Sejak kecil aku memiliki teman bernama Tariq. Temanku ini sangat pintar dan cerdas, sehingga akupun menaruh hati padanya. Tidak pernah terbayangkan padaku bagaimana jika suatu hari bukan Tariq yang menjadi suamiku dan imamku. Aku hanya tahu aku ingin menjadi pendamping hidupnya selamanya.
Sayangnya, hubungan pertemananku dan Tariq sempat terputus karena jarak yang memisahkan. Tariq berkuliah ke luar kota dan aku tetap di Jakarta. Masa waktu kuliah, Tariq jarang kembali ke rumah. Bahkan menurut cerita tetangga yang kudengar Tariq telah menjadi sangat betah di daerah tempat di kuliah sekaligus memperdalam ilmu agama.
Suatu hari di liburan semester, tidak sengaja aku bertemu dengan Tariq saat pulang kuliah. Dia tetap tampan dan menawan dan hatiku masih bergetar dibuatnya. Aku tersenyum padanya, namun Tariq seperti ragu membalas senyumku. Dia hanya mengangkat tangannya menyapaku sesaat. Apakah Tariq sudah punya pacar ya? pikirku,
Beberapa bulan sejak kejadian itu, aku menerima desas desus bahwa setelah wisuda Tariq akan ta’aruf dengan seorang wanita. Tidak diketahui siapa wanita itu. Kemungkinan besar adalah temannya di masa kuliah. Sungguh hatiku hancur mendengarnya. Aku telah lama menyimpan perasaan padanya, namun kali ini perasaanku benar benar harus dihentikan karena Tariq akan menjadi suami orang. Berhari ari aku mengurung diri di kamar.
Hingga suatu hari ibu mengetok pintu kamarku dan meminta aku membersihkan diri dan keluar menemui tamu di rumah. Aku menuruti ibu, karena takut dianggap tidak sopan oleh tamu. Saat keluar, aku terkejut karena di ruang tamuku ada Tariq dengan orang tuanya. Apa yang akan mereka lakukan di rumahku? Ternyata wanita yang diajak ta’aruf oleh Tariq adalah aku.
Alhamdulillah..
Sungguh luar biasa kuasa Allah. Bahkan ketika aku telah berprasangk buruk, Allah memberikan apa yang aku idamkan selama ini. Aku resmi menjadi istri Tariq dan cinta kami pun dibangun perlahan lahan. Karna cinta tidak harus membutuhkan waktu yang lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Roman Story
Short StoryKata orang cinta itu manis di awal-awalnya saja. Setuju dengan pernyataan itu? gw pribadi sih tidak. Memang cinta itu seperti bunga yang harus dirawat dan diberi pupuk serta air, sehingga ia tetap segar dan hidup. Demikian juga dengan kisah asmara...