Detik berganti menit, menit berganti jam, dan jam berganti dengan hari. Hari yang kemarin telah berganti dengan hari ini. Memulai cerita yang baru yang lebih indah.
Rizky beberapa kali melirik arlojinya, sudah pukul enam lebih tiga puluh menit namun orang yang ditunggunya sersri tadi belum tirin juga dari lantai dua rumahnya itu, Rizky terus mondar mandir di ruang tamu sambil menunggu sang kakak, Claudia.
"Rizky!"
"Ngapain kamu mondar-mandir ngga jelas gitu?" tanya Claudia saat turun dari tangga rumahnya. Rizky terdiam dan menoleh sang kakak yang masih menuruni tangga.
"Kak Claudia lama banget sih siap-siap nya? Ini udah jam berapa? Rizky bisa telat ini!" ucap Rizky mengalihkan pembicaraan.
"Iya, iya. Sorry lama. Tadi lama nyari buku" ucap Claudia.
Rizky hanya berdeham, menahan kesal karena lama menunggu sang kakak. Claudia pun sampai di depan Rizky.
"Tumben kakak dandan hari ini?" heran Rizky sambil mengamati wajah Claudia yang 'agak' berbeda.
"Ngga bagus ya?" tanya Claudia khawatir.
"Bagus kok, dandanan kakak ngga terlalu berlebihan, emm.. Pas!" ucap Rizky menilai dandanan Claudia.
Claudia mengehela napas lega.
"Kakak makin cantik kan?" tanya Claudia dengan PD tingkat dewanya.
Rizky hanya berdeham, karena jika memilih menjawab maka perbincangan mereka akan semakin lama dan Rizky tidak akan pernah sampai ke sekolahnya.
"Udah yuk kak, kita berangkat!" ajak Rizky.
Claudia mengangguk, "Oke!"
Keduanya pun menuju bagasi mobil.
"Kakak bawa bekal apa makan di kampus?" tanya Rizky sambil memakai sabuk pengamannya.
Claudia berdeham panjang, berpikir.
"Kakak makan dikampus aja Ky, tadi ngga sempat bikin bekal. Kan kamu maksa kakak buat cepat-cepat!" ucap Claudia sok menyalahkan.
"Siapa suruh lama" kata Rizky tidak mau disalahkan.
Claudia terkekeh pelan melihat Rizky.
"Oh iya, kamu sendiri? Bawa bekal?"
"Enggak, Rizky makan di sekolah aja. Mau nyobain makanan yang ada dikantin" ucap Rizky. Maklum, dia masih murid baru dan hari ini hari kedua ia bersekolah di SMA Nusa Bangsa, Rizky ingin mengenal sekolah milik sang ayah itu lebih dalam.
"Ooh, oke" kata Claudia sambil mangguk-mangguk.
Setelahnya Rizky menghidupkan mobil dan mengemudikannya menuju tempat kuliah Claudia.
🍃🍃🍃
Mobil yang dikemudikan Qanita berhenti di depan bangunan sekolah SMA Nusa Bangsa. Icha melepaskan sabuk pengaman dan menoleh pada Qanita.
"Icha sekolah dulu ya ummi" ucap Icha.
"Hati-hati. Kejadian kemarin jangan terulang lagi. Kalau hari ini kejadian lagi, ummi kasih sepatu bot kamu!" ucap Qanita mengejek. Icha terkekeh pelan.
"Siap boss!" ucap Icha memberikan hormat pada Qanita.
"Yaudah, semangat ya belajarnya"
"Iya ummi,Icha pamit ya Assalamualaikum" pamit Icha dan mencium punggung tangan Qanita.
"Waalaikumsalam"
Icha turun dari mobil, ia melambaikan tangan saat mobil Qanita mulai menjauh. Icha tersenyum kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Kamu dan Dia [TAMAT]✔
Teen FictionRANK 3: Fantasi Remaja (16/03/2020) RANK 14: Romance Islami (16/03/2020) *- Cukuplah rasa ini ku simpan di dalam dada, dan tak harus ku perlihatkan pada dunia. Melihat kehadirannya bagiku sudah cukup, aku merasa senang akan dirinya walaupun aku buka...