09

138 8 0
                                    

Sehun POV

"Dan masalah hak asuh anak gimana?"

"Terserah mereka aja sih"

"Kamu tau nggak? Aku yakin kalau Sehun itu pasti mau sama aku, kamu tau kenapa?"

"Kenapa?"

"Dia baik banget sama aku, waktu aku sakit dia yang beliin obat dan dia yang ngasih aku pekerjaan juga. Pokoknya aku suka banget sama sifatnya dan aku yakin seratus persen dia pasti benci sama Minhyun"

"Chaey, aku gakuat ayo pergi" ajak gue ke Chaeyeon.

Kita uda sampai di parkiran.

"Hun biar aku aja yang nyetir oke. Kuncinya mana?" tanya Chaeyeon.

Gue pun ngasih kunci mobil gue ke Chaeyeon.

Dia langsung nyetir mobil gue dan ngepulangin gue.

Dan saat sampai di rumah gue bener-bener ancur.

Gue liat ada raut khawatir di wajah papa Minhyun.

"Pa jangan ada yang ganggu Sehun dulu hari ini, Sehun minta" ucap gue setelah itu langsung menuju kamar buat nenangin diri.

Author POV

"Kalian uda tau semuanya?" tanya Minhyun ke Chaeyeon. Dan Chaeyeon mengangguki nya.

Minhyun sendiri pun tampak cemas.

Minhyun sendiri gamau pisah sama anak-anaknya. Walaupun bukan anak kandungnya dia sangat menyayangi putra-putra nya itu.

Tiba-tiba Tao dan Hyunjin datang dari main basketnya.

"Eh ada cewek cantik" -Tao

"Tao, Hyunjin duduk sini dulu ya?" -Minhyun

"Ada apa pa?" -Hyunjin

"Kita tunggu mama datang dan kita akan bicarakan ini semua" -Minhyun

Dan setelah beberapa menit Irene pun datang.

Tapi ia bersama Seokjin.

"Kalian duduk aja dan ceritain ke mereka semua faktanya karena menurut saya mengucapkan nya begitu sulit" -Minhyun

"Om mendingan saya pulang saja ya?" -Chaeyeon

Tiba-tiba Sehun keluar dari kamarnya.

"Nggak! Kamu tetep disini.

Sama aku" -Sehun

"Gini saya ingin mengatakan semuanya dan sebenar-benarnya" -Seokjin

"Ini apaan dah?" -Tao

"Terutama Tao,Sehun,Jungwoo, Sejeong" -Seokjin

Jungwoo dan Sejeong dari tadi sudah duduk di samping Minhyun. Tapi mereka hanya diam tanpa ada pembicaraan apapun.

"Kalian semuany itu anak kandung saya...

dengan Irene" -Seokjin

Tao dan Hyunjin membelalakkan matanya.

"Nggak saya anak dari papa Minhyun, marga kami juga sama" -Tao

"Itu karena mama yang meminta" -Irene

"Nggak Tao nggak percaya" -Tao

"Tao harus percaya nak. Ini uda takdirnya" ucap Minhyun sambil mengelus puncak kepala anaknya ini.

"Nggak pa!" Tao bersikeras untuk mengelak.

"Percaya atau nggak kalian tetap anak saya!" ucao Seokjin dengan nada sedikit tinggi.

"Dan untuk anda, karena ini keperluan keluarga jadi anda bisa pulang" ucao Seokjin dengan menghadap Chaeyeon.

"Jika anda menyuruhnya pergi, saya juga akan pergi dari hadapan anda" -Sehun

"Udah ayo lanjutkan" -Irene

"Saya akan membebaskan kalian dalam hal hak asuh. Kalian boleh menentukan karena saya akan cerai dengan Irene" -Seokjin

"Nggak jangan" -Minhyun

"Kenapa?" -Seokjin

"Lo uda berkorban banyak di hidup gue dulu jadi biarin ini jadi karma buat gue aja" -Minhyun

"Yauda kalo itu yang anda mau saya sih oke oke aja. Iya kan Irene?" -Seokjin

Dan Irene mengangguk.

Nggak sesuai ucapannya waktu di mall tadi -batin Sehun

"Dimulai dari Tao. Kamu memilih siapa mama atau papa Minhyun" -Irene

"Mama" ucap Tao lirih.

"Bagus nak" Minhyun mengelus puncak kepala Tao dengan lembut.

"Kalau Jungwoo sama Sejeong gimana?" -Seokjin

"K-kita ikut papa Seokjin aja" jelas Jungwoo.

"Keputusan yang baik boy" ucap Minhyun sambil menepuk-nepuk bahu Jungwoo.

"Hyunjin pasti ikut mama kan?" -Irene

Hyunjin pun ngangguk.

"Hyunjin juga harus hidup bersih ya kalau tinggal sama mama oke? Inget papa juga ya?" ucap Minhyun lirih.

Sebenarnya Minhyun menahan air matanya agar tidak menetes.

"Berarti anak-anak ikut papa semuanya ya? Bagus deh" -Seokjin

"Tapi saya belum memilih" -Sehun

"Kamu pasti ikut saya kan Hun?" -Seokjin

"Nggak!" ucap Sehun tegas.

"Sehun kenapa?" tanya Minhyun lembut.

"Sehun mau tinggal sama papa aja" ucapnya sambil natap Minhyun.

"Nggak, Sehun nggak akan bahagia kalo tinggal sama papa nak" ucap Minhyun meyakinkan.

"Nggak pa keputusan Sehun uda bulat" -Sehun

"Yauda kalo itu mau kamu gapapa" -Irene

"Dan kamu Minhyun... saya sudah urus perceraianmu dengan Irene jadi kamu hanya menandatangani surat ini" -Seokjin

Minhyun menerima surat nya dan mengambil bolpoin untuk menandatangani surat perceraiannya itu.

Tangan Minhyun bergetar saat menandatangani surat itu.

Jadi mulai saat ini ia sudah tidak memiliki hak atas Irene.

"Yauda berarti mulai hari ini Irene dan anak-anak tinggal sama saya kecuali Sehun" -Seokjin

Semuanya ninggalin Sehun, Chaeyeon, dan Minhyun.

"Hun aku pamit dulu ya? uda malem juga" ucap Chaeyeon dan Sehun menganggukinya.

"Maafin papa ya?" ucap Minhyun.

"Ini nggak salah papa ini salah aku, aku ini pembawa sial pa maaf"

"Kamu bicara apa sih? Uda mendingan kamu tidur uda malem. Papa tidur dulu ya boy, night" ucap Minhyun sambil mengelus puncak kepala Sehun.

Dan setelah beberapa saat akhirnya Sehun pun ngantuk ia memutuskan buat tidur di kamarnya. Tapi pada saat ia melewati kamar Minhyun ia terhenti.

-()-

Don't forget to Vote and Comment
Makasih.

Road to End nih hahaha.

About N - Ooh Sehun (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang