dua puluh dua

2.2K 417 17
                                    

Pokoknya, Hyunsuk berhasil bikin gue bete seharian ini.

Setelah Heejin bilang bahwa mereka udah pulang dari Paris sejak seminggu yang lalu, respons Hyunsuk cuma, "Oh, ya, gue lupa."

Ketika bel pulang sekolah berbunyi, nggak kayak biasanya, kali ini gue kesel liat Hyunsuk di depan kelas.

Gimana nggak kesel, orang ternyata dia nungguin Heejin.

"Jin, mau  pulang bareng kita nggak?" Hyunsuk rangkul gue, tapi gue buru-buru menghindar.

"Nggak usah, gue bawa motor." kata gue ketus, padahal nggak berniat ketus gitu, tapi entah kenapa nada bicara gue otomatis begitu.

Mungkin karena kekesalan yang membuncah ini.

○●○

"Uni, lo mau makan nggak?" kepala Yuna nongol di pintu kamar gue.

Gue geleng. Malam ini gue sibuk. "Gue diet."

"Oh yaudah, bagus, ayam geprek lo gue makan ya." Yuna terus keluar.

Bahkan ayam geprek yang biasanya selalu berhasil menggoyahkan iman gagal memancing gue untuk makan.

Malam ini gue sibuk.

Sibuk stalking orang ini.

Dia model apa apaan sih?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia model apa apaan sih?

Kenapa fotonya aesthetic semua?

Lo semua kalo jadi gue khawatir nggak sih?

Cowok lo liburan di Paris sama teman sejak kecilnya yang bentukannya kayak Miss Universe, terus bohongin lo.

Gue ambil bantal, dan menjerit sekencang-kencangnya dengan wajah yang gue benamkan di bantal.

"UNI, LO NGAPAIN TERIAK-TERIAK SIH!" gue kaget ketika Yuna tiba-tiba sudah masuk lagi ke kamar.

"Ngapain sih lo masuk-masuk?" teriak gue emosi ke Yuna.

"Gila ya lo? Tuh, Yeji dateng." kata Yuna dengan wajah bete.

Ngapain lagi si Yeji ke sini malem-malem? Nggak bilang-bilang lagi.

Dengan malas, akhirnya gue turun ke bawah menuju ruang tamu.

Bukannya ketemu Yeji, gue malah mendapati Hyunsuk yang duduk di ruang tamu.

"Loh, katanya Yeji, kok malah lo sih?" kata gue bete.

TextrovertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang