9) Dari Sial menjadi Untung

28 4 0
                                    

***

SMA Bhakti Jaya 1, sekolah terfavorit di pulau tempat dimana cerita ini di mulai. Sekolah yang dikenal sebagai sekolah elit. Bagaimana tidak? Sekolah yang terakreditasi Nasional, dengan lingkungannya yang sejuk, asri, bersih, anti-sampah, dan dihuni oleh siswa-siswi yang genius tentunya membuat sekolah ini menjadi sekolah terpandang. Sekolah yang mempertemukan Vallicia, Kevin dan Raynand. Ketiga orang yang memperebutkan suatu cinta dalam satu waktu. Kisah mereka di mulai dari sini....

*Author POV:

Pukul 08.25, kelas 11-A

"Good Morning Student" pak Danu, guru bahasa Inggris yang dipandang sebagai guru killer di sekolah karena perlakuannya yang sangat tegas tiba-tiba datang dan menyapa semua orang

"Good Morning Mr. "

"How Are you today?"

"We are fine, and you?"

"I'm very good. Okay, kumpulkan buku kalian on the my table" lanjut guru killer itu sebelum beranjak duduk

"I'm sorry Mr, tapi tugas terakhir sudah dikumpulkan kemarin" sahut Raynand dengan nada sedikit penasaran dan menunggu penjelasan

"Sekarang ulangan. Sebab materi kita membahas bab 4 sudah selsai" jawaban pak Danu membuat seisi kelas terkejut

"Sial. Gue lupa sekarang jadwalnya ulangan" Qalisya, teman pertama Vallicia di kelas 11-A berbisik kesal

"Lo sih ngga ngasih tau gue kalo B.inggris punya jadwal buat ulangan. Coba ngasih tau, pasti dah gue ingetin" balas Vallicia dengan muka kusut karna ia benar-benar tidak menghafal apapun semalam. Padahal, biasanya ia selalu membaca buku pelajaran sebelum tidur. Tapi setelah semalam ia berbincang lama dengan Kevin, ia langsung tertidur lelap

"Gue kan lupa bego" jawab Qalisya dengan sedikit nyinyir

"Lupa pala lu bejibun. Bilang aja lu ga ada waktu buat mikirin pelajaran orang pikiran lo penuh sama om pedo" ejek Vallicia sambil tersenyum menyeringai

"Yaallah ukhti saya islami gini di bilang suka om pedo gimana asal usulnya astagfirullahh" ucap Qalisya sambil menahan tawa

Vallicia tiba-tiba mengusap wajahnya "Adoohh caca muncrat tauu! Biasain aja ngomongnya. Udah ah diem"

1 jam berlalu. 20 menit lagi kertas ulangan ini harus sudah tertata rapi diatas meja berwarna abu-abu itu. Tetapi, masih ada beberapa soal yang belum Vallicia isi. Sedangkan Raynand, dia sudah selesai mengisi nya sejak 10 menit yang lalu. Di kelas 11-A, Raynand memang menjadi siswa yang sangat pintar dalam B.Inggis dan lemah dalam Matematika. Berbeda dengan Vallicia yang lebih menguasai Matematika daripada B.Inggris

"Waktu nya sudah habis. Kumpulkan lembar jawabannya" perintah pak Danu membuat keringat dingin banyak orang keluar

"Lima soal lagi belum gue isi>< " Vallicia sangat kebingungan dengan soal yang materinya sendiri belum ia kuasai

"Vallicia yang mana?" Tanya guru killer mengagetkan Vallicia

"Saya pak" jawabnya dengan kritis

"Cepat kumpulkan. Waktunya sudah habis" perintah pak Danu pada Vallicia

Vallicia sempet bingung, tapi akhirnya ia bergegas untuk mengumpulkan lembar jawaban nya walaupun belum semua soal belum ia isi "Baik pak"

Skip~

Setelah jam pelajaran B.Inggris, di hari yang bersamaan ulangan Matematika pun di mulai. Lagi-lagi Vallicia di buat pusing karenanya.

Beberapa jam kemudian pun berlalu, namun tiba-tiba ada seorang guru yang memanggil Vallicia dan Raynand untuk menghadap Ruang BK

Saat berada di ruang BK:

"Ada masalah apa Bu?" Vallicia mencoba bertanya kepada guru BK berusia sekitar 30 tahun itu

"Vallicia ibu mengerti bahwa kamu adalah murid baru disini. Tapi tidak selayaknya kamu mendapatkan nilai ulangan 4,5 seperti ini" kata sang guru sambil menunjuk sebuah kertas bertuliskan:
Nama: Vallicia Allen Rivera
Kelas: 11-A
Ulangan: B.Inggris
Nilai: 4,5

Selama Vallicia bersekolah, ia tidak pernah menyangka sedikitpun akan mendapatkan nilai seburuk itu

"Saya tidak menghafal apapun semalam Bu, di tambah lagi saya memang lemah dalam kosakata bahasa Inggris" jelasnya pada guru muda yang selalu terlihat cantik itu, Bu Rasya

"Apapun alasannya, kamu harus segera memperbaiki nilai B.Inggris sebelum ujian semester" sahut Bu Rasya dengan lembut

"Baik Bu"

"Dan Raynand, ibu salut dengan nilai mu. Kamu mendapatkan nilai 90. Tapi ibu heran karna kamu selalu lemah dalam matematika. Setiap ulangan kamu tidak pernah mendapat nilai mencapai KKM. Kenapa?" Tanya Bu Rasya sembari memberikan kertas ulangan matematika kepada Raynand

"Saya tidak suka matematika" jawabnya singkat

"Baik ibu punya rencana. Karna di ulangan kali ini nilai mtk Vallicia 100, maka setiap menjelang akhir pekan atau hari Sabtu, sebelum pulang sekolah Vallicia harus menjadi guru bimbel sementara Raynand. Begitupun sebaliknya, setiap hari kamis Raynand harus membimbing Vallicia belajar bahasa Inggris. Bagaimana?

"APA?!" Vallicia dan Raynand menjawab dengan serentak

"Apabila setelah ini nilai kalian membaik, maka ibu akan mengusulkan kepada guru kalian untuk memberi kalian nilai tambahan" lanjut Bu Rasya

"Tapi bu-" ucapan Vallicia terpotong

"Kalo mau, saya juga bisa bimbel sendiri. Nyari tempat bimbel yang paling bagus. Tapi saya emang males ketemu matematika" Raynand berbicara dengan nada tinggi

"Baik, kalo kalian tidak mau mungkin ibu tidak bisa menjamin kalian lulus ujian semester" ancam Bu Rasya kepada mereka yang terlihat sangat kesal

Mau tidak mau, akhirnya Vallicia dan Raynand menyetujui perintah Bu Rasya. Itupun, karna mereka takut akan ancaman darinya. Tapi mereka berharap ini adalah awal yang baik untuk mereka sendiri.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Vote and comment^^

WRONG LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang