dua

4.8K 676 182
                                    

"Gue tau, gue emang salah parkir motor di lapangan pas mau upacara, tapi apa perlu gue dipermalukan segitunya di depan khalayak ramai?" kesel gue sambil ngusap air mata yang mengalir di pipi gue.

"Si Hyunsuk emang gitu orangnya. Dia bukan anak alim yang baik-baik sok disiplin gitu, tapi orangnya jail sama suka nyari ribut. Lo yang sabar ya, Jin, jangan nangis gitu." kata Junkyu yang duduk di bangku depan gue.

"Siapa yang nangis, Ronaldo, ini ayam geprek pedes banget sumpah." Kata gue sambil minum teh manis.

Tadi, gue sama Yeji pesen Geprek Bensu pake go food. Gue pesen level 1, tapi kok pedesnya malah bikin pengen sakaratul maut gini.

"Anjir, Jin!" kata Yeji panik sambil ngeliat hpnya.

"Apaan?" gue sama Junkyu nengok ke Yeji barengan.

"Ayam lo, gue salah pesen! Gue pengen tulis level 01 malah kebalik, jadi level 10." kata Yeji nyengir.

"ASTAGA! PANTES DARI TADI NI AYAM RASA API NERAKA ANJIR, TAUNYA LEVEL 10! SIALAN LO, JI!" gue emosi.

Mampus lah, bisa bolak-balik ke toilet nih, gue.

Belum sembuh hati gue terbakar kemarahan, sekarang lidah gue yang terbakar ayam geprek level 10.

Sungguh hari Senin yang penuh amarah.


•••


Pulang sekolah, entah Yeji kesambet apa mau traktir gue Starbucks.

"Sekalian ngerjain PR fisika juga, Jin!" katanya.

Gue sih iya aja. Orang dibayarin.

Ternyata gue nggak dibayarin juga sih, emang lagi ada promo buy 1 get 1 aja di Starbucks.

Yeji memang tidak semurah hati itu kawan-kawan.

Saat gue dan Yeji sedang khidmat-khidmat nya ngerjain PR, mata gue menangkap kepala dengan potongan rambut khas yang udah membakar hati gue pagi ini.

Choi Hyunsuk.

Baru ngeliat kepalanya aja, darah gue udah mendidih.

"Ji, liat, ada si Hyunsuk kambing," kata gue sambil noel lengan Yeji. "ngeliat kepalanya aja bawaannya pengen ribut."

Muka Yeji kaget.

"Eh liat deh, dia ke sini sama siapa itu? Cewek?" bisik Yeji sambil ngeliat ke arah Hyunsuk yang lagi mesen minuman sama cewek berambut panjang di sebelahnya.

"Iya kali. Mana gue tau." kata gue males.

"SI HYUNSUK TUH PACARNYA KAK YENA TAU, JIN!" bisik Yeji gemes.

Gue kaget. "Kak Yena anak saman? Lah kok, dia ke sini sama cewek lain?"

Yeji geleng-geleng. "Hmm, aku mencium bau-bau perselingkuhan."

Tunggu, kayaknya gue punya ide.

Ide buat bales kelakuan seenak keteknya si Hyunsuk!

Gue langsung ambil hp, dan nelpon seseorang.

"Eh, nelpon siapa lo?"

"Kak Yena."

Muka Yeji panik. "ANJIR GILA YA, LO!"

"Pembalasan atas kelakuan dia tadi pagi bikin malu gue di depan satu sekolah."

Kak Yena angkat telepon.

"Halo Kak Yena?"

"Halo Ryujin, kenapa?"

"Kak Yena sekarang masih di Starbucks nggak?"

"Hah? Starbucks? Orang gue dari pulang sekolah di rumah doang, Jin."

"Tapi, aku tadi liat kakak lagi berduaan sama Kak Hyunsuk. Kalo misalnya kakak masih di sana, aku mau nitip buku aku ketingga..."

"Eh, apa lo bilang? Hyunsuk?"

"Iyalah. Tadi aku liat Kakak sama Kak Hyunsuk lagi ngapel di meja pojok!"

"WOY JIN! GUE DARI TADI TUH DI RUMAH! TERUS CEWEK YANG SAMA HYUNSUK SIAPA DONG?"

Nah, Kak Yena udah berhasil gue siram minyak tanah.

"Wah, kurang tau deh. Oh ya, kak, ini aku sama Yeji balik ke Starbucks lagi ngambil buku, itu masih ada Kak Hyunsuk nya. Lah, itu seriusan bukan Kak Yena? Kok sender-senderan?"

"Hyunsuk masih di sana kan? Gue mau nyusul, gue mau menciduk kelakuan kotornya!"

Akhirnya, telepon antara gue dan Kak Yena terputus.

"Gimana?"

"Kak Yena mau ciduk si Hyunsuk." Kata gue santai sambil minum.

"Wah, siap-siap ada Rumah Uya dadakan nih." Yeji semangat.

Kak Yena ternyata lebih gercep daripada yang gue kira. 10 menit kemudian Kak Yena dateng, dan langsung nyamperin meja Hyunsuk dan selingkuhannya.

Gue dan Yeji cuma bisa nonton sambil ngopi-ngopi cantik.

"Oh, katanya tadi pulang sekolah mau langsung konsul di GO, kok malah nyasar ke sini ya? Terus ini siapa? Guru kamu? Masih muda ya!" kata Yena pedes.

Hyunsuk gelagapan, dan cewek selingkuhannya juga bingung.

"Ini siapa, Suk? Kok bilang aku guru GO?"

"Eh, eh, nggak Yen! Dia bukan siapa-siapa! Dia... dia... dia pembantu aku! Kasian di kampung nggak pernah ke Starbucks, jadi aku ajak!"

Alasan terbodoh dari seorang cowok yang terciduk jalan sama cewek lain yang pernah gue denger sepanjang masa.

"HEH SUPRIADI!"

PLAK! Tamparan manis mendarat di pipi Hyunsuk dari si mbak selingkuhan.

"Kemaren, baru aja kamu ngeresmiin aku jadi pacar kamu, dan sekarang? Kamu bilang aku pembantu?"

Hyunsuk jadi kelimpungan. "Bu, bukan gitu Hyewon! Aku, aku..."

"Udah, aku nggak mau ngeliat kamu lagi selamanya, Suk! Cukup hancur hati aku dikatain pembantu, diselingkuhin pula! Semoga kamu dikutuk jadi batu, Suk!" Si mbak yang ternyata bernama Hyewon itu langsung pergi dengan air mata bercucuran.

Gue jadi nggak tega.

Tapi ya, masa dia mau dibohongin terus.

"Lo mau liat bajingan nggak? Ngaca sana!"

Akhirnya, Rumah Uya dadakan episode hari ini ditutup oleh quotes pedas dari Yena.

Dan senyum puas gue.

"Halah, pidato nya aja kayak ustad, tapi aslinya mah, fuckboy Kalibata." bisik gue ke Yeji pas Hyunsuk lewat.

Gue, Hyunsuk sekarang udah 1-1.

•••

CIE YANG SAMA SAMA MAU DEBUUT

by the way, siapa yang seneng line up nya nambah 6 lagi? Semoga Yoonbin, Mashiho, Jihoon, Doyoung, Gon, Seunghun ya guys 😚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

by the way, siapa yang seneng line up nya nambah 6 lagi? Semoga
Yoonbin, Mashiho, Jihoon, Doyoung, Gon, Seunghun ya guys 😚

TextrovertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang