"Gea lo itu gak salah. Itu semua udah takdir." Kata Anita sambil merengkuh tubuh Gea ke dalam pelukannya sembari menyalurkan kekuatan kepada sahabatnya itu.
Gea sudah menceritakan tentang kejadian yang membuatnya harus hidup sendirian kepada Anita. Dia masih menganggap bahwa hal itu kesalahannya. Gea tidak bisa memaafkan dirinya sendiri.
"Mama papa gue benci ke gue. Gue emang pembunuh nit. Gue pembunuh." Ucap Gea berusaha tegar. Tak ada satupun air mata yang keluar dari matanya. Dia lelah menangis. Sungguh!
"Ssstttt apasih lo ah. Ngomong lo ngelantur. Itu real kecelakaan Gea. Jangan ngomong kek gitu lagi ya." Kata Anita.
Gea mengangguk lemah. "Lo kok meluk meluk gue sih? Nyari kesempatan dalam kesempitan lo ya?" Canda Gea.
Anita langsung menjauhkan tubuhnya dari tubuh Gea. "Lo tuh ya di momen momen gini masih bisa aja becanda. Heran gue sama lo." Kata Anita sebal dan langsung mengambil keripik kentang yang ada di bangku taman. Sepulang sekolah tadi, Gea dan Anita langsung pergi ke taman.
"Itu kan punya gue." Kata Gea ketika Anita dengan rakusnya memakan keripik kentang milik Gea.
"Oh ya? Nih gue balikin." Anita menyodorkan kembali bungkus keripik kentang kepada Gea. "Eh tapi sayang, nanggung ih kalo gak dihabisin." Kata Anita lalu melanjutkan memakan keripik kentang itu.
"Suka suka lo aja dah." Jawab Gea pasrah.
Cukup lama tak ada percakapan diantara keduanya. Gea yang diam entah sibuk memikirkan apa. Dan Anita tetap sibuk memakan cemilan yang Gea beli. Tidak sopan memang. Tapi ya biarkan saja.
"Ehmm btw, lo ada apaan sama Kak Areka?" Tanya Anita tiba tiba.
Mendengar pertanyaan Anita, Gea langsung menoleh kearahnya. "Areka?"
"Ceileehh pura pura gak tau segala lo kambing." Kata Anita sambil melemparkan kacang kepada Gea.
"Lo makan semua cemilan gue?" Tanya Gea.
Anita menggangguk dengan santai. "Apa gunanya beli kalo gak dimakan yekan?" Tanya Anita lalu memasukkan kacang ke mulutnya.
"Terus gue kebagian apa?" Tanya Gea.
"Tuh." Kata Anita sambil menunjuk satu satunya benda yang tersisa di kantung kresek.
Gea mengambil benda itu. "Lo cuma nyisain air mineral buat gue?" Tanya Gea.
Anita mengangguk. "Ya cuma itu aja yang belum masuk ke perut gue."
"Kampret lo emang." Gea membuka tutup botol mineral itu.
Uhuk uhuk
Anita langsung merebut air mineral dari tangan Gea dan langsung meminumnya dengan rakus. "Anitaaaaa."
"Lo sih ngomong aja. Gue jadi kesedak kan makannya. Nih gue balikin minuman lo." Anita mengambalikan botol mineral milik Gea yang airnya hanya tersisa kurang dari separuh botol itu.
"Ogah. Makan aja sekalian tuh botolnya." Kata Gea lalu beranjak pergi meninggalkan Anita.
~♥♥~
Areka mengacak rambutnya frustasi. Sedari tadi dia sudah pusing memikirkan Gea yang tiba tiba berubah menjadi dingin padanya. Areka sadar bahwa saat ini Gea sudah membuatnya jatuh hati. Dia hanya ingin gadis itu yang berada disampingnya. Dia tidak ingin Gea menjauhinya.
Drrtt drrt
Areka mengernyit lalu dengan ragu ia menekan tombol hijau di ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior Boyfriend
Teen Fiction"Apa yang bikin lo ragu buat bersaing sama Nadya?" Tanya Areka "Ya secara kan Nadya tuh cantik, baik, pinter banget ngomongnya. Ya gue yakin aja pasti bakal banyak yang suka ke dia. Gak kayak gue yang ceroboh, petakilan dan gak waras ini. Mana ada y...