Diary 23

67 9 4
                                    

Senyummu pernah membuat tubuh ini bernyawa lagi

Hingga pencapaian terakhir dari rasa lelah tuntas terbayar

Entahlah

Jariku tidak cukup menghitungnya

Mempuisikanmu di tengah terik mentari atau deretan buku pustaka

Kemarin aku habis berkunjung di pemakamannya

Air mata terus mengalir dengan do'a tiada henti
Hangus sudah bait puisi

Pulang dari sana aku singgah sebentar ke toko ibumu

Tertulis "di sewakan."

Lama juga aku berdiri menatap papan nama itu

Satu minggu sebelum kau memutuskan untuk menikahi orang lain

___________

Dear DiaryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang