dua puluh lima

2.1K 405 49
                                    

Seharian itu, gue habisi dengan menangis di kelas, ditemani Yeji.

Kelas 12 yang tadi ngeliat gue dan Heejin ngelaporin ke guru atas kasus pembullyan.

Dengan gue sebagai pelakunya, dan Heejin korbannya.

"Ya Tuhan, gue nggak nyangka dia bakal selicik itu." Yeji, Lia dan Chaeryeong meluk gue.

Sementara Jihoon, Yoonbin dan Junkyu cuma bisa semangatin gue.

"Nggak peduli orang ngomong apa, kita percaya sama lo, Jin." kata Jihoon sambil nepuk bahu gue.

○●○

Gue masih sakit hati atas kejadian hari ini, hingga akhirnya kerjaan gue malam ini cuma nangis di atas tempat tidur.

Hingga ada telepon.

Dari Hyunsuk.

Sebelum angkat telepon, gue atur napas gue dulu. "Halo?"

"Ryujin?"

"Iya?"

"Heejin udah pulang dari rumah sakit. Tadi dia agak syok sedikit, tapi nggak apa-apa."

"Gue nggak mau tau kabar Heejin sekarang. Kok lo nggak nanyain apa-apa tentang gue, Suk?"

"Gue tau kok, lo nggak papa." kata Hyunsuk. "Jin, gue mohon, kalo lo nggak suka liat gue deket sama Heejin, lo cukup luapin ke gue aja, marahin gue, semua salah gue, Heejin nggak salah apa-apa."

Denger kata-kata Hyunsuk, tangis gue makin pecah.

"Kenapa sih, lo nggak coba dengerin gue dulu? Heejin udah bikin gue jatoh dari tangga! Temen lo itu, ngatain gue cewek murahan, jual diri biar lo mau sama gue! Dia itu cuma pura-pura sakit, Suk! Dia yang udah nyakitin gue, tapi, lo cuma dengerin dia...," gue nggak bisa ngomong lagi.


Hati gue terlalu sakit.

Dari banyak orang yang nggak percaya sama gue,

Kenapa lo harus jadi salah satunya, Hyunsuk?

Hyunsuk di ujung sana diam. Dan gue di sini cuma bisa nangis.

"You ask me to believe you, but, why you don't do the same?"

"Jin, jangan ngomong kayak gitu, gue percaya kok sama lo! Tapi...,"

"Bahkan, lo memohon dan menyalahkan diri lo sendiri demi cewek itu, Choi Hyunsuk."

"Hyunsuk," gue tarik napas panjang. "Untuk sekarang ini, gue minta, kita jangan ketemu dulu, gue capek."

Telepon kita akhirnya terputus.


○●○

Nampaknya, dunia juga enggan mempertemukan kita. Dua hari kemudian, kelas 12 UN dan gue sebagai kelas 11 harus libur. Tampaknya, Hyunsuk juga sibuk belajar.

Dan selama itu, kita nggak saling bicara.

Dan setelah mereka selesai UN, kelas 12 sudah libur dan nggak masuk sekolah lagi.

Tandanya, gue nggak akan ketemu Hyunsuk lagi di sekolah.

Walaupun gue masih bakal ketemu Heejin di kelas, dan gue sama sekali nggak berniat mau bicara sama dia. Udah cukup, gue muak dengan kemunafikan dia selama ini.

TextrovertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang