Part 2

5 2 0
                                    

  

Kringg... Bel pulang pun berbunyi. Diperjalanan pulang tepatnya di dekat gerbang sekolah aku, Nadia, dan Laras melihat ada kerumbunan siswa yang sangat ramai, karena penasaran, kami pun langsung menghampiri kerumbunan tersebut. Ternyata di situ ada seorang siswi yang kerasukan, dan anehnya dia menjerit jerit dan selalu menunjuk ke arah ku sambil berkata "Saya membenci keluargamu". Akupun terkejut dan anehnya lagi kenapa dia selalu menunjuk ke arahku, aku merasa semua ini berkaitan dengan keluargaku. Akupun langsung pulang kerumah.

   Keesokan harinya disekolah.

   Saat digerbang sekolah aku melihat seorang perempuan dipinggir jalan, karena rasa penasaran akupun langsung menghampiri perempuan tersebut.

"Kamu sedang menunggu siapa?" tanyaku.

"Aku menunggu kamu untuk bicara kepadaku" kata anak perempuan itu.

"Apa Magaudmu?" tanyaku

"Aku rindu berbincang bincang lagi bersamamu" Ujar anak perwmpuan itu.

"Kamu siapa?" tanyaku kebingungan

"Terima kasih kamu telah menghampiriku, Daaah!" kata perempuan tersebut sambil berlari menjauhi sekolah.

   Baru pertama kali aku melihatnya, pagi ini cuacanya sangat mendung, akupun masuk kekelas dan dikelas belum ada siswa yg datang. Akupun duduk di kursi sambil mengerjakan tugasku yang belum selesai. Tiba tiba angin berhembus begitu kencang, hingga membuat pintu kelas tertutup rapat. Suasana pun menjadi sangat hening, akupun melihat jam tanganku dan ternyata baru pukul 06.05.

"Pantas saja belum ada yang datang" Ujarku.

   Tiba tiba saja bulu kudukku berdiri, dan akupun mendengar suara tangisan seorang perempuan. Akupun melihat ke setiap sudut kelas tetapi tidak ada siapapun.

   "Bruuuk" Suara buku yang terjatuh.

   Akupun langsung mengambil buku itu setelah mengambil buku tersebut, pintu kelas pun terbuka dan ternyata itu adalah temanku Nadia.

"Udh datang Dit?" Tanya Nadia.

"Iya" jawabku singkat.

"Ehh, Dit kok wajah kamu pucet banget sihh?" Tanya Nadia kepadaku.

Tanpa basa basi akupun langsung menceritakan semua kejadian yang aku alami kepada Nadia. Suasana sekolah pun sudah ramai, begitu juga dikelasku. Karena ingin buang air kecil aku pun pergi ke kamar mandi, ada satu kamar mandi kecil yang tidak pernah dipakai dan selalu dikunci. Alasannya karena rusak, kalau rusak kenapa tidak diperbaiki saja oleh pihak sekolah. Tetapi Menurut cerita Dari kakak kelas, toilet tersebut dikunci karena beberapa tahun yang lalu ada seorang siswi yang mengakhiri hidupnya dengan cara membunuh dirinya sendiri dengan bergantung di kamar mandi kecil tersebut.

   Sesudah buang air kecil akupun langsung kembali ke kelas dan bel masuk pun berbunyi. Sekarang aku merasakan seorang berambut pirang tersebut duduk dibangku sebelahku. Sesaat aku terdiam, hembusan nafas itu sangat kuat dan badanku mulai merinding. Jantungku kini semakin berdegup kencang, aku ingin berteriak memanggil teman temanku namun aku tidak bisa. Tubuhku sekarang menjadi kaku, badanku sama sekali sangat lemas dan tidak bisa digerakkan. Aku mulai membaca doa didalam hati, namun sulit sekali melantunkan doa itu. Hanya beberapa detik saja sosok itu menghilang.

Anandita Ayunda LestariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang