Pangeran Peter menghampiri Putri Clarice yang sedang berjalan berdua dengan Putri Esteria. Mereka mengobrol kan hal yang sangat umum dikalangan para gadis. Yaitu tentang pemuda idaman hati.

Pangeran Peter lalu mengejar keduanya. Ia lalu menghadang Putri Clarice sehingga membuat orang yang dihadangnya itu kaget setengah mati.

"P... Pangeran...? K...ke...kenapa...p...pa...pa...ngeran...ad...ada...di...sini...?" Putri Clarice berbicara dengan terputus-putus karena saking kagetnya.

"Putri...," Pangeran berjongkok di hadapan Putri Clarice. Jantung Putri Clarice berdebar-debar. Adrenalin nya naik. "Maukah kau menjadi istriku?"

Putri Clarice merasa kakinya lemas tak berdaya. Hampir saya ambruk, Untung ia masih bisa menguasai diri. Di hadapannya ada pangeran yang amat diidamkannya sedang berjongkok dan melamarnya. Siapa yang tidak bisa mengontrol diri apabila kondisinya sudah seperti ini? Pria tampan ada di depan mata mengharap menjadi istri. Wanita mana yang tak mau? Putri Clarice sangat menginginkan hal itu, tapi... Ia merasa tak yakin. Ia juga tak percaya, sang pangeran ada di depannya dan melamarnya. Sifat sok cool dari Pangeran Peter benar-benar hilang. Ia benar-benar menanti jawaban dari wanita pujaan hatinya itu. Wanita yang pertama kali mengisi hatinya, padahal banyak putri yang jauh lebih cantik daripada itu yang selalu mengejar-ngejar dirinya. Ia merasa mungkin wanita idaman hatinya itu bakal menolak lamarannya.

"P... pangeran..."

"Ya." Pangeran merasa mungkin wanita idaman hatinya itu bakal menjawab pertanyaannya itu.

"Aku mencintaimu pangeran. Aku juga ingin menikahimu. Pangeran... Aku terima." Kata-kata terakhir Putri Clarice membuat Pangeran Peter serasa melayang di langit dimana awan-awan dan matahari ikut merasakan kebahagiaan yang dirasakan oleh nya.

"Tapi, aku tak tahu apakah ayahku ataupun ibuku adalah menyetujuinya." Putri Clarice agak ragu dengan keputusan yang akan diambil oleh orang tuanya.

"Aku akan bertanya pada kedua orang tuamu nanti."

Kedua orang itu merasakan kebahagiaan yang amat sangat. Putri Esteria melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa Pangeran Peter dan Putri Clarice berpelukan. Putri Esteria bertepuk tangan diikuti dengan orang-orang yang juga berada di sekitar tempat itu.

Raja Hendrick melihat semua itu dan ia merasa sangat bahagia karena kini putra nya telah melabuhkan hatinya pada seorang putri yang akan menjadi calon menantunya dan akan menjadi calon istri bagi anaknya



The Pricess Academy [ Tamat ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang