Pagi ini sangat cerah, tapi tidak sama halnya dengan pikiran Angel. Saat ini ia sedang bingung memikirkan tugas kelompok yang harus ia kerjakan di rumah temannya. Sebenarnya mudah, kalau saja ia tahu dimana rumah temannya itu. Akhirnya dia mendapatkan sebuah ide.
“Ah gue tanya aja kali ya ke Valdo. Dia kan sering tuh main ke rumah si Andika.” kata Angel berbicara sendiri di dalam kamarnya.Angel mulai mencari nama “Valdo” di kontak BBM miliknya. Sebenarnya ia sedikit malas bertanya sama cowok yang sangat usil ini, tapi karena terdesak Angel mau mengalahkan ego-nya. Setelah menemukan nama yang ia cari, tangannya pun segera mengetik chat dengan cepat.
“PING!!!”
“Iya ngel?”
“Val, lu tau alamat rumah Andika gak?”
“Hm, tau lah gue kan sering main kesana. Btw, kenapa?”
“Tolong ketikkin alamatnya. Elah, dasar cowok kepo pengen tau aja.”
“Yee ya udah gue gak akan kasih tau.”
“Maygat hari gini masih jaman ngambek. Gue mah kerkom disana, puas buuu?”
“Oh ngomong gitu aja susah amat. Gue enggak tau alamat lengkapnya.”
“Bilang dari tadi kek kalo gak tau”
“Santai dong, sebagai tanda maaf, gimana kalo gue anterin aja? Gak mau juga gak papa sih.”
“Gak bayar ongkos kannn? hehehe”
“Bayar 100K ya jelek. Wkwk ya engga lah, udah sana siap-siap nanti jam 08.00 gue jemput di rumah lu ya. Bye!”Akhirnya Angel pun mandi bersiap-siap sebelum Valdo datang ke rumahnya. Setelah bingung memilih baju yang ingin ia pakai, akhirnya ia memakai kaos dan celana levis pendek, dengan tas punggul kecil berisi buku dan pulpen, dan sepatu running, ya cukup simpel. Tak terasa Valdo pun sampai di rumah Angel.
“Permisi… permisi… permisi” Valdo mengetuk pintu.
“Hei cowok alay, gue udah siap.”
“Gatau terima kasih nih ya udah gue jemput. Oke, gue pamit ke mama lu dulu ya.”Setelah berpamitan mereka berdua pun pergi dengan mengendarai motor. Entah mengapa, Angel merasa sedikit aneh di dekat Valdo, ya mungkin karena tidak terbiasa. Tidak terasa akhirnya mereka pun tiba di rumah Andika. Disana sudah ada beberapa teman mereka yang sudah sampai lebih dulu.
“Cie Angel, jadi sekarang ada yang taken nih ya? Hm… pj menanti cie” kata Putri salah satu teman Angel.
“Ih apa sih, enggak gituuu. Karena gue gak tau rumah Andika aja kok, makanya gue jadi bareng sama Valdo” celetuk Angel dengan muka yang mulai memerah.
“Udah ayo masuk, jadi ribut ya gini” kata Andika menegahi mereka.Tak terasa sudah siang, terik matahari pun mulai menyengat, setidaknya mereka senang sudah selesai mengerjakan tugas kelompok. Akhirnya satu persatu mulai kembali ke rumah mereka masing-masing. Tinggal Angel dan Valdo saja yang masih ada disana.
“Val, ayo balik sekarang aja.” kata Angel sambil menyenggol Valdo yang ada di sebelahnya.
“Oke jelek, pamit dulu yuk sama Andika” kata Valdo sambil mencari kunci motornya.
“Dik, thanks ya, gue balik dulu” kata Angel pada Andika.
“Bro, gue balik ya” kata Valdo pada Andika.
“Yoo, lu berdua hati-hati terutama lu ngel. Soalnya Valdo…” belum selesai Andika berbicara Valdo langsung membawa Angel pergi dari sana.Setelah mereka berdua berada di tengah perjalanan, Angel menyadari ini bukan arah ke rumahnya. Dia pun bertanya kepada Valdo. Tapi Valdo sama sekali tidak menjawab dan terus asik melihat jalan di depannya. Ternyata setelah sampai, mereka berada di sebuah Mall yang cukup besar. Angek semakin bingung dengan tingkah Valdo.
“Eh lu mau nyulik gue ya” kata Angel sambil memukul lengan Valdo.
“Mana ada yang mau nyulik cewek berisik kaya lu, lagian masa iya gue nyulik tapi berhenti di Mall gini. Udah ayo!” kata Valdo sambil menggenggam tangan Angel dan membawanya ke dalam Mall itu.Akhirnya Angel sadar, Valdo sedang mengajaknya menonton bioskop. Dengan popcorn di tangannya dan Valdo di sampingnya, ya Angel cukup senang. Ternyata Valdo memilih film horror, sementara Angel bisa dikatakan “penakut”. Film pun dimulai, tangan Angel mulai berkeringat, walaupun sebenarnya disana dingin. Setelah ditengah film, tiba-tiba hantu muncul dan Angel sangat kaget.
“Aaaa” Angel berteriak sambil mengumpat di balik lengan Valdo.
“Yee cuma gitu aja takut. Lu penakut ya” kata Valdo meledek Angel sambil tertawa.
“Ah gue emang gak suka film ginian. Gue tidur aja ah, kalo filmnya selesai bangunin ya.” kata Angel sambil memejamkan mata.
“Dih sayang filmnya malah tidur ya.” kata Valdo.Tapi Valdo membiarkan Angel tidur. Sebenarnya Valdo menyukai Angel sejak pertama kali ia sekelas dengan Angel. Tapi Valdo lebih memilih cara menjaili Angel supaya bisa dekat dengan Angel. Tanpa terasa kepala Angel sudah bersender di bahu Valdo, mungkin karena ia terlalu lelah. Valdo tersenyum tipis sambil mengelus rambut Angel yang halus. Film akhirnya selesai, Angel mulai terbangun dan sadar kalau ia sedang bersandar di bahu Valdo.
“Bayar berapa nih neng nyender di bahu cowok ganteng?” ledek Valdo.
“Ih, ganteng darimananya, kalo gue sadar gue juga gak mau kali” kata Angel sambil tersipu malu.
“Ngelak aja, udah ah ayok makan, pasti lu laper habis tidur kan” kata Valdo sambil menarik tangan Angel.Mereka akhirnya makan di sebuah restoran. Saat ini Valdo sangat ingin mengungkapkan perasaanya pada Angel. Tapi Valdo juga takut Angel akan menolaknya dan menjauh darinya. Valdo sangat ingin tetap dekat dengan Angel sepert ini, mungkin perasaanya sudah nyaman sama Angel. Valdo pun memutuskan mengatakkannya di Time Zone, supaya suasana tidak canggung.
“Ke Time Zone dulu yuk, gue pengen tantangin lo main Pump, yang kalah beliin ice cream ya” kata Valdo.
“Siapa takut, ayo cowok alay” kata Angel sambil menepuk bahu Valdo.Mereka pun bermain dengan asik, tertawa bersama, tanpa terasa mereka berdua seperti orang pacaran. Ternyata Valdo yang kalah. Valdo mentraktir Angel membeli es krim.
“Cie yang kalah cie” kata Angel meledek Valdo
“Lain kali gue yang menang jelek” kata Valdo sambil menjulurkan lidah
“Kalah itu gak boleh sombong” ledek Angel
“Yang menang kali. Ngel, lu lagi ada gebetan gak? Ehm, siapa gitu” kata Valdo
“Hm, kalo ada kenapa? kalo engga kenapa?” tanya Angel
“Mmm, ngel lu terima nggak kalo tiba-tiba temen yang deket sama lu ternyata suka sama lu dan dia nembak lu” tanya Valdo sambil gugup
“Maybe” jawab Angel kik-kuk dan bingung
“Ngel, sebenernya gue suka sama lu. Cuma gue bingung gimana cara biar gue bisa deket sama lu. Akhirnya gue milih cara dengan ngejailin lu. Lu enggak jadi temen deket sekaligus pacar gue?” tanya Valdo to the point
“Hmmm, gue enggak… nolak.” jawab AngelValdo sangat senang akhirnya ia sudah menyatakkan perasaanya. Mereka akhirnya saling tersenyum senang dan berpegangan tangan. Dan Angel sangat senang memiliki pacar yang tadinya temen usilnya. Mereka pun pulang sambil meledek satu sama lain.
“Kalau kau jujur dengan perasaanmu, mungkin perasaanmu akan terbalaskan” batin Valdo.-:-:-:-:-:-:-:-tamat-:-:-:-:-:-:-:-
KAMU SEDANG MEMBACA
Roman Story
Короткий рассказKata orang cinta itu manis di awal-awalnya saja. Setuju dengan pernyataan itu? gw pribadi sih tidak. Memang cinta itu seperti bunga yang harus dirawat dan diberi pupuk serta air, sehingga ia tetap segar dan hidup. Demikian juga dengan kisah asmara...