Gea terbangun karena merasa tenggorokannya kering. Senyumnya terukir sempurna ketika melihat dua lelaki yang sedang tertidur pulas di sofa.
Gea tidak menyangka bahwa penderitaannya cepat berakhir. Dia begitu merindukan keluarga bahagianya dan kini dia sudah mendapatkannya kembali.
Yang cukup membingungkan bagi Gea adalah kenapa seorang Areka tiba tiba ingin dia menjadi kekasihnya? Gea masih tidak bisa mengerti apa alasan Areka. Apa benar Areka memang memiliki perasaan atau ada alasan lain? Tapi apa alasannya?
Sudahlah Gea tidak mau ambil pusing akan hal itu. Ia menoleh ke arah nakas tapi yang ia dapati hanya gelas kosong. Gea tidak tega membangunkan kedua lelaki itu. Mereka pasti cukup lelah apalagi tidur dengan tempat yang tidak nyaman seperti itu.
"Gue keluar sendiri aja kali ya cari minum." Kata Gea bermonolog. Setelah memikirkannyaa, akhirnya dia keluar kamar dengan hati hati dan berusaha agar tidak menimbulkan suara sedikitpun. Bahkan dia menahan nafas.
Untungnya kamar Gea tidak jauh dari tempat resepsionis. Gea langsung kesana ketika melihat masih ada pegawai disana.
"Ada yang bisa saya bantu nona? Ini sudah malam kenapa nona tidak tidur?" Tanya seorang pegawai yang sepertinya sudah ingin pulang.
"Boleh saya minta air minum?"
"Tentu saja nona, nona bawa saja ini." Jawab pegawai itu sambil memberikan sebotol air mineral berukuran besar.
"Terimakasih." Kata Gea sambil tersenyum.
"Mau saya antar ke kamar nona?"
"Tidak perlu, terimakasih." Jawab Gea lalu pergi.
"Akhirnya gak kering lagi nih tenggorokan." Ucap Gea sambil menatap senang botol mineral yang ada di tangannya saat ini seakan akan dia baru menemukan emas saja.
Brakk
Gea jatuh karena tidak sengaja menabrak seseorang yang ada di depannya. Seseorang itu langsung membantunya untuk berdiri.
"Maafin saya ya, saya tadi nggak lihat." Kata Gea.
"Gapapa. Kamu gapapa kan?"
Gea melihat wajah orang itu, rasanya dia tidak asing dengan wajahnya. Dia seperti pernah melihatnya. "Kamu?"
---
Areka terbangun ketika mendengar suara benda terjatuh tak jauh darinya. Dia melihat ke ranjang dan Gea tidak ada disana. Areka langsung pergi keluar mencari Gea. Dia dapat melihat Gea tak jauh dari sana. Tapi Gea tidak sendiri.
"Gea?"
Jelas saja si empu yang punya nama langsung mengalihkan atensinya kepada Areka yang memanggilnya. Tidak hanya Gea, seseorang di depan Gea pun menoleh.
Mata Areka membola ketika melihat siapa orang itu. Langsung saja dia menghampiri Gea dan sesegera mungkin dia menyembunyikan Gea dibelakangnya.
"Mau apa lo Reno?" Tanya Areka.
"Segitu takutnya lo kalo gue nyentuh nih cewek?" Areka mencegah tangan Reno yang sengaja ingin menyentuh Gea.
"Gak usah libatin orang lain."
Reno terkekeh mengingat bahwa orang didepannya ini ternyata masih saudaranya. "Oke oke, yang perlu lo inget waktunya cuma satu minggu atau gue bisa lakuin apapun yang lebih daripada sebelumnya."
Areka tidak menjawab lagi ucapan Reno dan langsung membawa Gea masuk lagi ke kamarnya dan mendudukkannya di ranjang. Areka mengambil botol mineral yang ada di tangan Gea dan menaruhnya di meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senior Boyfriend
Teen Fiction"Apa yang bikin lo ragu buat bersaing sama Nadya?" Tanya Areka "Ya secara kan Nadya tuh cantik, baik, pinter banget ngomongnya. Ya gue yakin aja pasti bakal banyak yang suka ke dia. Gak kayak gue yang ceroboh, petakilan dan gak waras ini. Mana ada y...