Bagiku, kehidupanku dimasa itu mendekati sempurna. hampir tidak ada air mata dan penekanan yang membuatku sedih dan menderita. Hingga pada suatu hari aku mulai mengenal apa yang namanya cinta. aku mulai tertarik pada lawan jenisku, teman sekelasku. dia baik dan perhatian padaku, waktu itu aku baru duduk dikelas dua MAN dimana aku bersekolah. Yebut saja namanya fajar (nama samaran) dia sosok pria pendiam, soleh namun puitis dan romantis. Akupun mulai menyukainya, kukira perasaan ini ia bertepuk sebelah tangan, tapi ternyata diapun mengutarakan isi hatinya padaku didepan teman sekelas bahwa dia menyukaiku dan berharap bisa berjodoh dimasa depan. akhirnya akupun jadian dengannya. Dan aku merasa bahwa kebahagiaanku semakin bertambah semenjak mengenal fajar. Yang selalu bikin hari hariku penuh warna dan janda tawa. namun apalah daya, manusia hanya bisa berharap dan merencanakan sesuatu apa yang di inginkan . tapi tetap saja allah swt yang menentukan segalanya. Aku dan fajar tidak pernah berselisih faham, bertengkarpun tidak pernah, karena dalam hubungan kami memiliki visi dan misi untuk saling melengkapi kekurangan masing masing. Hingga pada suatu sore, bertepatan hari jum'at selepas pulang sekolah dia (fajar) tiba-tiba mendatangi kosan aku yang berada didepan sekolahku. dia berdiri tanpa mengatakan apapun padaku, dia hanya tersenyum dan menatapku penuh rasa. sesekali dia melangkah meninggalkanku, sesekalipun langkahnya terhenti dan kembali menatapku, tapi kali ini dia mengatakan perkataan yang aneh padaku. dia bilang' semoga kita berjodoh disurganya nanti'. Sejenak aku dibuat bingung dengan ucapanya itu, akupun membalasnya dengan mengacuhkan perkataanya. dan dia pun beranjak pergi meninggalkanku. Waktu cepat berlalu, jam dinding menunjukan keangka 15:30 WIB, itu berarti waktunya fajar kelapangan untuk memenuhi tanggung jawabnya sebagai pemimpin upacara diperkemahan yang diadakan disekolahku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Nyataku
Short StoryKisah yang aku tulis ini, semata bukan karena untuk membanggakan diri, bukan pula untuk mendiskriminasi seseorang agar terlihat kurang berakhlak baik. Tujuan utama penulisan ini adalah agar senantiasa mawas diri dan berhati hati dalam memutuskan dan...