Menurutku, senja adalah nikmat tuhan yang paling syahdu untuk mengetahui apakah kita harus melanjutkan rindu di mimpi nanti malam atau tidak.
Senja adalah sesuatu yang unik. Kita bisa menikmati senja dengan berbagai cara. Entah itu duduk santai di pantai atau hanya sekedar menghabisakan sisa waktu di halaman belakang dengan secangkir teh dan musik nostalgia.
Tapi terkadang, aku benci senja. Aku takut untuk merelakan hari ini. Karena aku takut untuk memastikan apakah besok kau masih mencintaiku atau tidak. Begitupun sebaliknya. Karena kita hanyalah insan yang tak berdaya, yang bisa dibolak-balikkan hatinya oleh sang pencipta.
Ah sial, dengan begitu aku jadi harus memikirkanmu setiap hari, sayang.
Dari senja aku belajar sebuah kerelaan. Bagaimana harus rela melepas kepergian sang mentari untuk diganti dengan rembulan. Terkadang memang harus seperti itu, kita harus merelakan yang kita cintai untuk mendapatkan pengganti yang lebih baik.
Kurasa malam bukanlah sesuatu yang buruk. Dengan malam aku bisa beristirahat melepas penat, dengan malam aku bisa berkumpul dengan orang terkasih, dan tentunya dengan malam aku bisa bertemu lagi denganmu, melalui mimpi.
Satu senja kala itu, aku tak sengaja memikirkanmu. Sebenarnya aku cemburu. Aku cemburu denganmu, karena dengan mudah kau lebih dulu memiliki kekasih yang baru. Aku cemburu, tanpa rasa bersalah kau pamerkan kemesraanmu dengan penuh kebanggaan di depan banyak pasang mata. Aku cemburu, untuk menjadi sepertimu aku tak mampu. Aku cemburu. Untuk kesekian kalinya.
Bukan aku tak mampu melupakanmu, aku bisa. Hanya saja, ini terlalu cepat. Kamu itu seperti senja, sangat indah. Tapi sayang hanya berlalu begitu saja.
Diamlah sejenak disini, menyaksikan kesedihanku. Menikmati keping-keping hati yang berduka seraya mengikhlaskan kepergian. Dengan pelan terdengar nyanyian ratapan, diiringi isak tangis yang tersedu-sedu dibalik lengan yang menutup.
Karena ini akan menjadi senja terakhir untuk aku mengingatmu.
Dan maaf, untuk nantimalam dan seterusnya, aku tak lagi melanjutkan rindu.
Lanjut ga nih?
Silahkan vote jika suka. Sertakan Komentar Anda dan Jangan lupa kritik dan sarannya. Kontak ada di bio saya. Terima kasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Perempuan yang Namanya Sengaja Ku Lupakan
PoésieTulisan yang disusun dari bulir-bulir peluh yang jatuh setelah mencoba lari untuk melupakanmu.