empat belas

2.9K 569 90
                                    

jangan lupa vote sebelum baca guys 😘

Hari ini, gue ada janji sama Hyunsuk buat jenguk mamanya

Gue kaget pas bel pulang sekolah berdering Hyunsuk udah stand by di depan pintu kelas gue.

"Wahai Hyunsuk-senpai, ngapain anda di sini? Menjemput calon kekasih kah?" sapa si Junkyu.

"Bacot." geram gue sambil nabok lengan Junkyu yang langsung meringis kesakitan.

"Gila lo, Jin, cewek apa Tok Dalang, tenaga gede amat!" Junkyu ngusap-ngusap lengannya.

Bodo amat. Si Junkyu emang ngeselin sampe ke DNA.

"Jadi nggak?" kata si Hyunsuk.

"Jadi dong. Lo ngapain ke sini?" tanya gue .

"Ya jemput lo lah, Maemunah! Lo mau naik angkot?" Hyunsuk ketawa.

Gue nyengir. Udah tau sih, tapi ngetest doang.

"Ayo! Nanti keburu jam besuk habis." Hyunsuk narik tangan gue dan kita pergi dari depan kelas.

Meninggalkan seruan cie-cie dari anak kelas gue.

Dasar anak kelas bikin malu aja!

●○●


Di perjalanan, gue minta Hyunsuk berhenti di sebuah toko bunga.

"Ngapain lo? Mau beli bunga?" tanyanya.

Gue ngangguk. "Ya iyalah. Masa beli pecel."

"Buat siapa?"

"Buat mama lo. Mama lo suka bunga apa?" tanya gue.

Hyunsuk diam sejenak. "Gue lupa. Udah lama nggak pernah liat orang ngasih bunga ke mama."

Gue nepuk jidat. "Bunga krisan aja, ya? Mama lo suka nggak?"

Hyunsuk diam sembari memperhatikan bunga krisan yang gue tunjuk.

"Mirip lo." katanya.

"Idih, emangnya gue tumbuhan."

"Mirip, sama-sama cantik." Hyunsuk garuk leher, terus langsung melengos.

Apa coba maksudnya.


●○●

Akhirnya sampai juga kita di kamar mama Hyunsuk.

"Mama, kenalin, ini temen aku Ryujin." Hyunsuk berlutut di sisi tempat tidur sembari ngelus tangan mamanya.

Mama Hyunsuk cuma diam, kemudian nengok ke arah gue, tatapannya kosong.

"Halo tante." Gue senyum canggung.

Masih dengan tatapan kosongnya, mama Hyunsuk tersenyum, "Kamu cantik, ya."

Gue balas senyum lebar, "Makasih tante."
"Ini aku bawa bunga, buat tante."

Terus mama Hyunsuk ketawa sendiri. Ngakak banget, kayak anak kecil.

Hyunsuk megang bahu gue. "Maaf ya Jin."

Gue senyum aja. "Santai aja kali. Bagus dong, mama lo ketawa, tandanya dia seneng."

Akhirnya gue ajak mama Hyunsuk ngobrol, walaupun jawabannya sering nggak jelas, tapi gue seneng bisa menghibur orang.


○●○

TextrovertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang