12) Trying to get it

27 2 6
                                    


*masih Raynand POV

"Boleh gue masuk?" Ucapku mengagetkan Kevin dan vallicia yang sejak tadi terlihat sangat asyik berbincang

Mendengar hal tersebut, sontak Vallicia dan Kevin pun menoleh ke arah sumber suara.

"Ini orang kenapa dateng lagi yatuhan. Ngerusak suasana aja" Kevin yang sedang terduduk segera memalingkan wajahnya sembari menaikkan jambul rambutnya

Walaupun aku sangat kesal terhadapnya, tetapi aku berusaha untuk tidak menanggapi hal itu. Yang aku pikirkan saat ini adalah, 'akankah Vallicia memberi ku maaf?' tanpa pikir panjang, Raynand segera menghampiri Vallicia dan berdiri di samping nya "Vall, gue minta maaf ya? Sumpah demi apapun gue ngga ada niat buat bikin lo takut"

"Jangan di maafin vall, dia kan yang udah bikin lo kayak gini" ucap Kevin untuk memengaruhi Vallicia agar tidak mau memaafkan ku

"Kalopun vallicia emng ga mau maafin gue, gapapa. Tapi gue harap lo ga usah ikut campur" tegas ku padanya

"Ngga ray, sans oke? Gue udah maafin lo. Lagian gue udah gapapa kok" jawab Vallicia diiringi dengan senyuman yang sedikit merekah

Entah mengapa melihat Vallicia tersenyum seperti ini, aku malah teringat momen dimana waktu itu dia mengajakku makan di kantin. "Emangnya lo fobia kecoa ya vall?" Tanyaku

"Iyaa hahhaha. Gue fobia sama kecoa dari kecil. Takut banget rasanya. Lebih tepatnya geli sih wkwk"

Kevin mendengus kesal "Ah elahh vall ga abis pikir gue sama lu. Kenapa mau-mau nya sih maafin dia gitu? Padahal dia yang udah bikin lo kayak gini. Kenapa ngga marah aja trus lo tendang dah tuh anu-nya dia. Sapa tau tegang ngahhah"

"Kan gue kaga tau kalo Vallicia fobia sama kecoa. Makanya gue nanya. Terus yang tadi juga niat nya cuma becanda" kataku guna membela diri

"Tapi becandanya kelewatan bego" Kevin tiba-tiba memekul kepala ku dengan sangat lancangnya.

"Udah dong! Lagian juga menurut gue Raynand ngga salah kok. Orang dia ngga tau kan kalo gue fobia sama kecoa. Jadi ya itu wajar aja sih, lagian ini bukan yang pertama kalinya juga" entah mengapa saat itu Vallicia terlihat sangat mengesankan.

"Makasih" Untuk pertama kalinya aku berani melempar senyum kepada vallicia. Spontan Vallicia membalasnya dengan senyuman yang mampu membuat ku berfikir bahwa 'Ciptaanmu yang mana lagi yang bisa aku ragukan tuhan?'

"Ini apa-apaan woy kenapa malah pada senyum-senyuman" gerutu kevin kesal

"Sirik baeee culun" sahutku sambil menatapnya sinis

Kevin balik menatapku lalu berkata "Dih. Ngapain juga iri. Orang gue lebih baik dari lo"

Aku tidak peduli apa yang Kevin bilang. Karna saat itu, aku benar-benar tidak ingin berbuat ulah lagi

"Velly, mau pulang sekarang? Bareng gue lagi ya?" Ajak ku kepada vallicia

"Lah? Sebelumnya kalian pernah pulang bareng?" Tanya Kevin dengan solotnya

"Iye. Ngapa emang?" Sahut ku untuk membuat nya iri

"Hm. Velly tadi kan niatnya kita pulang bareng, jadi nya pulang sama gue aja ya? Yu pulang sekarang" Kevin berusaha membangkitkan Vallicia dari tidurnya

"Btw mobil lebih aman buat Vallicia. Secara, sekarang mau ujan" aku pun mencoba menahan Vallicia agar tidak ikut dengan Kevin

"Gue gapapa, orang cuma pingsan biasa. Bukan sakit" akhirnya Vallicia membuka mulut untuk mencegah keributan terjadi lagi

"Tapi ray bener vall, lo bareng dia aja tapii" Kevin menggantungkan kalimatnya

Lantas aku segera bertanya karena penasaran "tapi apaan?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WRONG LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang